tag:blogger.com,1999:blog-71348806448823103972024-03-04T23:27:50.816-08:00agama buddha Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-65335685321120730602013-06-20T06:45:00.000-07:002013-06-20T06:45:27.735-07:00<a href="http://sudhammacaro.blogspot.com/">http://sudhammacaro.blogspot.com/</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-51050000844516545382013-06-01T08:52:00.002-07:002013-06-01T08:52:12.996-07:00aliran Mahayana dan Hijnayana<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px; line-height: 24px; text-align: start;"> disusun oleh: Innani Musyarof</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 156.75pt center 3.25in; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Aliran
Hinayana dan Mahayana</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<b style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><span dir="LTR" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;"></span><b style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendahuluan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebelum saya memaparkan sedikit tentang aliran
Mahayana dan hinayana. Banyak sekali kitab yang menjadi sumber pengetahuan kita
tentang agama Budha. Sayangnya sudah banyak yang hilang. Yang tingggal hanya
petila-petilan atau fragmen-frakmen saja. Kitab-kitab yang tertulis dalam
bahasa pali yang dipergunakan oleh aliran Theravada dari golongan hinayana yang
terdapat dilangka, birma, dan muangthai, sedang kitab yang tertulis dalam bahasa
sanskerta kebanyakan dipergunakan oleh aliran Mahayana yang terdapat di
Nepal,Tibet,Cina dan Jepang. Yang dimaksud kitab sutra ialah kitab-kitab yang
dipandang sebagai ucapan budha itu sendiri, sekalipun kitab-kitab itu ditulis
berabad abad setelah wafatnya sang Buddha. Menurut aliran Hinayana yang
dianggap sebagai kitab sutra ialah kitab kitab yang dulu dikumpulkan pada
Muktamar Buddhis yang pertama pada tahun 383 SM. Segala yang timbul saat itu
tidak diketahui keasliannya.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/BUDHISME%20(I2NK).doc#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk21ItENvJ5Gx1r5dglEatOaL6onXLhGiPMvOEzVYYPayN3LwfJZx1_FFNh82Bn0XSe7LzYf6eFvq_aqI6iR7RM79Gk3p1iQeZHf98buJyPYJA9BVEAphUrrEcOYyf8Qxfvugfbmv7XFM/s1600/Theravada-Mahayana-onmarkproductions.com_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk21ItENvJ5Gx1r5dglEatOaL6onXLhGiPMvOEzVYYPayN3LwfJZx1_FFNh82Bn0XSe7LzYf6eFvq_aqI6iR7RM79Gk3p1iQeZHf98buJyPYJA9BVEAphUrrEcOYyf8Qxfvugfbmv7XFM/s1600/Theravada-Mahayana-onmarkproductions.com_.jpg" height="524" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span><span style="text-indent: 0.25in;"> 1. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran
Hinayana</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam ajaran pokok Hinayana
mewujudkan suatu perkembangan yang logis dari dasar-dasar yang terdapat dalam
kitab kanonik. Jika ajaran itu dikstisarkan
secara umum, dapat dirumuskan sedemikian:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Segala sesuatu bersifat fana serta berada
hanya untuk sesaat saja. Apa yang berada untuk sesaat saja itu disebut <i>dharma.</i>
Oleh karena itu tidak ada yang tetap berada. Tidak ada aku yang berfikir, sebab
yang ada masalah pikiran. Tidak ada yang aku merasa, sebab yang ada adalah
perasaan, demikian seterusnya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dharma-dharma
itu adalah kenyataan atau tealitas yang kecil dan pendek, yang berkelompok
sebagai sebab akibat. Karena pengaliran Dharma yang terus menerus maka
timbullah kesadaran aku yang palsu atau ada’’perorangan’’yang palsu.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tujuan
hidup ialah mencapai Nirwana, tempat kesadaran ditiadakan. Sebab segala
kesadaran adalah belenggu karena kesadaran tidak lain adalah kesadaran
terhadap sesuatu. Apakah yang tinggal berada dalam Nirwana itu, sebab
tidak diuraikan dengan jelas.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Cita-cita
yang tertinggi adalah menjadi <i>arhat, </i>yaitu orang yang sudah henti
keinginannya, setidaknya, ketidaktahuannya, dan sebagainya. Oleh karena
itu ditaklukkan lagi pada kelahiran kembali.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l7 level1 lfo4; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ajaran
Mahayana<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dua
kata yang seolah-olah menjadi kunci bagi Ajaran Mahayana adalah <i>Bodhisattwa </i> pada tiap halaman tulisan-tulisan Mahayanan. Dan
<i>sunyata </i>karena dua kata itu hampir terdapat berarti yang hakikat atau
tabiatnya adalah Bodhi (hikmat) yang sempurna. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebelum
Mahayana timbul, pengertian Bodhisattwa sudah di kenal juga, dan dikenakan juga
Buddha Gautama sebelum ia menjadi Buddha. Jadi semula Bodhisattwa adalah sebuah
kelar bagi tokoh yang ditetapkan untuk menjadi Buddha di dalam Mahayana adalah
orang yang sudah melepaskan dirinya dan dapat menemukan sarana untuk menjadikan
benih pencerahan tumbuh dan menjadi masa pada diri orang lain.seorang
Bodhisattwa bukan hanya merenungkan kesengsaraan dunia saja, melainkan juga
turut merasakan dengan beratoleh karenanya ia sudah mengambil keputusan untuk
mempergunakan segala aktifitasnya sekarang dan kelak juga keselamatan
keselamatan dunia. Karena kasihnya kedunia maka segala kebajikanya dipergunakan
untuk menolong orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Cita-cita
tertinggi Mahayana ialah untuk menjadi Bodhisattwa cita-cita Mahayana ini juga
berlainan sekali dengan cita-cita untuk menjadi <i>Pratyeka </i>Buddha seperti
yang diajarkan Hinayana, iyaitu bahwa karena usahanya sendiri orang mendapat pencerahan bagi dirinya sendiri
saja, tidak untuk diberikan untuk orang lain. demikianlah cita-cita hidup
didalam mahayan berbeda sekali dengan cita-cita hidup di dalam Hinayan. Di dalam
perkembagan Mahayana mengalami bermacam-macam pengaruh, diantaranya dari
bergerakan Bakti dan dari aliran Tantra.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bakti
adalah penyembahan pribadi yang berdasarkan kasih kepada dewa yang disembah dan
digambarkan dalam bentuk manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perkembangan
lebih lanjut adalah demikian, bahwa para Tathagata itu di hubungkan dengan
penjuru alam. Lima Tathagata itu di pandang bersama-sama membentuk tubuh alam
semesta. Demikianlah Aksobhya dipandang berkuasa di sorga sebelah timur, Ratnasambhawa
di selatan, Amitaba di barat, Amughsiddhi di utara, dan Wairocana di tengah
langit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengaruh
Thatra menimbulkan pada Mahayana ajaran
tentang <i>Adhi Buddha</i>, yaitu Buddha yang pertama, yang di pandang sudah
ada yang mula pertama, yang tampa asal, yang ada pada dirinya sendiri, yang tak
tampak karena berada di dalam Nerwana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aliran
Mahayana dan Hinayana<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Timbulnya
Mahayana</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, kereta besar ; atau usaha besar ; jalan besar ;
atau aliran utara di India Utara pada waktu itu adalah bahwa ajaran atau doktri
agama Mahayana dapatlah dimengerti sebagai lanjutan dari tendensi absolut awal
yang merupakan ciri khas utama dari Mahasanghika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Muculnya
nama Mahayana dan literaturnya (sutra dan Sasta) yang dinamakan Mahayana-Sutra
menandai suatu masa penting di dalam sejarah filsafat agama Budha. Dasar
pemikiran yang mereka kandung adalah masih itu-itu juga yang ditemukan di dalam ajaran Buddha sebagai penekanan yang
telit oleh Mahasanghika. Munculnya Mahayana adalah bangkitnya sesuatu sistesis
segar mengenai ajaran guru (Buddha Shakyamuni).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ajaran
Shakyamuni<b> </b>Buddha lazimnya disebut Buddha Darma sering di ibaratkan
sebagai ‘’Yana’’ didalam kitab-kitab suci atau sustra-sustra agama Buddha.
Mahayana secara harfiyah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berarti:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <b>Maha</b> berarti: besar, luas, agung, diperluas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <b>Yana </b>berati: kendaraan, kereta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Mahayana berarti kendaraan besar yang menyangkut
pengemudinya bersama para penumpang untuk mencapai suatu tempat yang dituju.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ada
dua <b>Aliran Mahayana</b> yang terkemuka adalah Madhyamika yang didiran oleh
Nagarjuna bada abad ke-2, yang di Jepang di wakili oleh Sekte Sanron, dan
Yogacarya (Vijnanawada), yang didirikan oleh Asangga dan Vasubandhu pada abad ke-4.
Madhyamika tumbuh secara logis dari Agama Buddha awal dengan tiga doktrinya,
jalan tengah, tiadanya ego permanen, dan elemen-elemen (Dharma-Dharma) yang
bersifat sementara serta mengalami kematian, tetapi Madhyamika mengembangkan
ajaran itu sampai pada pendapat bukan hanya individu, melainkan juga
elemen-elemen diangap tidak nyata. Nagarjuna menjelaskan realitas tertinggi
sebagai sunyata atau kosong, aliranya disebut Madhyamikia karena mengerjakan
jaran tengah dimana eksistensi dan non eksistensi hanya memiliki kebenaran
relatif, sedangkan kebijaksanaan sejati adalahpengetahuan tentang makna
kekosongan yang nyata. Mengenai kekosongan yang sejati tergantung pada
pengertian dari bentuk Agama Buddha ini, tetapi ajaran ini sering dipengerti
secara salah. Kekosongan adalah kekosongan semata-mata dalam pengertian bahwa
ia bebas dari pembatasan-pembatasa pengetahuan yang relative pencerahan saja
yang dapat menjelaskan apakah kekosongan itu sebenarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aliran
Yogacarya, yang didirikan oleh dua cendekiawan besar Mahayana dalam banyak hal
memiliki persamaan dengan aliran Madhyamika. Semua fenomena berasal dari
pikiran dan tidak ada suatu apapun yang eksis selain pikiran. Sebagaimana yang
dilakukan oleh kaum Hinayana, Vijnanamatra berlanjut dengan pembagian analitis
terhadap Pancaskandha dan elemen-elemen. Hasilnya berbeda dengan Hinayana dalam
hal menegaskan bahwa bukan hanya objek-objek yang menglami perubahan,
substansi-substansi juga tidak kekal menurut sistem pemikiran ini, sepirit dan
materi adalah satu dan semua objek eksternal adalah hasil dari satu pikiran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aliran
Mahayana. Tuhan dipahami dalam cara yang tidak jauh berbeda dengan agama-agama
lain. Dalam aliran ini Tuhan dikenal melalui ajaran Trikaya dan Adhibudha. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ajaran
Trikaya</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> dikemukakan pertama kali oleh Asfagosha pada abad
pertama M untuk menerangkan Hirarki Para
Buddha dengan Bodhisattwa. Trikaya timbul sebagai akibat dari adanya perbedaan
pandangan terhadap Buddha dan manifestasinya dalam beberapa aliran agama Buddha
yang mula-mula seperti Stafirafada, Mahasanghika dan Sarfastifada. <a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/BUDHISME%20(I2NK).doc#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pokok
utamanya dari Hinayana adalah Pratya Samud pada perubahan yang terus menerus , (Santana) mengenai nama rupa: yang
terdiri dari panca Skanda. Para pengikit dari Hinayana mencari penarangan individu,
Nirwana: yaitu ketenangan, kedamayan abadi dan kebahagiaan. Tujuan Hinayana
adalah relisasi mengeni tiada eksistensi mengenaia jiwa (tidak adanya’’ aku’’
pada pribadi).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Metode
aliran ini adalah menitik beratkan pada analisis, hanya analisis mengenai
psycho-physical phenomena Dharma (elemen) Samskrta (berkondisi) dan asamskrta (
yang tidak berkondisi). Hal ini adalah suatu kebenaran konvensional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sedangkan
Mahayana mencari” Pudgala-Nairatmya” dan “ Dharma- Nairatmya” (semua Dharma
atau elemen yang bereksistensi tidak nyata, kosong dari kenyataan sebenarnya).,
yang Mahayana memaksudkan bahwa panca sekandha adalah dasar untuk konsepsi dari
Pudgala (jiwa atau tidak adanya” Aku “pada pribadi) tidak ada, dengan kata lain
semua elemen dengan objek duniawi dengan mahluk tidak ada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mahayana
Shakyumani Buddha selama membabarkan Buddha-Dharma atau ajarannya tidak pernak
mengajarkan pada siswanya tentang sakte atau aliran-pengelompokan, hal ini
perlu diketahui oleh kita sebagai umat Buddha atau siswa Budhha atau pengikut
Buddha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Buddha Dharma hanya satu yaitu ajaran Shanyamuni Buddha
yang berdasarkan cara atau metode latihan diri untuk menjadi Buddha (Samyak: Sambuddha).
Buddha Dharma dibagi dua tingkatan sebagai upaya untuk memberi bimbingan kepada
para siswa atau umat Buddha yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l6 level1 lfo8; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ajaran
yang membimbing umatnya menjadi harahapan dan Pratyeka –Buddha sebagai Hinayana
(ajarn dasar ).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l6 level1 lfo8; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ajaran
yang membimbing umatnya Bothisattva dan Samyak dan Buddha disebut Mahayana
(ajaran luas: ajaran yang diperluas-diperdalam).<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hinayana tidak
mencangkup Mahayana, tetapi Mahayana mencangkup Hinayana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mahayana berprinsip
pada Atmahita dan Parahita, yaitu Atmahita (Atmahitam) yang berarti berfaidah
atau bermanfaat bagi diri sendiri kesejahteraan diri sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Parahita (parahitam)
yang berarti berfaidah atau bermanfaat bagi banyak orang. Kesejahteraan orang
banyak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tujuan akhir bagi
penganut Buddha Dharma Mahayana ialah menjadi Bodhisattva tingka Arya terlebih
dahulu ( Arya Bodhisattva atau Bodhhisattva-Mahasatva) dan per-maha pranithana
(melakukan tekat besar menuju pembebasan diri sendiri dan penyelamatan bagi
mahluk lain) dan menjadi Samyat Sam-Buddha (Buddha).<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/BUDHISME%20(I2NK).doc#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <i>periode pertama (</i>tahun 5000 S.M.- 0 S.M).
merupakan periode Budhisme dasar yang secara luas kemudian dikenal sebagai
Hinayana<i>. Periode ke dua</i> (0 S.M -500S.M) ditandai dengan kebangkitan
Mahayana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 233.25pt; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Periode
ke dua</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">, tahun 0 S.M -500S.M. Mahayana yang berkembang di
India Barat-Laut, dan India Selatan. Dengan pengaruh dari kesenian Yunani dalam
Helley Niatic dan bentuk Roumanian dan pengaruh ide dari keduanya Mediteranian
dan dunia Iranian. yang mempengaruhi Mahayana dari luar saja, sedangkan inti
pokoknya seperti doktrin tidak berubah dan tidak dipengaruhi sama sekali. Agama
Buddha Mahayana adalah universal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 233.25pt; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selama
kurun waktu itu Mahayana telah berkembang keluar Negeri asalnya di India,
Mahayana berkembang sampai ke Timur jauh seperti Nepal, Tibet, Mongolia, China,
Indonesia, Korea dan Jepang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 233.25pt; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mahayana
berkembang dalam dalam dua tingakatan. <i>Yang pertama</i> dalam bentuk yang
sistematis, yang berlangsung antara tahun 100 SM sampai 500 M. setelah tahun
500 M, suatu bentuk filsafat yang sistematis, yang menuju abad ke-2 sekte yang
berbeda yaitu <i>Madyamika </i>dan <i>yogacarin</i>. Semua sutra-sutra Mahayana
juga juga disebarkan oleh Buddha
Shakyamuni. Pada waktu yang bersamaan, Konsili di Rajagraha, dimodifikasikan
sutra-sutra Hinayana, begitu juga sutra-sutra Mahayana dikodifikasikan oleh
hava yang dismpan selama 500 tahun dan dititipkan kepada kerajaan Naga Laut
yang kemudian waktunya akan diambil oleh Nagarjuna<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perkembangan
tentang kebudhaa dalam aliran Mahayan mengalami perkembangan lebih rumit,
bersifat mistis dan filosofis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Budha dipandang memiliki
tiga aspek.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aspek
inti, yang mencakup semuanya, bersifat buani dan tidak dapat terbayangkan
sebagai inti iyalah inti dari Darma, inti dari kehidupan dan kebenaran itu
sendiri <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aspek
kemampuan, yang tidak terbatas dan tidk manifestasi.sebagai aspek kemampuan
ia adalah dharma, yang diangap sebagai prinsip-prinsip
kebenaran,mengandung potensi dan tidak bermanifestasi, ia adalah tubuh
penganti dari kebudhaan yang di agungkan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aspek
manifestasi, iaitu memanisfestasikan dari pada tubuh duniawi Sakyamuni Budha
dan Budha duniawilainya. <o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari
tiga spek Budha di atas akhirnya tersusun badan Budha, yaitu dharmakaya dan
nirmanakaya, yang menempati tiga kedudukan keagamaan aliran Mahakaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dDharmakaya,
adalah Buddha dengan pengetahuan dengan sempurna. Ia adalah permulaan dan tidak
berbentuk yang merupakan pengalaman yang bener-bener bebas dari segala
kekeliruan atau penglaman yang melekat. Di dalam dharmakaya inilah terdapat
intisari alam semestayang mencakup samsara maupun nirwana, yang selalu dalam
dua, utup kesadaran iyaitu analisis terakhir berada dalam pengatahuan yang
murni. Dharmakaya adalah intisari hakikat wujud-wujud duniawi dari buhda, yang
juga disebut kenyataan tubuh hakiki dan kesadaran dasar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari
beberapa pengertian yang di kemukakan tentang dharmakaya terlihat bahwa
dharmakaya di pandang sebagai yang mutlak, asal usul dari semua yang ada, yang dalam bahasa agama disebut dengan Tuhan.perbedaan
yang ada dalam mahakaya tidak terletak pada ada tidaknya esensinya, namun hanya
terbatas pada pemahaman tentang sifat dari dharmakayaitu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sambhogakaya
adalah tubuh rahmat, tubuh kebahagiaan atau tubuh cahaya.ia juga disebut
transenden Budha yang tidak bisa diamati oleh perasaan dan akal, tetapi hanya
di alami oleh spiritual. <a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/BUDHISME%20(I2NK).doc#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lima
doktrin utama dari Mahayana<o:p></o:p></span></b></li>
</ol>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo7; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sehubungan
dengan tujuannya , pergeseran dari ide arhat menjadi ide Bodhisattwa.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo7; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Suatu
cara pengolahan diri, yang menitik beratkan pada maître-karuna yang
sejajar dengan prajna yang ditandai dengan paramita.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo7; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kepercayaan
suatu Srandhha yang diberikan pada suatu jumlah yang Tathagata. Tuhan Yang
Maha Esa, para Budhha, para Budisattwa, para Deva, orang-orang mulia dan
suci.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo7; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mentrapkan
metode <i>Upaya-Kausalya</i>.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l0 level1 lfo7; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Doktrin
mengenai <i>Sunyata,Tathara</i> dan sebagainya.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/BUDHISME%20(I2NK).doc#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></li>
</ol>
<ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Latar
Belakang Politik Terhadap Agama Buddha Mahayana<o:p></o:p></span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Periode
yang tidak begitu jelas dalam sejarah India mulai setelah akhir dari perioda Maurya,
yaiut sekitar abad ke-2 SM. Tapi arus Buddisme menerima dorongan itu dari Raja
Asokamengallir dengan tenang tanpa adanya pengaruh dan perbedaan-perbedaan politik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selama
periode Murya, yang permulaanya menurut agama Buddisme terbagi menjadi delapa
belas atau lebih sekte, disebabkan dari pandangan-pandangan berbeda diantara
mereka tentang mengitepretasi perihal ajaran Buddha. Salah satu dari sekta itu
adalah <i>Mahasanghitka</i> menginterpretasikan ajaran-ajarannyadalam suatu
cara, yang akhirnya membawa kemunculan secara matang Agama Buddha Mahayana.
Perlu di catat bahwa menelusuri agama Buddha Mahayana dapat ditemukan bahkan
dalam <i>sutta pitaka </i>bahasa pal, sebagai literature permulaanyang memuat
ajaran Buddha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada
waktu itu, suatu usaha telah dibawakan untuk memberikan beberapa keterangan
dalam periode yang tidak begitujelas itu sebagai disebutkan di atas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sekitar
abad ke-2 dan ke-1 S.M. agama Buddha Mahayana telah menjadi suatu faseagama
yang diakui dan dikenal, dan secara perlahan-lahan dan pasti terus berkembang
sampai ke Asia Timur,China dan Timur jauh perbatasan Rusia. Muncul pada fase
terakhir ini Agama Buddha Tantra Mahayana.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/BUDHISME%20(I2NK).doc#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 130.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 130.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 130.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 130.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 130.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">DAFTAR
PUSTAKA <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">T Suwarto , <i>Buddha Dharma Mahayana</i>,
Jakarta: Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Ali Mukti , <i>Agama-Agama Dunia</i>,
Yokyakarta: PT. Hanindita,1988<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Hadiwijoyo Harun, <i>Agama Hindu dan
Budha</i>, Jakarta: Gunung Mulia, 2010 </span><i><span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-AU;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="tab-stops: 62.25pt 178.5pt; text-indent: .5in;">
<span lang="EN-AU" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-AU;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Conce Edward, <i>a Short History of
Buddha, London, 1982</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="tab-stops: 130.5pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="tab-stops: 152.25pt; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/BUDHISME%20(I2NK).doc#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a> Harun Hadiwijoyo, <i>Agama
Hindu dan Budha</i>, Jakarta: Gunung Mulia, 2010 hal. 63<i><span lang="EN-AU"><o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/BUDHISME%20(I2NK).doc#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> Mukti Ali, <i>Agama-Agama
Dunia</i>, Yokyakarta: 1988, hal.116<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/BUDHISME%20(I2NK).doc#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a> Suwarto T, Buddha Dharma
Mahayana, Jakarta: Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia<i><span lang="EN-AU"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/BUDHISME%20(I2NK).doc#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a> Mukti Ali, <i>Agama-Agama
Dunia</i>, Yokyakarta: 1988, hal.116<span lang="EN-AU"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/BUDHISME%20(I2NK).doc#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a> Edward Conce, <i>a Short
History of Buddha, London, 1982, hal. 55</i><i><span lang="EN-AU"><o:p></o:p></span></i></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/BUDHISME%20(I2NK).doc#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a> Suwarto T, Buddha Dharma
Mahayana, Jakarta: Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia<i><span lang="EN-AU"><o:p></o:p></span></i></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-71540531976002346212013-06-01T08:18:00.000-07:002013-06-01T08:18:13.689-07:00hukum kasunyatan<h4>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;">disusun Oleh martia awalia</span><br />
<span style="line-height: 150%;">1. Kehidupan Masyarakat India Pra-Buddha</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: Arial, sans-serif;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 10.5pt; line-height: 150%;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 10.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%;">Agama Buddha berasal dari India bagian utara
diajarkan oleh Buddha Sakyamuni. Beliau juga dikenal dengan sebutan Buddha
Gautama, Bhagava, Tathagata, Sugata, dan sebagainya. Pada masa kecil, Beliau
adalah seorang pangeran, bernama Siddharta. Pangeran Siddharta dilahirkan pada
tahun 623 sebelum Masehi, jadi sekitar 2600 tahun yang lalu.</span></span></span></div>
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 10.5pt; line-height: 150%;">
<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: Arial, sans-serif;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 10.5pt; line-height: 150%;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%;">Sebelum lahirnya agama Buddha, masyarakat India
telah mengenal berbagai kepercayaan agama. Saat itu terdapat beberapa pandangan
hidup di India. Pada periode awal, masyarakat India bercorakkan tradisi
pertapaan dengan pertapa-pertapa berambut panjang yang telanjang. Periode
berikutnya, masyarakat mengenal upacara-upacara keagamaan dan ritus kurban dari
kaum Brahmana.</span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 10.5pt; line-height: 150%;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%;">Selanjutnya, masyarakat India mengenal agama
dari kaum Upanishad. Menurut kaum ini, manusia memiliki suatu diri atau jiwa
yang kekal. Kebahagiaan kekal hanya dapat diraih jika manusia dapat bersatu
dengan alam semesta. Untuk bersatu dengan alam semesta, mereka mengembangkan
meditasi yoga.</span></div>
</span>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 10.5pt; line-height: 150%;"><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10.5pt; line-height: 150%;">Pandangan ini mendapat reaksi keras dari kaum
materialis. Kaum materialis menganggap bahwa tidak ada jiwa yang kekal. Menurut
kaum ini, jiwa tidak lain tidak bukan adalah badan jasmani itu sendiri. Setelah
kematian, kehidupan manusia berakhir, tidak ada lagi kehidupan berikutnya.
Kebahagiaan kekal itu tidak ada. Kebahagiaan hanya dapat diraih selagi hidup.
Mereka yang mengikuti kaum materialis menjalani hidup bersenang-senang untuk
menikmati kebahagiaan duniawi.</span></div>
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">PENDAHULUAN</span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Secara
historis agama buddha mempunyai kaitan erat dengan agama yang mendahuluinya,
tapi walaupun demikian agama buddha mempunyai perbedaan dengan agama yang
mendahuluinya dan yang datang sesudahnya,
salah satunya agama hindu. zaman agama buddha dimulai semenjak tahun 500
SM hingga tahun 300 M.</span><a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/presentasi.rtf#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Banyak para peminat
ilmu agama mempertanyakan apakah agama buddha dipandang sebagai agama, atau
hanya salah satu aliran filsafat saja. Sejalan dengan itu edwarad conze
menyatakan bahwa buddhisme dapat dianggap sebagai agama dan suatu aliran
filsafat. Sebagai agama, buddhisme merupakan suatu bentuk organisasi dari
cita-cita yang bersifat spiritual yang menolak adanya unsur kekuasaan duniawi,
yang ajarannya mampu memberikan sukses dalam mengatasi dunia dan dalam mencapai
keabadian ataupun kehidupan setelah mati. Sebagai suatu aliran filsafat, kata
conze, buddhisme bersifat dialektis pragmatis yang bercorak kejiwaan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keyakinan Terhadap Hukum Kasunyataan<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengertian Hukum kasunyataan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Hukum Kesunyataan berarti
hukum abadi yang berlaku dimana-mana, mengatasi waktu dan tempat serta keadaan.
Ini berarti bahwa hukum Kesunyataan bersifat kekal dan abadi sepanjang masa
yang berlaku disemua tempat, didalam semua keadaan/kondisi di setiap waktu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hukum Kesunyataan
berbeda dengan hukum yang dibuat oleh manusia. Karena hukum yang dibuat oleh
manusia sifatnya tidak kekal dan tidak dapat mengatasi waktu, tempat dan
keadaan. Jadi berbeda sekali dengan hukum Kesunyataan yang dibuat oleh sesuatu
yang kekal dan abadi yaitu Sanghyang Adi Buddha.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/presentasi.rtf#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Agama Budha Disebut Agama kesunyataan<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dari uraian diatas, ternyata bahwa agama
Buddha adalah sebuah agama Kesunyataan dan bukan agama Kepercayaan. Karena Sang
Buddha Gotama mengundang kita untuk membuktikan Kebenaran Ajaran yang telah
dibentangkan “ EHIPASSIKO”, yaitu “Datang dan buktikan”.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kesunyataan (Sanskerta: sunyata), yang
merupakan salah satu kebenaran yang paling mendalam di dalam ajaran Buddha,
sering disalahpahami. Sunya adalah istilah yang paling tepat, meskipun tidak
pas diterjemahkan sebagai ‘kekosongan’. Kesunyataan merupakan kebenaran praktis
yang sangat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Contoh-Contoh
Kesunyataan, Sebuah analogi untuk menjelaskan Kesunyataan adalah sebuah sungai.
Sebuah sungai tidak sungguh-sungguh eksis karena sungai itu merupakan banyak
arus air yang datang dan pergi, yang merupakan penyusunnya. Setiap arus ini
tidak substansial, masing-masing tersusun dari kumpulan arus-arus yang lebih
kecil lagi di dalamnya. Tidak ada sungai yang substansial atau “riil” yang ada
hanya aliran. Kita mengatakan bahwa sungai itu kosong dari sifat nyata yang
pasti inilah Kesunyataan. Segala sesuatu di alam semesta (fenomena fisik dan
mental) menunjukkan karakteristik Kesunyataan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contoh lain adalah sebuah air terjun.
Sebuah air terjun yang dilihat dari jauh tampak seperti ujud utuh helaian yang
berkilau. Namun, ketika diamati lebih dekat, kita melihat dengan jelas bahwa
“helaian” itu tak lain adalah sebuah arus air yang mengalir secara sinambung.
Pada hakikatnya, tidak ada “air terjun” yang riil yang ada hanyalah tetes air
yang terjun.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Manfaat Menyadari Kesunyataan<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kegelapan batin kita melihat ilusi
sebagai sesuatu yang “begitu nyata”. Kita melihat perubahan yang terus-menerus
sebagai sesuatu yang tidak berubah dan menjadi melekat pada hal-hal yang tidak
substansial. Ketidak-mampuan melihat ketidak-nyataan diri menciptakan penderitaan
yang terpusat di sekitar pandangan kita yang salah tentang diri. Tidak ada
petunjuk tentang suatu diri yang kekal di dalam segala sesuatu, baik fisik
maupun mental. Tidak ada “saya, kamu, milik saya, milik kamu…”. Jika diri
disadari sebagai kosong dan tidak nyata, segala perbedaan yang bertentangan
akan sirna, semuanya tampak sebagaimana adanya dalam realitas mereka yang
telanjang tanpa label-label kosong, penghakiman, atau prasangka.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kemampuan menerapkan Kesunyataan dalam
kehidupan sehari-hari membawa kemudahan dan kebahagiaan yang tak terkira karena
kita menjadi terbebaskan dari belenggu kemelekatan. Menyadari Kesunyataan
adalah mencapai Kebijaksanaan tentang ketiadaan diri (melihat hakikat tiada
inti diri dalam segala sesuatu). Berfungsinya ketiadaan inti diri adalah Welas
Asih. Jadi, Kebijaksanaan sejati adalah Welas Asih dan Welas Asih sejati adalah
Bijaksana-keduanya saling berkaitan. Kesempurnaan Kebijaksanaan dan Welas Asih
membentuk puncak ganda pengembangan spiritual atau Pencerahan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika kita membiasakan diri kita dengan
Kesunyataan, secara berangsur-angsur akan
membuka pikiran kita dan membebaskan diri kita dari belenggu ketidaktahuan yang
memahami realita secara salah. Pada waktunya, kita akan mengenyahkan segala
kegelapan batin, kemarahan, kemelekatan, keangkuhan, iri hati, dan sikap-sikap
negatif lainnya dari pikiran kita. Dengan berbuat demikian, kita tidak lagi
menciptakan tindakan-tindakan merusak yang termotivasi oleh semua ketidakbaikan
itu. Selanjutnya kita akan terbebaskan dari semua masalah. Dengan kata lain,
menyadari Kesunyataan mendatangkan Kebahagiaan Sejati.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/presentasi.rtf#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagai rangkuman, sebuah penerapan praktis Kesunyataan dalam kehidupan
sehari-hari adalah:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hargailah segala sesuatu ( pada saat ini )<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">karena semuanya adalah sementara;<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Janganlah melekat pada segala sesuatu ( pada saat ini )<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">karena semuanya adalah sementara.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -27.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Cattur
Arya Saccani (empat kebenaran mulia)<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Khotbah Hyang Budha
Shakyamuni yang pertama kali kepada lima pertapa bekas teman seperjuangannya
sewaktu bertapa menyiksa diri di hutan Uruvela selama enam tahun lamanya.
Khotbah pertama kali ini di taman Rusia isipatana, di Mrigadava, Veranasi, atau
di kenal dengan nama pemutaran roda dharma yakni mengenai 4 (empat) kesunyataan
utama atau kebenaran mulia dan delapan jalan utama atau jalan benar dan suci
sebagai jalan tengah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Empat kesunyataan utama: <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -10.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Derita (Dukha)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -10.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Asal mula derita (Dukha samudaya)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -10.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penghentian derita (Dukha Nirodha)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -10.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jalan menuju penghentian derita (marga)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -10.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penjelasan<i><o:p></o:p></i></span></u></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Apa itu <i>derita</i> atau <i>penderitaan</i>
(dukha) ?</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengertian dukkha tidak sama dengan
penderitaan. Dukkha menunjukkan segala sesuatu yang tidak menyenangkan, tidak
memuaskan atau tidak sempurna dan kebalikkan dari apa yang kita harapkan. Sifat
kehidupan yang berubah-ubah membuat kita mengalami ketidakpuasan batin,
kehilangan dan kekecewaan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: -27.0pt; text-indent: 27.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penderitaaan ini dapat timbul karena : Ketidakpastian (Jabatan,
kecantikan, kekayaan dan kehidupan) ; tidak ada kepuasan ; harus berpisah
dengan tubuh jasmani berulang kali ; harus terlahir berulang-ulang (Kehilangan
kedudukan berulangkali) ; akhir Pertemuan – perpisahaan ; kekayaan – kehancuran
; kelahiran – kematian) dan tidak ada teman (pada saat lahir, meninggal dan
menderita)<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/presentasi.rtf#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hidup
dalam bentuk apapun di alam samsara ini adalah derita atau penderitaan (Dukha)<i><u><o:p></o:p></u></i></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penderitaan
(Dukha) berarti juga: kesedihan, keluh kesah, sakit atau kesakitan, kesusahan,
dan putus asa yang sering di alami oleh jasmani maupun batin kita<i><u><o:p></o:p></u></i></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dilahirkan,
usia tua, sakit, meninggal adalah penderitaan<i><u><o:p></o:p></u></i></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Berhubungan
atau berkumpul dengan orang yang tidak disukai adalah penderitaan <i><u><o:p></o:p></u></i></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Berpisah
atau ditinggalkan oleh orang yang dicintai adalah penderitaan <i><u><o:p></o:p></u></i></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tidak
memperoleh apa yang kita inginkan atau tidak mencapai apa yang kita
cita-citakan adalah penderitaan,<i><u><o:p></o:p></u></i></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Masih
memikul beban tanggung jawab baik dalam hubungan keluarga maupun guru terhadap
murid adalah juga penderitaan<i><u><o:p></o:p></u></i></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Masih
memiliki lima skandha atau panca skandha yang bekerja aktif adalah juga
penderitaan<i><u><o:p></o:p></u></i></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Panca skandha adalah
lima kumpulan penderitaan yang melekat pada jasmani kita yaitu: <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rupa : bentuk, tubuh,
badan jasmani<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sanna : pencerapan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sankara : pikiran,
bentuk-bentuk mental<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Vedana : perasaan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Vinnana : kesadaran<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -22.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 9.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 46.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Secara singkat diuraikan kesunyataan yang
pertama seperti di atas dan sebagai tambahan bahwa semua kehidupan dengan tidak
ada terkecualinya, termasuk dalam panca skandha adalah sesuatu yang menyedihkan
dan dicengkeram oleh penderitaan, sesuatu yang tidak kekal, sesuatu yang tidak
berpribadi, dan hampa adanya.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/presentasi.rtf#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 46.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -27.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Apa itu <i>asal-mula derita</i> atau <i>penderitaan</i>
(samudaya) <o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Idaman ini (trsna), yang menuju pada eksistensi yang diperbaharui,
ditemani oleh nafsu keinginan rendah (tanha), yang menganbil kesenangan dalam
berbagai obyek, dimana sebagai sebab dari kelahiran dan terlahir kembali
(tumimbal lahir). Dikarenakan didorong oleh tanha yang sangat kuat sekali pada
pikiran, sebagai contoh: keinginan kita untuk memiliki apa yang kita inginkan,
atau keinginan untuk melenyapkan semua keadaan yang kita benci atau tidak
disukai. Dengan Tanha untuk kenikmatan dan kesenangan duniawi, haus dengan
cinta, rakus dengan harta, gila hormat atau khilaf dengan kuasa atau kedudukan
dikarenakan kemelekatan, kebodohan atau kegelapan batin (avidya), semua ini
menyebabkan asal mula derita.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tanha atau nafsu keinginan rendah yang tiada habis-habisnya. Orang yang
pasrah kepada tanha sama saja dengan orang meminum air asin untuk menghilangkan
rasa hausnya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penjelasan tambahan bahwa kesunyataan yang kedua ini, mengajarkan bahwa
semua penderitaan, atau dengan kata lain, semua kehidupan dikarenakan keinginan
(tanha), dikarenakan nafsu keserakahan (lobha), kebencian (dosa), dan kebodohan
(moha), yang mengakibatkan tumimbal lahir dan penderitaan, yang menjelma
sebagai gerak-gerik atau aktivitas dari badan, ucapan atau perkataan, dan
pikiran. Tidak dapat mengerti dengan jelas bahwa segala sesuatu di dunia ini
adalah tidak kekal (anitya). Karena itu, kesunyataan yang kedua ini juga
termasuk dalam pelajaran karma dan tumimbal lahir, juga sebagai hukum sebab
akibat yang saling bergantungan (hukum pratitya samutpada) dari semua lelakon
kehidupan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Apa itu <i>penghentian atau lenyapnya derita
atau penderitaan</i> (Nirodha)<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nirodha berarti lenyapnya penderitaan yang sama artinya dengan lenyapnya
nafsu keinginan rendah (tanha) atau lenyapnya keinginan dari pikiran. Kalau
tanha dapat disingkirkan, maka kita akan berada dalam keadaan berbahagia
sekali, karena telah terbebas dari semua kekotoran batin yakni Loba, Dosa, dan
Moha.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kesunyataan ketiga ini mengajarkan tentang lenyapnya sama sekali mengenai
“aku” (atta) dan pembebasan diri dari roda samsara atau roda tumimbal lahir dan
menuju nirwana.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penjelasan tambahan bahwa kesunyataan yang ketiga ini mengajarkan tentang
lenyapnya sama sekali rasa “aku” atau keinginan dari kehidupan, dan semua
bentuk khayalan atau idaman yang berhubungan dengan itu, membersihkan segala
kekotoran batin dari Loba, Dosa, Moha yang sewajarnya harus ditujukan pada
pembebasan dari tumimbal lahir dan penderitaan, yaitu menuju tercapainya
nirwana.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Apa itu <i>jalan menuju Lenyapnya atau
Penghentian derita</i> (marga)<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: -.25in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Marga berarti jalan untuk melenyapkan penderitaan, yaitu 8 (delapan)
jalan utama (Hasta Arya Marga): pengertian yang benar, pikiran yang benar,
perhatian yang benar, konsentrasi yang benar. Jalan beruas delapan ini
memberikan petunjuk untuk menuju pembebasan dari penderitaan, dan pula
mengandung praktek dari pelajaran Hyang Budha.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: -.25in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Pengertian yang benar (samyag-drsti)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Artinya: suatu pengertian intelektual
tentang empat kesunyataan utama atau kebenaran mulia, atau tentang kebenaran
nyata dari kehidupan secara umum maupun secara sederhana, memiliki pengertian
yang benar mengenai Budha Darma, juga menembusi arti dari tiga sifat universal
(atau tiga corak umum dari alam fenomena, skt: Tri-laksana) dan hukum sebab
akibat yang saling bergantungan (hukum pratya samutpada), sunyata.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Catatan: pengertian yang benar adalah
isyarat dan tanda-tanda yang pertama kali dari karma-karma yang baik.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 14.2pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Pikiran yang benar (samyag-samkalpa)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Artinya:
pengertian lainnya adalah kehendak yang benar yang berarti bahwa mempunyai
pikiran atau kehendak untuk membebaskan segala ikatan-ikatan Dukha (penderitaan).
Pikiran atau kehendak yang demikian haruslah bebas dari segala keserakahan,
kebencian, dan keinginan untuk merugikan orang lain dan diri sendiri. Teermasuk
juga pikiran yang bebas dari hawa nafsu keduniawian, dan juga bebas dari
kekejaman, serta pikiran yang terbebas dari keinginan atau kemauan jahat.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -4.5pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Berbicara
yang benar (samyag-vak)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya: pantang
untuk berdusta, memfitnah, bercerita yang dapat menyebabkan kemarahan orang
lain, kata-kata kasar dan kotor, dan cerita omong kosong dan tidak bertanggung
jawab. Termasuk membicarakan atau menjelaskan Budha Darma secara benar bukan
dengan unsur sengaja memutarbalikan yang benar menjadikan salah dan sebaliknya.
Disebut berbicara yang benar bila dapat memenuhi persyaratan berikut ini: bicara
itu yang benar berdasarkan fakta maupun pengalaman sendiri, bicara itu
mempunyai manfaatnya, berbicara itu tepat pada waktunya dan tempatnya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perbuatan
yang benar (samyag-karmanta)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Artinya: tidak melakukan atau menyuruh
melakukan pembunuhan, penyiksaan, pencurian dan perzinahan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perbuatan
yang benar (samyag-ajiva)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: -14.2pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya: berarti juga mata pencaharian
yang benar, berarti menghindari atau menolak mata pencaharian yang salah dan
berusaha untuk hidup yang benar.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: -14.2pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Catatan: lima macam mata pencaharian yang
salah haruslah dihindari, yaitu penipuan, ketidaksetiaan, penujuman,
kecurangan, praktek lintah darat (meminjamkan uang dengan bunga yang tinggi)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: -14.2pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seorang siswa budha harus pula
menghindari lima macam perdagangan, yaitu: bergadang alat senjata, berdagang
makhluk hidup, berdagang daging (atau segala sesuatu yang berasal dari
penganiyaan makhluk-makhluk hidup), berdagang minuman alkohol atau menimbulkan
ketagihan seperti narkotika, berdagang racun.
<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: -14.2pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">6.</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Berusaha yang benar (samyag-vyayama)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya: usaha untuk menghilangkan
kejahatan yang belum muncul, usaha untuk mengatasi kejahatan dan sifat buruk
yang telah muncul, usaha untuk mengembangkan kebaikan dan sifat berguna dari
pikiran, dan berusaha memelihara sifat-sifat baik yang telah ada.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Catatan: jadi ada empat macam usaha,
yaitu: menghindari, usaha untuk mengatasi, usaha mengembangkan dan usaha untuk
memelihara<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">7.</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Perhatian yang benar (samyag-smrti)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya: tetap dalam perenungan pada
keadaan dari pikiran, perasaan, badan, dengan rajin dan dengan sadar dan penuh
pengertian serta menolak kerakusan dan kesedihan duniawi. Contoh: empat
perhatian pada perenungan tentang rupa (tubuh), perasaan, kesadaran dan darma<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Catatan: samyag-smrti terdiri dari
latihan-latihan vipas-yana (yaitu: meditasi untuk memperoleh pandangan terang
tentang kehidupan) <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">8.</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Konsentrasi yang benar (samyag-smrti)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya: menempatkan pikiran pada suatu
perbuatan yang kita ingin lakukan sesuai dengan cara yang benar.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Catatan: memusatkan pikiran pada suatu
obyek yang tunggal yang berarti terpusatnya pikiran, inilah yang disebut konsentrasi.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Di dalam arti yang lulus, konsentrasi ada
hubunganya dengan kesadaran juga. Di dalam pencerapan rasa ia sangat lemah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tambahan penjelasan:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 7.1pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perenungan tingkat pertama: bila seorang
siswa bebas dari perasaan nafsu, bebas dari sesuatu yang tidak baik, ia masuk
dalam tingkat ini, tapi masih disertai gelombang pikiran dan renungan, terlahir
kebebasan yang mengandung kenikmatan dan kebahagiaan <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -7.1pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perenungan tingkat kedua: bila seorang siswa setelah mengendapnya
gelombang pikiran dan renungan, mulailah tercapai ketenangan batin,
pikiran mulai memusat, ia atau siswa
tersebut masuk dalam tingkat ini <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -4.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Perenungan
tingkat ketiga: bila seorang siswa telah dapat melenyapkan kegiuran ia berdiam
diri dalam keseimbangan dan kesadaran yang kuat. Ia memasuki tingkat ini.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: -4.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perenungan tingkat keempat: bila
seseorang siswa akhirnya dapat mengatasi kenikmatan, karena lenyapnya
kegembiraan dan kesedihan. Ia memasuki keadaan di atas dari kesenangan dan
kesedihan, ia memasuki tingkat keempat ini, yang penuh keseimbangan dan
kesadaran inilah yang disebut Samadhi yang benar. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-weight: bold; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Daftar
Pustaka<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mukti Ali, <i>Agama-agama Di Dunia</i>,
(IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS, 1988)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sumber : Kebahagiaan dalam Dhamma
(Majelis Buddhayana Indonesia)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Drs. Suwarto T. “<i>Buddha Dharma
Mahayana</i>” (Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia. Palembang 1995) cet 1<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a href="http://www.siddhi-sby.com/index.php/artikel/artikel-dharma/11-empat-kesunyataan-mulia">http://www.siddhi-sby.com/index.php/artikel/artikel-dharma/11-empat-kesunyataan-mulia</a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a href="http://tanhadi.blogspot.com/2010/05/kesunyataan.html">http://tanhadi.blogspot.com/2010/05/kesunyataan.html</a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; tab-stops: 4.5pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: -27.0pt;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/presentasi.rtf#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Mukti Ali,
<i>Agama-agama Di Dunia</i>, (</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 8.0pt;">IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">, </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1988</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">), </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">h. 101</span><o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: -28.35pt;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/presentasi.rtf#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<a href="http://tanhadi.blogspot.com/2010/05/kesunyataan.html">http://tanhadi.blogspot.com/2010/05/kesunyataan.html</a>
<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/presentasi.rtf#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
Sumber : Kebahagiaan dalam Dhamma (Majelis Buddhayana Indonesia) <a href="http://tanhadi.blogspot.com/2010/05/kesunyataan.html">http://tanhadi.blogspot.com/2010/05/kesunyataan.html</a>
<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/presentasi.rtf#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<a href="http://www.siddhi-sby.com/index.php/artikel/artikel-dharma/11-empat-kesunyataan-mulia">http://www.siddhi-sby.com/index.php/artikel/artikel-dharma/11-empat-kesunyataan-mulia</a>
<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/presentasi.rtf#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Drs. Suwarto T. “<i>Buddha Dharma Mahayana</i>”
(Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia. Palembang 1995) cet 1 hal. 52-53</span><o:p></o:p></div>
</div>
</div>
</div>
</h4>
<div>
<!--[if !supportFootnotes]-->
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: -27.0pt;">
<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: -28.35pt;">
<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-82881877609785536982013-05-30T08:10:00.000-07:002013-06-01T08:19:35.668-07:00kitab suci tripitaka<div style="text-align: justify;">
Disusun Oleh Dede Ardi</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCPFZhtdVBTD8S7LkT1CkEWxiDjCsZQVrl2MKETSXVXBn_buMDIXPG3gAwSZJk0niTY_MFftbA33-Z1bGnlYJtBWsKasgiZwuQ02sWtbw-hxrRjjuObo4U6jqN7zozSvQ75kqMYc15JBA/s1600/med_mk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCPFZhtdVBTD8S7LkT1CkEWxiDjCsZQVrl2MKETSXVXBn_buMDIXPG3gAwSZJk0niTY_MFftbA33-Z1bGnlYJtBWsKasgiZwuQ02sWtbw-hxrRjjuObo4U6jqN7zozSvQ75kqMYc15JBA/s1600/med_mk.jpg" height="640" width="611" /></a></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setiap agama pasti memiliki sesuatu yang dikategorikan sebagai ‘kitab
suci’. Kitab suci merupakan salah satu unsur penting di dalam sebuah agama. Karena
dari kitab suci itulah kita dapat mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan
agama yang bersangkutan, seperti konsep ketuhanan, ajaran, ritual-ritual
peribadatan, hukum dan peraturan, dan banyak lagi yang lainnya. Selain sebagai
unsur, kitab suci juga dapat dikatakan sebagai ‘jendela’ yang bisa digunakan
untuk melihat lebih jauh sebuah agama. Banyak ahli yang dapat mengetahui dan
memahami sebuah agama secara mendalam hanya dengan mengkaji kitab sucinya. Dari
sini kita bisa melihat betapa pentingnya peran sebuah kitab suci dalam sebuah
agama.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Terlepas dari benar atau salahnya suatu hal yang terdapat di dalam
sebuah kitab suci, kita tidak bisa memungkiri bahwa dari situlah sebenarnya
agama terbentuk. Permasalahan mengenai suatu kitab suci itu merupakan ‘wahyu’
Tuhan atau hanya ‘buatan’ manusia, tidaklah seharusnya menjadi persoalan yang
harus kita kaji. Karena terkadang masing-masing agama tertentu memiliki
penjelasan tertentu berkaitan dengan pengertian kitab suci tersebut. Hal ini
menyebabkan pengertian kitab suci menurut agama yang satu berbeda dengan
pengertian kitab suci menurut agama yang lain.</div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagai contoh, kitab suci agama Buddha. Dalam agama Buddha tidak
ada pengklaiman bahwa kitab suci mereka merupakan ‘wahyu’ Tuhan, karena agama
Buddha sendiri tidak secara khusus membahas dan mengajarkan konsep ketuhanan. Dalam
agama Buddha hanya diajarkan bahwa semua yang terdapat dalam kitab suci mereka
merupakan perkataan-perkataan dari sang Buddha Gautama yang berbentuk khotbah, keterangan,
peraturan, syair, percakapan sang Buddha dengan siswanya, dan lain-lain. Sang
Buddha sendiri hanya seorang manusia yang kemudian mendapatkan ‘pencerahan’,
sehingga menjadi suci. Perkataan-perkataan yang dianggap suci ini kemudian
dikumpulkan dan dijadikan kitab suci. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pembentukan kitab suci ini tidaklah singkat. Perkataan-perkataan
tersebut tentu tidak langsung berbentuk tulisan. Karena sekitar empat abad,
agama Buddha hidup dari ‘tradisi’ yang diteruskan secara lisan oleh pemimpin-pemimpin
agama Buddha yang hidup pada abad-abad
pertama yang kemungkinan merupakan siswa dan pengikut sang Buddha. Kemudian
dilakukanlah pengumpulan-pengumpulan tradisi yang diteruskan secara lisan tadi,
seperti khotbah-khotbah, kata-kata mutiara, syair, cerita-cerita,
peraturan-peraturan, dan lain-lain. Pengumpulan tersebut kemudian dikelompokkan
menjadi tiga kelompok yang dikenal sebagai ‘pitaka’, yang secara bahasa berarti
‘keranjang’. Tiga kelompok <i>pitaka</i> yang berhasil dikumpul itu terdiri
dari: Sutra Pitaka atau Sutta Pitaka, Winaya Pitaka, dan Abbidharma Pitaka atau
Abbidhamma Pitaka<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Ketiga ‘pitaka’ inilah yang mereka klaim sebagai kitab suci yang kemudian
disebut “Tripitaka”. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Memang ada beberapa poin utama yang seharusnya kita pahami mengenai
kitab suci Tripitaka ini, seperti pengertiannya, sejarah penulisannya,
kanonisasinya, serta penjelasan mengenai bagian-bagian dari Tripitaka itu
sendiri. Namun karena keterbatasan, makalah ini hanya akan membahas mengenai
pembagian Tripitaka dan penjelasannya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL4035V7AcEurr_qxlY68Ry5QUOQUhRryfyxhF4yI_B2I1mX1mxAqCZizGhOleucotfA6T9YnQ3VQCg5Xb0Kwbt17LFBJxL2CIBy1nU8iJ5_pJx1dae_um7q6CNopQM0TI_yVaB0qW7g8/s1600/images+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL4035V7AcEurr_qxlY68Ry5QUOQUhRryfyxhF4yI_B2I1mX1mxAqCZizGhOleucotfA6T9YnQ3VQCg5Xb0Kwbt17LFBJxL2CIBy1nU8iJ5_pJx1dae_um7q6CNopQM0TI_yVaB0qW7g8/s1600/images+(2).jpg" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">KITAB SUCI TRIPITAKA<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ajaran
agama Buddha bersumber pada kitab Tripitaka yang merupakan kumpulan khotbah,
keterangan, perumpamaan, dan percakapan yang pernah dilakukan sang Buddha
dengan para siswa dan pengikutnya. Dengan demikian, isi kitab tersebut semuanya
tidak hanya berasal dari kata-kata sang Buddha sendiri melainkan juga kata-kata
dan komentar-komentar dari para siswanya<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Oleh para siswanya sumber ajaran tersebut dipilah menjadi tiga kelompok besar
yang dikenal dengan ‘pitaka’ (keranjang), yaitu Sutra Pitaka atau Sutta Pitaka,
Winaya Pitaka, dan Abbidharma Pitaka atau Abbidhamma Pitaka.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sutra Pitaka<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sutra (bahasa Sansakerta) atau Sutta (bahasa Pali) mempunyai arti
sederhana yaitu ‘benang’. Benang adalah tali halus yang dipintal dari kapas
atau sutera, yang gunanya untuk menjahit atau merangkai sesuatu. Setiap khotbah
Hyang Buddha seperti kata-kata yang dirangkai menjadi satu dengan indah dan
satu sama lain tidak dapat dipisahkan, tidak acak-acakan serta tidak saling
bertentangan, oleh sebab itu khotbah Hyang Buddha disebut ‘sutra’<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Sutra-sutra itu dikumpulkan dan disusun menjadi satu disebut Sutra Pitaka.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sutra Pittaka sendiri berisi <i>dharma</i> (dalam bahasa Pali: <i>dhamma</i>)
atau ajaran Buddha kepada muridnya<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Kitab Sutra Pitaka juga memuat uraian-uraian tentang cara hidup yang berguna
bagi para <i>bhikku </i>atau<i> biksu</i> dan pengikut yang lain.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a> Kitab
ini <span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">terdiri atas lima 'kumpulan'
(nikaya) atau buku</span>, yaitu:<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dighanikaya, Dighanikaya
terdiri dari 34 <i>sutra</i> panjang <span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">terbagi
menjadi tiga vagga : Sîlakkhandhavagga, Mahavagga dan Patikavagga. Beberapa di
antara sutta-sutta yang terkenal ialah : Brahmajala Sutta (yang memuat 62 macam
pandangan salah), Samannaphala Sutta (menguraikan buah kehidupan seorang
petapa), Sigalovada Sutta (memuat patokan-patokan yang penting bagi kehidupan
sehari-sehari umat berumah tangga), Mahasatipatthana Sutta (memuat secara
lengkap tuntunan untuk meditasi Pandangan Terang, Vipassana), Mahaparinibbana
Sutta (kisah mengenai hari-hari terakhir Sang Buddha Gotama)</span><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Majjhimanikaya,
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">merupakan buku kedua dari Sutta
Pitaka yang memuat kotbah-kotbah menengah. Buku ini terdiri atas tiga bagian
(pannasa); dua pannasa pertama terdiri atas 50 sutta dan pannasa terakhir
terdiri atas 52 sutta; seluruhnya berjumlah 152 sutta. Beberapa sutta di antaranya
ialah : Ratthapala Sutta, Vasettha Sutta, Angulimala Sutta, Anapanasati Sutta,
Kayagatasati Sutta dan sebagainya.</span><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Angutaranikaya,
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">merupakan buku ketiga dari Sutta
Pitaka, yang terbagi atas sebelas nipata (bagian) dan meliputi 9.557 sutta.
Sutta-sutta disusun menurut urutan bernomor, untuk memudahkan pengingatan</span>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Samyuttanikaya,
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">merupakan buku keempat dari Sutta
Pitaka yang terdiri atas 7.762 sutta. Buku ini dibagi menjadi lima vagga utama
dan 56 bagian yang disebut Samyutta</span>. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Khuddakanikaya,
terdiri atas 15 kitab.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a. Khuddakapatha,<span class="apple-converted-space"> </span>berisi empat teks: Saranattaya,
Dasasikkhapada, Dvattimsakara, Kumarapañha, dan lima sutta : Mangala, Ratana,
Tirokudda, Nidhikanda dan Metta Sutta.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b. Dhammapada,<span class="apple-converted-space"> </span>terdiri
atas 423 syair yang dibagi menjadi dua puluh enam vagga. Kitab ini telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c. Udana,<span class="apple-converted-space"> </span>merupakan
kumpulan delapan puluh sutta, yang terbagi menjadi delapan vagga. Kitab ini
memuat ucapan-ucapan Sang Buddha yang disabdakan pada berbagai kesempatan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d. Itivuttaka,<span class="apple-converted-space"> </span>berisi
110 sutta, yang masing-masing dimulai dengan kata-kata : vuttam hetam bhagava
(demikianlah sabda Sang Bhagava).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">e. Sutta Nipata,<span class="apple-converted-space"> </span>terdiri
atas lima vagga : Uraga, Cûla, Maha, Atthaka dan Parayana Vagga. Empat vagga
pertama terdiri atas 54 prosa berirama, sedang vagga kelima terdiri atas enam
belas sutta.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">f. Vimanavatthu,<span class="apple-converted-space"> </span>menerangkan
keagungan dari bermacam-macam alam deva, yang diperoleh melalui
perbuatan-perbuatan berjasa.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">g. Petavatthu,<span class="apple-converted-space"> </span>merupakan
kumpulan cerita mengenai orang-orang yang lahir di alam Peta akibat dari
perbuatan-perbuatan tidak baik.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">h. Theragatha,<span class="apple-converted-space"> </span>kumpulan
syair-syair, yang disusun oleh para Thera semasa hidup Sang Buddha. Beberapa
syair berisi riwayat hidup para Thera, sedang lainnya berisi pujian yang
diucapkan oleh para Thera atas Pembebasan yang telah dicapai.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">i. Therigatha,<span class="apple-converted-space"> </span>buku
yang serupa dengan Theragatha yang merupakan kumpulan dari ucapan para Theri
semasa hidup Sang Buddha.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">j. Jataka,<span class="apple-converted-space"> </span>berisi
cerita-cerita mengenai kehidupan-kehidupan Sang Buddha yang terdahulu.<span class="apple-converted-space"> <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">k. Niddesa,<span class="apple-converted-space"> </span>terbagi
menjadi dua buku : Culla-Niddesa dan Maha-Niddesa. Culla-Niddesa berisi
komentar atas Khaggavisana Sutta yang terdapat dalam Parayana Vagga dari Sutta
Nipata; sedang Maha-Niddesa menguraikan enam belas sutta yang terdapat dalam
Atthaka Vagga dari Sutta Nipata.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">l. Patisambhidamagga,<span class="apple-converted-space"> </span>berisi uraian skolastik tentang jalan
untuk mencapai pengetahuan suci. Buku ini terdiri atas tiga vagga : Mahavagga,
Yuganaddhavagga dan Paññavagga, tiap-tiap vagga berisi sepuluh topik (katha).</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">m. Apadana,<span class="apple-converted-space"> </span>berisi
riwayat hidup dari 547 bhikkhu, dan riwayat hidup dari 40 bhikkhuni, yang
semuanya hidup pada masa Sang Buddha.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">n. Buddhavamsa,<span class="apple-converted-space"> </span>terdiri
atas syair-syair yang menceritakan kehidupan dari dua puluh lima Buddha, dan
Buddha Gotama adalah yang paling akhir.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 28.35pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">o. Cariyapitaka,<span class="apple-converted-space"> </span>berisi
cerita-cerita mengenai kehidupan-kehidupan Sang Buddha yang terdahulu dalam
bentuk syair, terutama menerangkan tentang 10 paramî yang dijalankan oleh
Beliau sebelum mencapai Penerangan Sempurna, dan tiap-tiap cerita disebut Cariya.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoXtPxPnlpMNwCcRv0ZtkS7-uOqo5GAIm_WmspdT7Ptjz0TmscxCiwazbEzKHgZDviuxRRc0rr-UpPPCLiS1LlZskKWlClr9tCCRS-UPaoQbp6MlufXcIiis0OEHfRFyI2qb0R6kvL2kA/s1600/321.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoXtPxPnlpMNwCcRv0ZtkS7-uOqo5GAIm_WmspdT7Ptjz0TmscxCiwazbEzKHgZDviuxRRc0rr-UpPPCLiS1LlZskKWlClr9tCCRS-UPaoQbp6MlufXcIiis0OEHfRFyI2qb0R6kvL2kA/s1600/321.jpg" height="478" width="640" /></span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kitab
Sutra Pitaka ini juga tidak hanya memuat ucapan-ucapan Buddha Gautama saja
melainkan ucapan para <i>thera </i>semasa hidupnya, dan juga riwayat hidup dari
para <i>bhikku</i> dan <i>bhikkuni</i>. Kitab-kitab tersebut antara lain adalah
kitab <i>Dhammapada</i> yang mengutarakan peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan Buddha dan cara yang diajarkannya untuk menyembuhkan penyakit yang
terdapat dalam diri manusia. Buku ini terdiri atas 423 syair dan sudah diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia. Selain <i>Dhammapada</i> juga ada kitab <i>Udana</i>
yang berisi ucapan-ucapan Buddha yang disampaikan pada berbagai kesempatan, <i>theragata</i>
yang merupakan kumpulan syair yang disusun oleh para <i>thera</i> semasa Buddha
masih hidup. Beberapa syair berisi riwayat hidup para <i>thera</i>, dan lainnya
berisi pujian yang diucapkan para <i>thera</i> atas pembebasan yang telah
mereka capai. Riwayat hidup Buddha yang terdahulu dan kehidupan dari 25 Buddha
lainnya juga diceritakan dalam Sutranikaya ini, terutama kitab-kitab Jataka,
Apadana, Buddhavamsa, dan Cariya Pitaka.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Vinaya Pitaka<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Winaya
Pittaka berisi peraturan-peraturan untuk mengatur tata tertib <i>sangha</i>
atau jemaat, kehidupan sehari-hari para <i>biksu</i> atau <i>bhikku</i> atau <i>rahib</i>,
dan sebagainya<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Selain itu, kitab suci Vinaya Pitaka ini juga berisi peraturan-peraturan bagi
para Bhikku dan Bhikkuni.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a> dan terdiri atas Sutra Vibanga, Khandaka, dan
Parivawa<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kitab Sutra
Vibanga <span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">berisi peraturan-peraturan
bagi para bhikkhu dan bhikkhuni. Bhikkhu-vibanga berisi 227 peraturan yang
mencakup delapan jenis pelanggaran, di antaranya terdapat empat pelanggaran
yang menyebabkan dikeluarkannya seorang bhikkhu dari</span> <i>sangha </i><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">dan tidak dapat menjadi bhikkhu lagi
seumur hidup</span>. <span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">Keempat
pelanggaran itu adalah : berhubungan kelamin, mencuri, membunuh atau
menganjurkan orang lain bunuh diri, dan membanggakan diri secara tidak benar
tentang tingkat-tingkat kesucian atau kekuatan-kekuatan batin luar biasa yang
dicapai.</span></span><span lang="IN" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 13.5pt; line-height: 150%;"> <span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk ketujuh jenis pelanggaran yang
lain ditetapkan hukuman dan pembersihan yang sesuai dengan berat ringannya
pelanggaran yang bersangkutan. Bhikkhuni-vibanga berisi peraturan-peraturan
yang serupa bagi para Bhikkhuni, hanya jumlahnya lebih banyak.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kitab Khandaka <span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">terbagi atas Mahavagga dan Cullavagga.
Kitab Mahavagga berisi peraturan-peraturan dan uraian tentang upacara
penahbisan bhikkhu, upacara Uposatha pada saat bulan purnama dan bulan baru di
mana dibacakan Patimokkha (peraturan disiplin bagi para bhikkhu), peraturan
tentang tempat tinggal selama musim hujan (vassa), upacara pada akhir vassa
(pavarana), peraturan-peraturan mengenai jubah Kathina setiap tahun,
peraturan-peraturan bagi bhikkhu yang sakit, peraturan tentang tidur, tentang
bahan jubah, tata cara melaksanakan sanghakamma (upacara sangha), dan tata cara
dalam hal terjadi perpecahan. Sedangkan </span><span style="background: white;">Kitab
Cullavagga<span class="apple-converted-space"> </span>berisi
peraturan-peraturan untuk menangani pelanggaran-pelanggaran, tata cara
penerimaan kembali seorang bhikkhu ke dalam Sangha setelah melakukan
pembersihan atas pelanggarannya, tata cara untuk menangani masalah-masalah yang
timbul, berbagai peraturan yang mengatur cara mandi, mengenakan jubah,
menggunakan tempat tinggal, peralatan, tempat bermalam dan sebagainya, mengenai
perpecahan kelompok-kelompok bhikkhu, kewajiban-kewajiban guru (acariya) dan
calon bhikkhu (samanera), pengucilan dari upacara pembacaan Patimokkha,
penahbisan dan bimbingan bagi bhikkhuni, kisah mengenai Pesamuan Agung Pertama
di Rajagaha, dan kisah mengenai Pesamuan Agung Kedua di Vesali</span><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Parivara memuat
ringkasan dan pengelompokan peraturan Vinaya yang disusun dalam bentuk tanya
jawab untuk dipergunakan dalam pengajaran dan ujian.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Skema umum isi
Vinaya Pitaka<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a>:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Bagian yang berhubungan dengan Pratimoksa atau
Patimokha, yaitu peraturan-peraturan untuk para <i>biksu</i> atau <i>bikkhu</i>
yang dinamakan ‘bagian bhikku’ (<i>bhikku vibhanga</i>).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bagian yang
sama untuk para <i>bhikkuni</i>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Suatu bagian
yang dinamakan ‘khandhaka’ (kelompok), tiap-tiap kelompok berhubungan dengan
suatu aspek khusus mengenai kehidupan dari s<i>angha</i>, seperti pentahbisan, <i>upasattha</i>,
memenuhi ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan pakaian, jubah,
obat-obatan, makanan, tempat tinggal, dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy35gyeBoV6mR9aRENwP1hNM6fnLNKTtGwbx8jVRTB6OG2nEDTIM_eCrqVWiTsqSQf32th3ie2YWH8e6HXuVeoZlRoirKsASGd6enWAbYPEG_z9TZRcLbXhk0rVC9xJU2qGpzdrkAS7iI/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy35gyeBoV6mR9aRENwP1hNM6fnLNKTtGwbx8jVRTB6OG2nEDTIM_eCrqVWiTsqSQf32th3ie2YWH8e6HXuVeoZlRoirKsASGd6enWAbYPEG_z9TZRcLbXhk0rVC9xJU2qGpzdrkAS7iI/s1600/images.jpg" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><span dir="LTR" style="text-align: justify;"></span><b style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Abbidharma Pitaka</span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Abidharma</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> atau <i>abhidhamma</i> adalah susunan ceramah dan perkembangan
logika tentang dharma dari ajaran Hyang Buddha, membahas filsafat dan
metafisika, juga sastra, memberikan definisi kata-kata <i>Buddha</i> <i>Dharma</i>,
dan penjelasan terperinci mengenai filsafat dengan sistematis, memantapkan
suatu metode mengenai latihan spiritual oleh para sesepuh dari aliran atau
sekte pada waktu itu, kumpulan dari kitab <i>Abidharma</i> ini dinamakan
Abidharma Pitaka<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
Sehingga Abbidharma Pitaka berisi ajaran yang lebih mendalam mengenai hakikat
dan tujuan hidup manusia, ilmu pengetahuan yang membawa pada kelepasan dan lain
sebagainya<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Abbidharma
Pitaka juga berisi uraian filsafat <i>Buddha</i>-<i>dharma</i> yang disusun
secara analitis dan mencakup berbagai bidang seperti ilmu jiwa, sastra, logika,
etika, dan metafisika. Kitab ini terdiri dari 7 buah buku, yaitu:
Dhammasangani, Vibhanga, Dathukatha, Puggalapannatti, Kathavatthu, Yamaka, dan
Patthana. Berbeda dengan kitab Sutra Pitaka dan Vinaya Pitaka yang menggunakan
bahasa naratif, sederhana dan mudah dimengerti umum, gaya bahasa kitab
Abbidharma Pitaka bersifat sangat teknis dan analitis<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></a>. <span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">Kitab ini terdiri atas tujuh buah buku
(pakarana), yaitu :</span><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.
Dhammasangani,<span class="apple-converted-space"> </span>terutama
menguraikan etika dilihat dari sudut pandangan ilmu jiwa.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.
Vibhanga,<span class="apple-converted-space"> </span>menguraikan apa yang
terdapat dalam buku Dhammasangani dengan metode yang berbeda. Buku ini terbagi
menjadi delapan bab (vibhanga), dan masing-masing bab mempunyai tiga bagian :
Suttantabhajaniya, Abhidhannabhajaniya dan Pññapucchaka atau daftar
pertanyaan-pertanyaan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.
Dhatukatha,<span class="apple-converted-space"> </span>terutama membicarakan
mengenai unsur-unsur batin. Buku ini terbagi menjadi empat belas bagian.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.
Puggalapaññatti,<span class="apple-converted-space"> </span>menguraikan
mengenai jenis-jenis watak manusia (puggala), yang dikelompokkan menurut urutan
bernomor, dari kelompok satu sampai dengan sepuluh, sepserti sistim dalan Kitab
Anguttara Nikaya.<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5.
Kathavatthu,<span class="apple-converted-space"> </span>terdiri atas dua
puluh tiga bab yang merupakan kumpulan percakapan-percakapan (katha) dan
sanggahan terhadap pandangan-pandangan salah yang dikemukakan oleh berbagai
sekte tentang hal-hal yang berhubungan dengan theologi dan metafisika.<span class="apple-converted-space"> <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">6.
Yamaka,<span class="apple-converted-space"> </span>terbagi menjadi sepuluh
bab (yang disebut Yamaka) : Mûla, Khandha, Ayatana, Dhatu, Sacca, Sankhara,
Anusaya, Citta, Dhamma dan Indriya.<span class="apple-converted-space"> <o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">7.
Patthana,<span class="apple-converted-space"> </span>menerangkan mengenai
"sebab-sebab" yang berkenaan dengan dua puluh empat Paccaya
(hubungan-hubungan antara batin dan jasmani).</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Namun,
selain pengelompokan di atas, kitab-kitab agama Buddha juga dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu kitab-kitab Sutra dan kitab-kitab Sastra. Kitab Sutra
adalah kitab-kitab yang dipandang berisi
ucapan Buddha sendiri meskipun ditulis jauh sesudah ia meninggal dunia,
sedangkan kitab Sastra adalah uraian-uraian yang ditulis oleh para tokoh yang
ternama. Uraian-uraian tersebut biasanya disusun secara sistematis<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menurut
aliran Hinayana yang dianggap sebagai kitab-kitab Sutra ialah kitab-kitab yang
dulu dikumpulkan pada Muktamar Buddhis pertama, sekitar tahun 383 S.M. Dan
semua kitab yang muncul setelah itu tidak diakui keasliannya. Namun, berbeda
dengan Hinayana, aliran Mahayana berpendapat bahwa kitab-kitab Sutra yang
muncul setelah Muktamar pertama pun dipandang asli dan diyakini diucapkan oleh
sang Buddha sendiri. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTbfIJyhhTJ-5PaOefeHVwhYJlHeu89Gb1RmbZ1NJln7w0ZhKezyWhdGGZW5FUaGjEYpQWi5rIHlhRsAr9Fzu1nJp5tj8lHnxOxh7C9EchyxQdFdws0FrRcj3LFVlf-0SG3WOgDf3sc7U/s1600/images+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTbfIJyhhTJ-5PaOefeHVwhYJlHeu89Gb1RmbZ1NJln7w0ZhKezyWhdGGZW5FUaGjEYpQWi5rIHlhRsAr9Fzu1nJp5tj8lHnxOxh7C9EchyxQdFdws0FrRcj3LFVlf-0SG3WOgDf3sc7U/s1600/images+(1).jpg" /></a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan
demikian, berkaitan dengan kitab suci
Tripitaka yang merupakan sumber ajaran agama Buddha seperti yang telah
diterangkan di atas, ada dua pandangan
yang beda, yakni antara golongan Theravada dan Mahayana. Golongan pertama
menganggap bahwa kitab Tripitaka yang dikumpulkan pada Pasamuan Agung yang
pertama tahun 483 S.M. saja yang dapat dianggap sebagai ajaran yang diajarkan
sendiri oleh Buddha, sedangkan golongan Mahayana selain menerima Tripitaka
sebagai sumber ajarannya juga menjadikan kitab-kitab Sutra dan Sastra sebagai
sumber ajarannya. Kitab-kitab tersebut antara lain adalah Karandavyriha,
Sukhavatiyuha, Lalitavistara, Mahayanacradhautpada, Saddharmapundarika,
Madyamika-sutra, Yogacara-bhumi-sastra, Milindapanha, dan lain-lain<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dari paparan di atas, sekiranya teranglah bahwa memang suatu agama
akan memiliki pandangan khusus mengenai kitab sucinya. Pandangan itu memang
tidak akan sama, namun demikianlah kitab suci sebagai unsur penting agama
ditempatkan dalam agama. Agama Buddha dengan pandangan sendiri, menempatkan
Tripitaka sebagai kitab suci yang didalamnya memuat ‘perkataan-perkataan’ sang
Buddha Gautama di tempatkan pada kedudukan khusus. Kitab suci ini memang
memiliki sejarah yang tidak singkat, di mulai dengan di hafal secara lisan oleh
siswa-siwa dan pengikut sang Buddha, dikumpulkan oleh para pemuka-pemuka agama
saat itu, ditulis dan dibentuk sehingga menjadi sebuah ‘kitab’, dan selanjutnya
kemudian di kanosisasikan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kitab suci Tripitaka milik agama Buddha ini tidak serumit seperti
halnya kitab suci milik agama Hindu. Tripitaka hanya terdiri dari tiga kelompok
-yang disebut ‘keranjang’ (pitaka)- yang didalamnya juga terbagi lagi ke dalam
bagian-bagian yang lebih spesifik.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">D.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hadikusuma,
Hilman. 1983. <i>Antropologi Agama. </i>Bandung: PT Citra Aditya Bakti.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hadiwijono,
Harun. 2010. <i>Agama Hindu dan Buddha.</i> Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Romdhon, dkk.
1988. <i>Agama-Agama di Dunia.</i> Jakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">T., Suwarto.
1995. <i>Buddha Dharma Mahayana.</i> Palembang: Majelis Agama Buddha Mahayana
Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Www.google.com<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: justify;" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Harun Hadiwijono, <i>Agama Hindu dan Buddha, </i>(Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia, 2010), h. 63</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Romdhon, dkk., <i>Agama-Agama di
Dunia,</i> (Jakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1988), h. 112</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Suwarto T., <i>Buddha Dharma Mahayana.</i>
(Palembang: Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia, 1995), h. 844</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Harun Hadiwijono, <i>Agama Hindu dan Buddha,</i> h. 63</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Hilman Hadikusuma, <i>Antropologi Agama, </i>(Bandung: PT Citra Aditya
Bakti, 1983), h. 215<i><o:p></o:p></i></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Romdhon, dkk., <i>Agama-Agama di
Dunia,</i> h. 112</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Romdhon, dkk., <i>Agama-Agama di Dunia, </i>h. 113<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Harun Hadiwijono, <i>Agama Hindu dan Buddha. </i>h. 63<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Hilman Hadikusuma, <i>Antropologi Agama, </i>h.214<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Romdhon, dkk., <i>Agama-Agama di Dunia, </i>h. 112<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Suwarto T., <i>Buddha Dharma Mahayana. </i>h. 843<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Suwarto T., <i>Buddha Dharma Mahayana. </i>h. 844<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Harun Hadiwijono, <i>Agama Hindu dan Buddha, </i>h. 63<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn14">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Romdhon, dkk., <i>Agama-Agama di Dunia, </i>h. 113<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn15">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Harun Hadiwijono, <i>Agama Hindu dan Buddha, </i>h. 64<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn16">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Makalah%20Topik%20III-A%20(Keyakinan%20Terhadap%20Kitab%20Suci%20Tripitaka,%20Bagian-Bagiannya).docx#_ftnref16" name="_ftn16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Romdhon, dkk., <i>Agama-Agama di Dunia, </i>h. 113<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-49159512671531287072013-05-30T07:19:00.001-07:002013-05-30T07:19:44.757-07:00vidio buddha<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/90Jt2fvjcoA?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/9QQg5vgjkNc?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<object width="320" height="266" class="BLOGGER-youtube-video" classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0" data-thumbnail-src="https://ytimg.googleusercontent.com/vi/k-Zyi_1RDAQ/0.jpg"><param name="movie" value="https://youtube.googleapis.com/v/k-Zyi_1RDAQ&source=uds" /><param name="bgcolor" value="#FFFFFF" /><param name="allowFullScreen" value="true" /><embed width="320" height="266" src="https://youtube.googleapis.com/v/k-Zyi_1RDAQ&source=uds" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true"></embed></object></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<object width="320" height="266" class="BLOGGER-youtube-video" classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0" data-thumbnail-src="https://ytimg.googleusercontent.com/vi/8caUZNE_mWA/0.jpg"><param name="movie" value="https://youtube.googleapis.com/v/8caUZNE_mWA&source=uds" /><param name="bgcolor" value="#FFFFFF" /><param name="allowFullScreen" value="true" /><embed width="320" height="266" src="https://youtube.googleapis.com/v/8caUZNE_mWA&source=uds" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true"></embed></object></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/mOJ-wYSqpUU?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-73170001585453807142013-05-23T10:04:00.004-07:002013-05-23T10:05:39.302-07:00poto kerejaan buddha di india<img height="480" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4c/Nalanda_University_India_ruins.jpg/288px-Nalanda_University_India_ruins.jpg" width="640" /><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<img height="640" src="http://img59.imageshack.us/img59/9313/img000125uh.jpg" width="480" /><br />
<br />
<img height="156" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSmpVODdLmneOrLRd_JknKztyudDRxSiNynqWNpSkSg24m3CD7w" width="200" /><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-45497397972174303332013-05-22T08:10:00.003-07:002013-06-01T08:45:45.406-07:00buddhisme di jepang dan alirannya<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">disusun oleh Anto Suyanto</span></b><br />
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Buddisme di Jepang dan Sejarah Perkembanganya<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Sejarah Buddhisme di Jepang<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Agama Buddha masuk ke Jepang
diperkirakan pada abad ke-6. ketika sebuah kerajaan kecil di Korea mengirimkan
sebuah delegasi kepada Kaisar Kimmeo Tenno di Jepang. Di samping membawa
hadiah, delegasi tersebut juga meminta agar kaisar dan rakyatnya memeluk agama
Buddha. Suku Soga menerima agama ini, tetapi suku-suku lainnya menolak karena
dianggap menghina kepercayaan mereka, terutama para dewa mereka<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tokoh utama dalam penyebaran agama
Buddha di Jepang adalah Pangeran Shotoku Taishi (547-621 M) yang naik tahta
pada 593 M yang peranannya dalam agama Buddha dapat disejajarkan dengan Raja
Asoka di India. Ia juga menjadikan agama Buddha sebagai agama Negara, dan ia
juga menerjemahkan sendiri kitab suci Sadharma Pindarika, Vimalakirti, dan
Srimalasutra yang sangat berpengaruh dalam pembentukan filsafat Buddhis di
Jepang hingga hari ini. Pada tahun 607 M, ia mendirikan kuil-kuil di Nara dan
Haryuji yang merupakan kuil tertua dan masih berdiri sampai sekarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kemudian, pada periode pemerintahan Nara
yaitu pada tahun 710-884 M, agama Buddha mengalami kemajuan yang sangat pesat,
karena banyak suku dan bangsawan berpengaruh dan memeluk agama Buddha. Pada
periode ini muncullah enam sekte. Seperti yang telah disebutkan di atas, namun
yang masih bertahan hanyalah sekte Hosso yang berpusat di kelenteng Kofukuji
dan Yakushiji, serta sekte Kegon yang berpusat di kelenteng Todaiji dan sekte
Ritsu yang berpusat di kelenteng Toshodaiji.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> Pada
zaman Kamakura mulai timbul feodalisme di Jepang. Aliran-aliran agama Buddha
yang tumbuh dalam suasana feodalisme tersebut di antaranya adalah Zen yang
diperkenankan oleh Eisai (1141-1215), Dogen (1200-1253) serta Nichiren yang
didirikan oleh Nichiren (1222-1282).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Aliran-Aliran Buddisme di Jepang <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Aliran Zen<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Zen adalah salah satu aliran Buddha
Mahayana.Kata Zen berasal dari bahasa Jepang.Sedangkan bahasa Sansekerta nya,
Dhyana.Di Cina dikenal sebagai Chan yang berarti meditasi.Aliran Zen memberikan
fokus pada meditasi untuk mencapai penerangan atau kesempurnaan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aliran Zen dianggap
bermula dari Bodhidharma.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">
</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ia
berasal dari India dan meninggalkan negaranya menuju ke tiongkok, lalu berdiam
di kanton pada tahun 520 M Bodhidarma itulah yang menjadi Imam pertama di
tiongkok. Aliran Zen asli kemudian diteruskan sampai ke generasi ke-6 Hui
Neng.Setelah itu aliran Zen berpencar di Tiongkok, dan Jepang.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di Tiongkok (China) madzhab Mahayana berbenturan
dengan Taoism dari Lao Tze (604-531 SM), dan dengan Cofucianism dari Kong Fu
Tze (551-479), dan di Jepang berbenturan dengan Shintoism, dan perbenturan itu
menimbulkan saling-pengaruh di dalam sejarah perkembangan aliran-aliran
Mahayana di Tiongkok dan di Jepang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mahayana pertama kali diperkenalkan
ke Jepang lewat Korea, ketika raja Kudara mengirimkan Kitab-kitab dan Arca-arca
Budhis kepada Kaisar Jepang pada mulanya agama baru ini ditentang, akan tetapi
lambat laun diterimaSejak tahun 552 Masehi Buddhisme telah masuk ke Jepang dari
Korea dan Tiongkok Ajaran-ajaran Budhisme dapat tersiar di jepang dengan cepat
setelah timbul anggapan bahwa dewa-dewa Buddhisme dapat dipersamakan dengan
dewa-dewa Shintoisme. Sebenarnya ada dua pendirian dalam Budhisme Jepang ini
yaitu di satu pihak ingin mencapai kelepasan dengan usaha sendiri.
Pendirian inilah yang disebut Zen Budhisme, Sedang dipihak lain ingin
melepaskan diri atas dasar kepercayaan bahwa kelepasan itu dapat ditolong oleh
yang maha gaib (dewa-dewa). Pengikut Zen, berusaha mencapai ilham tertinggi
dengan kontemplasi (latihan-latihan rohaniah yang mendalam) Untuk itu orang
yang berkontemplasi harus dapat mendisiplinir diri serta memiliki ketenangan
batin setinggi-tingginya<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mahakasyapa mentransmisikan jiwa
Dharma kepada Ananda, yang telah menjadi siswa langsung Sang Buddha selama dua
puluh tahun kehidupannya di dunia.Ananda meneruskannya kepada Sanakavasa,
muridnya dan seterusnya. Dari mahakasyapa di abad ke-5 SM hingga kepada
Bodhidharma di abad ke-6 M, transmisi ini dilanjutkan dalam satu garis
guru-guru spiritual, sebagian kurang dikenal dan sebagian lagi merupakan
nama-nama paling top dalam sejarah agama Buddha di India. Daftar nama-nama guru
ini, yang secara tradisional dikenal sebanyak Dua Puluh Tujuh Dua Puluh Delapan
dengan Bodhidharma Sesepuh Zen dari India adalah sebagai berikut : Mahakasyapa,
Ananda Sanakavasa Upagupta Dhritaka Michchaka Vasumitra Buddhanandi Buddhamitra
Parshva Punyayashas Ashvaghosha Kapimal Nagarjuna Kanadeva Rahulata Sanghanandi
Gayasata Kumarata Jayata Vasubandhu Monorhita Haklena Aryasimha Basiasita Punyamitra
Prajnatara dan Bodhidarma.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Studi dafta ini mengungkapkan hubungan
yang sangat dekat antara Zen dan apa yang dikenal sebagai tradisi pusat Agama
Buddha India. Dialah Bodhidharma yang termahsyur, sesepuh kedua puluh delapan
dari India—yang dalam lukisan kuno digambarkan sebagai seorang yang menyebrangi
lautan dengan daun bambu—yang membawa Zen ke Cina, dengan sendirinya menjadi
sesepuh pertama dari Cina. Apa yang ia bawa ke Cina bukanlah Zen dalam bentuk
seperti yang kita kenal saat ini bersama dengan doktrin-doktinnya, kitab suci,
dan organisasi viharanya, melainkan semangat atau jiwa yang ia turunkan kepada
muridnya Hui Ko, yang kemudian menurunkannya pada muridnya lagi hingga
sesepuh yang ke-6. Master-master ini
dikenal sebagai Enam Sesepuh Aliran Zen dari Cina, Yakni :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; tab-stops: .5in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1. Bodhidharma (lahir sekitar 440 -
meninggal sekitar 528)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2. Hui K`o (lahir 487 - meninggal 593)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3. Jianzhi SengTs`an (meninggal 606)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4. Dayi Tao Hsin(lahir 580 - meninggal
651)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">5. Hung Jen (lahir 601 - meninggal 674)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">6. Hui Neng / Wei Lang(lahir 638 -
meninggal 713)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; tab-stops: .5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karena kejeniusan Hui Neng, ia
mengajarkan kembali kepada 43 orang. Sesudah itu banyak sekali garis transmisi,
namun ada dua diantaranya yang sangat berperan hingga sekarang.Kedua garis
keturunan ini diwakili oleh aliran Sotodan aliran Rinzai.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; tab-stops: .5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aliran Chan / Zen itu bersikap agak
bebas terhadap mempelajari berbagai Mahayana-Sutras, tidak hendak mengikatkan
diri kepada Sutras tertentu.Begitupula terhadap berbagai aliran filsafat dan
theogoni didalam madzhab Mahayana.Bahkan tidak hendak memperbincangkannya
secara serius.Aliran ini lebih mengutamakan pendekatan secara kerohanian (intuitif)
untuk mencapai kesadaran tertinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sifat kepribadian pada aliran Zen itu
amat kuat hingga kurang menaruh hormat terhadap patung-patung pujaan.Dengan
begitu aliran ini dapat dikatakan bersifat iconoclastic, yakni menantang
pemujaan patung-patung berhala itu, karena pujaan-pujaan lahiriah itu tidak
membawa kepada tujuan tertinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Titik berat ajaran ini lebih
mengutamakan disiplin, yakni : ketaatan dan kidmat yang sepenuh-penuhnya kepada
sang guru, Cuma sang guru saja resmi dan pasti dapat menuntun seseorang murid
kepada pencerahan dan kebenaran, guna mencapai kepribadian-Budha. Karena aliran
ini berkeyakinan bahwa kepribadian Budha itu hidup membenam dalam diri manusia,
dan melalui renungan di dalam Samadhi, maka kepribadian-Budha itu dapat dilihat.
Samadi yang dilakukan terbagi menjadi dua yaitu<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tathagatha-Meditation, yaitu cara
Samadhi dari Buddha Gautama, mempergunakan kodrat-kodrat renungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 67.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Patriarchal-Meditation, yaitu cara
Samadhi yang diajarkan Patriarch Bodhidharma, yaitu meniadakan pikiran dan
memusatkan kesadaran rohani bagi mencapai kepribadian-Budha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut aliran ini, bukanlah dengan
kepercayaan yang dapat membawa manusia identik dengan Budha, melainkan dengan
tafakkur yang dalam.Aliran ini berfaham Pantheistis (kesatuan dewa dengan alam
semesta).Manusia dapat menjadi identik (sama) dengan Budha bilamana ia
melakukan Meditasi yang dalam berdasarkan intuisi. Meditasi demikian kemudian
dipengaruhi oleh Taoisme. <a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Meditasi adalah latihan
yang diterima secar universal oleh semua filsuf, orang suci, dan petapa India
dan Budha tidak memiliki alasan untuk menolaknya.Sebenarnya praktik meditasi
merupakan salah satu ciri kebudayaan moral di Timur.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; tab-stops: 45.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam perkembangannya,
Zen di Jepang terbagi dalam aliran Soto Zen dan Rinzai Zen. Aliran Soto
mengembangkan ajaran pencerahan yang hening.Ciri aliran ini adalah ketenangan,
menekankan kerja dalam keheningan serta kepatuhan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Metode yang dilakukan untuk mencapai
ketenangan adalah melalui Za-zen, yaitu meditasi dalam posisi duduk bersila.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; tab-stops: 40.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aliran Rinzai
berusaha mencapai penerangan dengan menggunakan penerangan cara Koan dan Mondo.
Koan dan Mondo merupakan usaha untuk mencapai penerangan secara aktif.Aliran
ini sifatnya lebih dinamis dan aktif dibanding aliran Zen.[9]Koan adalah suatu
problem semacam teka-teki, kecuali untuk pikiran yang sadar koan biasanya
terdiri dari satu kata atau frasa tanpa arti, atau sebyah pernyataan yang
tampaknya nonsense dari sudut pandang umum.Namun koan bertindak sejenis
cantelan yang dengan itu pikiran dapat terkait sendiri sejenis cantelan yang
dengan itu pikiran dapat terkait sendiri sehingga dapat menyisihkan
pemikiran-pemukiran yang ngawur dan pertimbangan-pertimbangan intelektual.
Contoh-contoh koan yang diberikan kepada para pemula adalah Mu, yang secara
literal berarti “tidak ada apa-apa”, Sekishu, yang berarti “suara satu tangan”,
soku shin souk butsu, artinya “satu pikiran, satu budha” Honrai-nomemmoku
“bagaimana wujud aslimu sebelum ayah dan ibumu memperanakkan kamu?” dan
Nanimono ka immoni kitaru?, yang berarti “darimana Anda datang?<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a>”</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Aliran Amida<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sekte Amida, atau sering disebut
dengan nama ‘Tanah Suci’, mengemukakan ajaran keselamatan dengan cara
mempercayai Buddha secara mutlak dan menyebut Amida, seseorang yang akan
mendapat keselamatan. Objek pemujaannya adalah patung Amida Buddha serta
dilengkapi dengan patung Bodhisatwa Kwan On dan patung Deiseishi. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="style1" style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
Kita mengenal adanya Amitabha Buddha berdasarkan sabda
Sakyamuni Buddha yang tercatat didalam beberapa kitab suci, antara lain :
Amitayurdhyana Sutra, Maha Sukkhavativyuha Sutra, Sukhavativyuha Sutra, dan sutra-sutra
lainnya. Ketiga sutra ini adalah sutra pokok bagi agama Buddha Mahayana aliran
Tanah Suci (Pure Land). <o:p></o:p></div>
<div class="style1" style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
Amitabha/Amitayus Amita Buddha mengandung falsafah beliau
yang telah mengatasi ruang dan waktu, juga merupakan lambang dari cinta kasih,
berkah karunia dan kebijaksanaan yang tak terbatas. Didalam Maha Sukhavativyuha
Sutra dikatakan bahwa sebelum menjadi Buddha Amitabha, dulunya beliau adalah
seorang bhiksu bernama Bhiksu Dharmakara, yang hidup dijaman Buddha Loke
vara-raja, dimana Bhiksu Dharmakara telah mengikrarkan 48 prasetya agung/janji
suci tentang negeri Buddha-Nya yang akan terwujud apabila Dia mencapai
penerahan sempurna (Amuttara Samyaksambodhi). <o:p></o:p></div>
<div class="style1" style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
Dari sabda Sakyamuni Buddha kita mengetahui bahwa Bhiksu
Dharmakara telah mencapai pencerahan sempurna, dikenal sebagai Amitabha Buddha)
dan surganya bernama Sukhavati (Kebahagiaan Yang Terluhur) atau disebut juga
Tanah Suci yang letaknya di sebelah barat dari dunia saha.Berdasarkan
kenyataaan ini, Sakyamuni Buddha memberikan rekomendasi kepada umat manusia
untuk memuja-Nya dan bertekad untuk bertumimbal lahir di Surga Sukhavati.
Didalam Vihara aliran Sukhavati, dijumpai gambar/rupa amitabha Buddha yang
diapit oleh bodhisattva Avalokitesvara di sebelah kirinya dan Bodhisattva
Mahasthamaprata di sebelah kanannya, kadang-kadang dilukiskan pula bersama-sama
dengan 25 Bodhisattva Mahasattva pengikutnya<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a>.
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Aliran </span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Nichiren
Sozu</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Agama Buddha menyebar dari India ke Tiongkok, lalu ke
Korea, dan dari Korea lalu masuk ke Jepang. Berbeda dengan agama lain, agama
Buddha sangat terbuka alias terus terang mengungkapkan dasar pokok pendirian
sektenya, atau alasan Buddhaloginya. Dalam terminologi buddhisme dinamakan
dasar sutra. Sutra adalah catatan tertulis dari ajaran sang Buddha Sakyamuni,
dan jumlahnya mencapai puluhan ribu buah. Secara logika tentunya teramat sulit
untuk mengetahui apa lagi memahami dan menguasai semua sutra-sutra itu. Sehingga
secara aktual penganut awan Buddhisme biasanya mengacu kepada Bhikku sebagai
guru dharma pribadi masing-masing. Setelah Sang Buddha Sakyamuni meninggal, Air
Dharma diwariskan kepada Ananda, dan Ananda mewariskan kepada penerus-penerus
berikutnya antara lain Nagarjuna, Vashubandu, Tien Tai, Dengyo dan seterusnya.
Kalau dilihat dari dasar buddhalogi, Nichiren Shoshu berawal dari Saddharma
Pundarika Sutra versi terjemahan dari Kumarajiva, serta Sastra Ichinen Sanzen,
Hokke Mong-gu, dan Hokke Geng-gi, karya maha guru Tien Tai, maha guru Mio Lo,
maha guru Dengyo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah lebih dari 20 tahun mempelajari berbagai sutra dari sekte-sekte
di berbagai kuil, maka beliau berkesimpulan hanya Saddharma Pundarika Sutra
yang merupakan sebagai ajaran terpokok dari Buddha Sakyamuni yang bisa
menyelamatkan umat manusia dari berbagai penderitaan hidup dan mati. Sejak itu
beliau menyebut diri Nichiren.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 31.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yang
bertujuan untuk mengembalikan ajaran Budha kepada bentuk yang murni yang akan
menjadikannya dasar bagi perbaikan masyarakat jepang, dan menolak ritualisme
dan sintementalisme aliran tanah suci, melawan semua kesalahan, agresif,
patriotis tetapi eksklusif<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.
Ajaran Dasar Nichiren Daishonin</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 31.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; tab-stops: 31.5pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nichien
Daishonin melakukan pembaharuan yang radikal terhadap ajaran-ajaran dari
seluruh sekte yang ada, kecuali pada sekte Tendai, ia tidak menolak ajarannya
secara keseluruhan. Karena alirannya memang baerdasar dari ajaran Buddha
Sakyamuni melalui jalur sekte Tientai.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 31.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.
Tiga Hukum Rahasia Agung (San dai hi ho), yakni dengan mengucapkan mantra Tiga
Hukum Rahasia Agung dimulai dalam “Jangka Waktu Hidup Tathagata,” Bab XVI <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 31.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Saddharma Pundarika Sutra.
Diantaranya adalah<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a>:
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 31.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Honmon no
Honzon adalah Yang Patut Dimuliakan, kita harus memuja Buddha Sakyamuni Abadi,
yang telah menyelamatkan semua mahluk dari penderitaan dan ikatan siklus
lingkaran kelahiran dan kematian. Dalam Bab XVI Saddharma Pundarika Sutra,
Buddha Sakyamuni membabarkan bahwa hanya Ia seorang Buddha yang telah mencapai
Penerangan Agung sejak masa lampau yang tak terhingga (Kuon Ganjo). Selanjutnya
Ia menjelaskan bahwa hanya ia yang dapat menyelamatkan, dan terus
menyelamatkan, dan juga akan menyelamatkan seluruh umat manusia dan mahluk
hidup lainnya pada masa mendatang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Honmon no
Daimoku adalah "Myo-Ho-Ren-Ge-Kyo," Judul Suci dari Saddharma
Pundarika Sutra yang mengungkapkan Kebenaran yang belum pernah diungkapkan
sebelumnya dalam sutra-sutra lainnya. Odaimoku atau Judul Suci itu telah
diwariskan kepada kita sebagai Bodhisattva Muncul Dari Bumi. Kita menerima,
memelihara, mempercayainya, dan menyebut Odaimoku. Odaimoku adalah penghubung
antara Buddha Abadi dan mereka yang menyebutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Honmon no
Kaidan adalah tingkatan atau tempat dimana hubungan antara Buddha (Subjek)
menyatu dengan umat manusia (Objek).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">DAFTAR
PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Beatrice Lane Suzuki. Agama Budha
Mahayana (Karaniya : 2009)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Harun Hadiwijono, Dr. “Agama Hindu
Buddha” (Jakarta: Gunung Mulia, 2008) </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Hasbullah Bakry, Ilmu Perbandingan Agama, Jakarta:
wijaya, 1989. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">HM. Arifin.<em>Menguak Misteri Ajaran
Agama-agama, </em>(Jakarta : 1986) </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Joesoef Sou`yb, Agama-agama Besar di
Dunia, (Al Husna Zikra : 1996) </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Mukti
Ali, Agama-Agama di Dunia, Yokyakarta</span></span><span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;">:</span></span><span class="apple-style-span"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; line-height: 150%;"> IAIN SUNAN KALIJAGA
PRESS,1988</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Y.A Maha Sthavira Sangharakshuta, ZEN :
Inti Sari Ajaran (Yayasan Buddhis Karaniya : 1991) </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">http://www.oocities.org/sutra_online/bacaan_sukhavati.htm<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN"><a href="http://www.nshi.org/"><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">www.nshi.org</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">. YM.Bhiksu. Shokai Kanai, Tiga Hukum Rahasia Agung
(San Dai Hi Ho), PERHIMPUNAN BUDDHIS NICHIREN SHU INDONESIA <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Harun Hadiwijono, Dr. “Agama Hindu Buddha” (Jakarta: Gunung Mulia,
2008) hal 69.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN"> </span>Hasbullah
Bakry, Ilmu Perbandingan Agama, Jakarta: wijaya, 1989. H 72<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Joesoef Sou`yb,
Agama-agama Besar di Dunia, (Al Husna Zikra : 1996) hal. 109-110</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">HM. Arifin.<em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Menguak Misteri Ajaran Agama-agama, </span></em>(Jakarta : 1986)
hal. 116</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Y.A Maha Sthavira
Sangharakshuta, ZEN : Inti Sari Ajaran (Yayasan Buddhis Karaniya : 1991) hal.
32-37<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><em><span lang="IN">So</span></em><span class="st"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">'</span></span><em><span lang="IN">yb</span></em><span class="st"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">,
</span></span><em><span lang="IN">Joesoef</span></em><em>. </em><span lang="IN">Op.Cit.,</span><span lang="IN"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">h</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">.
121-124</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN">HM. Arifin Op.Cit.,
h.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">115</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Beatrice Lane Suzuki.
Agama Budha Mahayana (Karaniya : 2009). </span>h. 12<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Beatrice Lane Suzuki.
Op.Cit.,</span><span lang="IN"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">h</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">. </span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">99</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">http://www.oocities.org/sutra_online/bacaan_sukhavati.htm</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN"> </span><span class="apple-style-span"><span lang="IN">Mukti Ali, Agama-Agama di Dunia, Yokyakarta</span></span><span class="apple-style-span">:<span lang="IN"> IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS,1988, h</span></span><span class="apple-style-span">.<span lang="IN"> 142</span></span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Buddhisme%20di%20Jepang%20dan%20Aliran.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"> </span><span lang="IN"><a href="http://www.nshi.org/"><span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">www.nshi.org</span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">. YM.Bhiksu.
Shokai Kanai, Tiga Hukum Rahasia Agung (San Dai Hi Ho), PERHIMPUNAN BUDDHIS
NICHIREN SHU INDONESIA <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-43559798732599950592013-05-22T08:04:00.001-07:002013-06-01T08:43:38.034-07:00Buddhisme di cina<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">disusun oleh M Afisena </span></b><br />
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Budhisme di Cina dan aliran-alirannya<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Tidak di
ketahui secara pasti kapan agama Budha masuk ke cina, namun pendapat yang
umumnya diterima ialah pada permulaan dinasti Han, ketika kaisar Ming Ti (58-76
M) mengirimkan utusan ke India untuk meniliti agama Buddha. Perkembangan awal
agama tersebut di Cina yang telah memperlihatkan hasil yang menggembirakan
karena mendapat perlawanan dan tantangan dari kepercayaan dan filsafat asli
cina yang telah berkembang sebelumnya, seperti yang di ajarkan oleh konfusius,
di samping ajaran dan filsafat Buddha dianggap terlalu kaku dan metafisis
sehingga dirasakan sangant bertentangan dengan alam pikiran cina yang praktis
dan materialistik. Perkembangan yang cukup pesat mulai terjadi setelah abad
kedua masehi, yang antara lain karena jatuhnya dinasta Han yang diikuti dengan
merosotnya Konfusiasme dan Taoisme sehingga mengakibatkan Cina menghadapi
kegelisahan budaya. Tradisi dan struktur yang lemah, sementara alternatif baru belum muncu. Dalam situasi budaya
seperti itulah, Buddha Mahayana muncul dan dipandang mampu memenuhi kebutuhan
yang ada dengan menawarkan suatu bentuk upacara keagamaan yang berbeda dari
tradisi-tradisi yang sudah ada sebelumnya di satu pihak, dan di lain pihak
kepercayaan dan tradisi asli tadi memberikan sumbangan dalam membentuk kualitas
agama Buddha yang merakyat di Cina.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/tugas%20aviz.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6N5LqBYHJwFfKzf0X4uBbNXAOHtvYNBpzcqBTiHeCBB0N0iRhop6wpITNCTWB2xbcieCNMWC32NmkfNtnbYUID9ULnBDoZiGr03J6kJHyu8xVewS4lHSEb5Z9YH91lLcan59UnxO5UTs/s1600/buddha_pilgrimage_3.GIF" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6N5LqBYHJwFfKzf0X4uBbNXAOHtvYNBpzcqBTiHeCBB0N0iRhop6wpITNCTWB2xbcieCNMWC32NmkfNtnbYUID9ULnBDoZiGr03J6kJHyu8xVewS4lHSEb5Z9YH91lLcan59UnxO5UTs/s1600/buddha_pilgrimage_3.GIF" height="464" width="640" /></a></div>
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada periode awal perkembangan agama Buddha di Cina itu banyak didirikan
wihara-wihara dan dilakukan penerjemahan naskah-naskah Buddha ke dalam bahsa
Cina. Salah seorang penerjemah yang terkenal adalah Sarvastivadin yang telah
mengerjakan terjemahan tidak kurang dari 100 naskah Buddha ke dalam bahasa
Cina. Akan tetapi masa keemasan agama Buddha di Cina antara abad ke 7 M. Hingga
abad ke-9 M. Di bawah kekuasaan dinasti T’ang. Pada masa ini, kontak antara
cina dan India tidak hanya terbatas pada bidang keagamaan saja, tetapi
jugamenyangkut bidang-bidang yang lain. Pada masa dinasti T’ang, agama Buddha
diadaptasikan dan dikombinasi dengan kebudayaan setempat, seperti terlihat
dalam berbagai karya seni yang bercorak keagamaan. Masa keemasan ini juag
ditandai dengan banyaknya para ilmuwan Cina yang melakukan perjalanan untuk
mempelajari dan menulis sejarah agama ke berbagai negeri yang termasuk
Nusantara, menerjemahkan kitab-kitab sutra dan memperkaya dengan ide-ide
keagamaan yang ganjil dan menakjubkan. Di antara para ilmuwan itu adlah Fa
Hien, Hi Nen, Tsang dan I’Tsing.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
Namun kemajuan agama Buddha di Cina itu ditandai pula dengan kebangkitan
kembali Konfusiasme yang bersifat sosial-elitis sehingga serimg berbenturan
dengan ajaran Buddaha yang menekankan pada kehidupan sejati melalui hidup
membiara sebagai bhikkhu. Pertetangan tersebut merembaet pula pada tradisi cina
yang menekankan pada kehidupan keluarga disatu pihak, dengan ajaran Buddha
untuk hidup selibat dan membiara dilain pihak, yang secara ekonomis tidak
membantu pengembangan produktivitas keluarga dan masyarakat. Namun sejauh itu
agama Buddha tetap mampu mengakomodasikan dirinya dengan kepercayaan tersebut
sehingga memperoleh tempat sejajar dengan konfusianisme dan taoisme. Bahkan,
ketiga-tiganya membentuk landasan filsafat dan agama di Cina yang dikenal
sebagai Sam Kauw, atau Tri Dharma, yang berarti tiga ajaran.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/tugas%20aviz.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Aliran Dhyana<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
Dengan kesempurnaan ini, kita memasuki alam dari tapabrata dan
psychologi phonomena yang abnormal, Mahayan sekarang memulai menjadi tak dapat
dipahami. Dhyana, berasal dari dhya, adalah salah satu istilah yang tidak dapat
diterjemahkan sebagai meditasi,’ kegembiraan yang luar biasa,’ perenungan, rasa
gembira, dan seterusnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
C.A.F. Rhys Davids telah menunjukan bahwa jhana dalam pali tidak berarti
meditasi, karena kata-kata bahasa inggris menyatakan secara tidak langsung
usaha intelektuil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">C.A.F. Rhys Davids menjelaskan Dhyana sebagai
latihan mengenai renungan penuh atau abstraksi. Ini boleh diterima sebagai
terjemahan konvensional untuk saat sekarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
Dhyana dijelaskan dalam Bodhisattva bhumi sebagai konsentrasi dan
stabilitas atau ketetapan dari pikiran. Lawan kata dari dhyana adalah viksepa
(perusakan pikiran) atau manah-ksobha (agitasi atau gangguan dari pikiran )
Dhyana adalah demikian terutama dan pada pokoknya usaha-usaha dari mengalami
dan memperoleh ketentraman dan ketenangan (camatha) yang sudah tentu
berpasangan dengan konsentrasi mental dalam Pr.Pa.Cata. seorang bodhisattva yang mulai melatih dhyana
harus melalui suatu tingkatan pendahuluan dari persiapan, yang boleh di katakan mencangkup pembuangan
dan kesunyian, pengolahan dari empat yang maha mulia, atau keadaan sempurna dan
penggunaan dari krtsnayatanas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seorang bodhisatwa yang mulai melatih <i>dhyana</i>,
sekarang harus menyerahkan kehidupan keluarga dan hubungan sosial umum, dan
mengundurkan diri ke suatu tempat terpencil didalam hutan. Dia harus hidup
sebagai pertaba yang tidak kawin dan sebagai pertapa. M. Anesaki menjelaskan
pendapat itu bahwa umat mahayana menemukan kehidupan mulia atau yang berumah
tangga tidak ada jalan lain bertentangan dengan latihan mengenai paranitas dan
pencapaian bhodihi. Tetapi para penulis terkenal sangsekerta tidak mendukung
pandangan ini. Aphorisme (aphorism=a short pithy sentence, stating a general doctrine
or truth). Pali yang terkenal, menyelahkan kehidupan yang telah berumah tangga,
ditemukan dalam beberapa halaman versi sangsekerta. Kehidupan dalam rumah itu
adalah sempit. Dan penuh dengan halangan ( kamar, tempat tidur bayi,
batasan-batasan) sementara kehidupan seseorang bhikku adalah bagaikan udara
terbuka. Adalah sulit untuk menuju murni, cermat, dan kehidupan spiritual suci
sebagai yang berumah tangga. Menurut Pr.pa. Cata., bujangan adalah perlu untuk
penerangan. Bahkan seseorang<i> bhodisatva</i>
yang telah menikah, perkawinannya adalah sungguh-sungguh sesuatu tipuan
yang soleh demi perubahan bagi orang lain. Dia tidak sungguh-sungguh menikmati
kesenangan berhala nafsu, dia tetap sebagai seorang bujangan. Da. Bhu
mengajarkan bahwa seseorang <i>bhodisatva</i> menjadi seorang biksu tingkat
pertama dari karirnya. Seorang bhodisatva
harus berkelana sendirian bagaikan badak. Pohon-pohon dan bunga-bunga
didalam hutan adalah teman-teman yang tidak memberikan kesusahan, dan tema-teman
mereka lebih baik pada yang bodoh ini dan orang-orang dunia yang mementingkan
diri sendiri. Seorang bhodisatva yang telah kembali kehutan harus menemukan
batang kayu di pepohonan, buku-buku di dalam sungai yang mengalir. Dia harus
bebas dari ide mengenai sendiri dan pemilikan, seperti pohon tapi harus
bersedia berkorban kehidupannya bagi mereka dalam satu semangat yang sangat
merasa kasihan jika binatang itu menyerang dia. Dia harus mencurahkan perhatian
pada meditasi dan ujian diri sendiri, dan juga berkhutbah secara kebetulan
kepada umat awam yang mungkin mengunjunginya didalam pertapaan. Seorang
bodhisattva harus melatih 4 meditasi yang dinamakan <i>brahma vihara </i>(4
yang maha mulia;) juga dikenal sebagai <i>apramanani.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
4 brahma vihara terdiri dari pengolahan yang dalam mengenai 4 perasaan,
menurut suatu metode tertentu, yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Maitri (cinta atau persahabatan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keruna (perasaan terharu)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mudita (kesenangan simpatik)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Upeksa (ketenangan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Konsepsi mengenai
dhyanatelah diperhalus, tetapi doktrin utama mengelilingi 9 keadaan psykologis,
nyata atau iamjinasi, yang dinamakan <i>anupurva-vihara</i> (yaitu
keadaan-keadaan berurutan secara teratur). Empat yang pertama dari keadaan ini
dikenbal sebagai 4 dhyana, dan 5 yang terakhir umumnya dikatakan mengenai <i>samapatis
</i>(pencapaian). Yang belakangan ini adalah yang utama yakni tingkat ke-4,
ke-5, ke-6, ke-7, dan ke-8 adalah pokok-pokok dari suatu daftar dari 8 vimoksas
(pembabasan, atau tingkatan pembebasan) tingkatan tertinggi ini biasanya
dinamakan <i>samapatis, </i>dan bukan dhyana, di dalam naskah sansekerta.
Pembebasan yang pertama tidaklah berhubungan dengan pokok pembahasan kita dalam
bagian ini. Sejarah permulaannya mengenai kategori itu adalah tidak jelas.
Mereka itu barangkali sudah ada sebelum agama Buddha, sebagaimana <i>Brahma-jala-sutta</i>
menghubungkan mereka dengan sekte non-Buddhist. Menurut Lal.V. Rudraka
Ramaputra, sebagai gurunya Buddha Gautama untuk beberapa waktu, melatih itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Berikut ini penjelasan Dhyana :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dhayana ke-1</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. Dia (yakni bodhisattva ) bebas dari
kesenangan hawa nafsu dan keadaan pikiran yang buruk dan tercela, memperoleh
dan tinggal dalam <i>dhyana </i>ke-1, yang timbul dari pengasingan, dan
berhubungan dengan kesenengan dari kegembiraan, dan timbul dari penuh
konsentrasi di dalam ketiadaan dari refleksi dan infestigasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dhyana ke-2</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. Dengan penghentian dari refleksi dan
investigasi, dia, tenang di hati, mengkonsentrasikan pikirannya pada satu
titik, memperoleh dan tinggal dalam <i>dhyana</i> ke -2. Yang berhubungan
dengan kesenangan dan kegembiraan, dan timbul dari penuh konsentrasi di dalam
ketiadaan dari refleksi dan investigasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dhyana ke-3</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. Setelah meninggalkan kemelekatan pada
kesenangan, dia tetap hampir tidak berubah, sadar, dan memiliki dirinya sendiri
berpengalamandalam tubuhnya kesenangan yang orang mulia menguraikan sebagai
tinggal dalam ketenangan hati, kewaspadaan, dan kebahagiaan, memperoleh dan
tinggal dalam dhyana ke-3 dimana tanpa kesenangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dhyana ke-4</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. Karena bebas dari sakit dan kesenengan dan hilangnya
yang dulu mengenbai kegirangan hati dan kkecewaan, dia memperoleh dan tinggal
dalam <i>dhyana</i> ke-4, dimana tidak sakit begitu juga senang, yang murni
mutlak melalui ketenagnagn dan kewaspadaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dhyana ke</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">-5. Dia melebihi semua persepsi mengenai
bentuk materi, melenyapkan persepsi akan daya tahan , tidak menaruh perhatian
terhadap persepsi mengenai perbedaan, menyadari bahwa ruang adalah tidak
terbatas dan memperoleh dan tinggal dalam ruang pola yang terbatas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dhyana ke</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">-6. Kesadaran yang tidak terbatas. Dia
melebihi semua ruang bola yang tak terbatas, menyadari bahwa kesadaran ialah
tak terbatas memperoleh dan tinggal dalam bidang kesadaran yang tidak terbatas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dyhana ke-7.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Alam dari tidak ada apa-apanya. Dia melebihi
semua bidang kesadaran yang tak terbatas, menyadari bahwa tiada apa-apa
memperoleh dan tinggal dalam ruang yang tiada apa-apa.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/tugas%20aviz.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Formula sansekerta berbeda dengan Pali dalam
beberapa hal. Keadaan psycologi juga di anggap membawa seorang bodhisattva
menyentuh langsung dunia dan ruang yang berbeda, yang eksistensinya diterima di
kosmologi buddhism.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
C.A.F. Rhys Davids mengatakan, ini adalah demikian untuk membenamkan
semua dunia mengenai perasaan, dan kerja dari pikiran mengenai dunia perasaan,
bahwa kekuatan dunia lain naik di dalam kesadaran manusia. Dia percaya bahwa
Budhist bahkan dapat membuat komunikasi dengan yang telah meninggala dengan
cara dhyana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Akan tetapi hal itu
mungkin, kosmologi dari buddhist Mahayana membagi semesta ke dalam 3 bagian
atau tiga alam (Tri Loka) : ruang lingkup atau alam mengenai kenikmatan
berhubungan dengan panca indera, alam dari bentuk atau zat(benda), dan alam
dari tiada bentuk atau bukan zat atau benda . sebagaimana W.Kirfel telah telah
menunjukan, 3 kategori ini adalah yang pertama-tama diterapkan pada konsepsi
mengenai <i>bhava, </i>dan kemudian diperluas ke seluruh semesta. Macrocosm dan
microsm jadi dibawa kedalam keseimbangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Aliran cen yen<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
I-tsing pada abad ke-7 tiba di Nalanda, beliau berusaha untuk memahammi
aliran Tantra Mahayana ini. Kemudian pusat aliran Tantra Mahayan ini pindah ke
India Timur sebagai pusatnya yakni di Universitas Vikramasiladari sekte Vajrayana,
dari sana dibawa oleh Padmasambhava ke tibet yang kemudian berhubungan langsung
dengan Lamaisma Tibet. Vajrayana merupakan fase perkembangan terakhir dari
mahayana, sekte sebelumnya adalah Mantrayana. Sekte yogacara tinbul pada abad
ke-4 yang menitikberatkan meditasi dan disiplin, mantrayana kemudian
mengembangkan lebih lanjut dari yogacaradengan menggunakan mantra dan doa-doa,
penggabungan simbolmistik dan gaib. Tabtra Buddhist mendapat pengaruh dari
Brahmanisme yang banyak upacara dan ungkapan gaib di dalam petunjuk dari
Atharva-veda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
Pada abad IV M., <i>srimitra</i> dari <i>kucha</i> (sinkiang)
menterjemahkan sebuah kitab Tantrayana yang berisikan mantra-mantra, pengobatan
serta doa-doa dan ilmu gaib, hal-hal demikian tidaklah mencerminkan nilai-nilai
agung dari Tantrayana. Tantrayana yang murni baru dapat berkembang setelah
datangnya 3 (tiga) Guru besar dari India ke Tiongkok pada masa dinasti T’ang
(abad VI-VII) tiga guru besar tersebut adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 41.25pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Subhakarasinha/san wu wei</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> (637-735); beliau adalah bekas ian pergi ke kashmir dan
pada tahun 716 tiba di Chang an, Subhakarasinha dan I-tsing menterjemahkan Maha
Vairocana Sutra (Ta Re Ju Lai Cing) ke dalam bahasa Tiong hoa pada tahun 725 M.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 41.25pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; line-height: normal;"> </span></span></i><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Vajrabodhi / cin kang ce</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> (663-723 M.) beliau berasal dari India selatan dan
belajar di Nalanda, beliau mempelajari Vinaya, Madhyamika, Yogacara, dan
Varasekhara, pada tahun 720 beliau menterjemahkan Vajrasekhara ke dalam bahasa
Tiong hoa.<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-style: normal; line-height: normal;"> </span></span></i><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Amoghavajra / Pu Khung</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> (705-884); beliau berasal dari India utara dan menjadi
siswa Vajrabodhi, pada waktu muda telah mahir tentang Tantrayana kemudian
belajar lagi dengan Samantabhadra mengenai Vajra-sekharayoga dan Maha Vairocana
Garbhakosa. Dia tiba di Chang An pada tahun 746 M.<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Yogacara
adalah nama sekte dari Mahayana yang diperkenalkan oleh asanga dan saudaranya
vasubandhu. Doktrinnya dikenal sebagai Vijnanavada dan pengikutnya disebut
Vijnanavadin. Pandangan yogacara juga berasal dari Madhyamika, yaitu vijnana
(kesadaran) adalah nyata, sedangkan obyek kesadaran adalah tidak nyata,
filsafat Madhyamika bahwa baik subyek maupun obyek kedua-duanya di dalam
kesadaran adalah tidak nyata (realitas adalah <i>sunyata </i>bagi Madhyamika).
Menurut yogacara kejadian dari ilusi menunjukan bahwa kesadaran dapat mempunyai
isi tanpa adanya suatu hubungan obyek yang diluar pada kesadaran itu. Ini
menunjukkan “Murti” sifata dasar yang dimiliki sendiri mengenai kesadaran, oelh
akrena itu apa yang dinamakan obyek atau isi hasil dari kesadaran adalah hasil
dari suatu perubahan kesadaran bagian dalam, salah satu karya Asanga adalah
yogacara –bhumi Sastra.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
Perluasan dari ide yogacara dalam agama Buddha permulaan termasuk
dihayati oleh aliran Sautrantika yamng mengajarkan Panca Skandha yaitu vijnana
sendiri adalah telah ada dari tumimbal lahir. Yogacara mengembangkan doktrin
mengenai alaya-vijnana atau gudang kesadaran hal di maksudkan kesadaran murni.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Vijnanvada<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Memberikan formulasi mengenai doktrin Tri kaya, namun asanga dan para
pengikutnya memberikan bentuk ide yang sistematis sebagaimana ditemukan dalam
permulaan perkembangan agfama buddha. Doktrin Tri kaya dari karya asanga
berkaitan dengan pandangan yogacara mengenai tiga kebenaran. Kebenaran yang
pertama adalah kebeneran konvensioanl yaitu berdasrakan persepsi berdasarkan
perasaan. Kebenaran yang kedua adalah kebenrana yang dikaji, konsepsi
sebagaimana yang telah dikaji berhubungan dengan sebab, itu di luar dari
asalnya, dan kondisi mengenai pelapukannya. Kebenaran yang ketiga yang
merupakan yang tertinggi dinamakan <i>panirispanna </i> yaitu tanpa awal atau asal pelapukannya, tidak
berubah, dan ketiadaan dari mengenai subyek dan obyek. <i>Nirmana-kaya</i>
adalah kebenaran konvensioanl . <i>sambogha-kaya </i>adalah kebenaran yang
kedua (paratantra), dan <i>Dharma-kaya</i> adalah kebenaran yang tertinggi tau
ketiga (parinispanna).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Yogacara pada perkembangan
berikutnya dikenal dengan Vajrayana atau tantra. Dengan penggabungan mengenai
ritual,ibadah, dan yoga dalam konteksnya mengenai ide absolut, aspek gandanya
yaitu kedua-duanya agama, metafisik, dan tujuannya. Mengenai perubahan
personalitas manusia dengan cara institusi mistik dengan yang absolut.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/tugas%20aviz.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Pada abad ke VIII, seorang
bhiksu cendekiawan jepang yang bernama <i>Kobo Daishi</i> (<i>Khung Hai Ta She</i>)
menggaris bawahi kedudukan tantra Buddhist sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pertama,</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> orang-orang awam yang hidupnya hanay menuruti
hawa-nafsunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kedua</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, tingkatan manusia yang berusaha untuk hidup
bermoral dan mengerti akan tatakrama kehidupan. Ini diwakili oleh kaum
konfusianisme (kong hu cu)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ketiga</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, tingkatan manusia kedewaan yang berusaha
untuk mengumpulkan kesaktian-kesaktian. Ini diwakili oleh kaum Taois dari Tao
Chiau dan sementara kaum Brahmin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keempat</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, tingkatan kaum sravaka, yaitu siswa-siswa
Hyang Buddha yang mendengarkan langsung ajaran-ajaran Buddha dan berusaha untuk
mensucikan diri. Ini diwakili oleh Abhidharma-kosa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kelima</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, tingkatan kaum Prataya Buddhayana yang hanya
menikmati hasil-hasil kesucian tetapi tidak menghiraukan makhluk lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keenam</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, golongan yang menganggap bahwa Ekayana
adalah hal yang nyata. Ini diwakili oleh kaum Tri sastra<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ketujuh</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, golongan yang mewakili kaum Dharmalaksana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Aliran Vinaya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Sekte Vinaya ini didirikan di
Tiongkok pada waktu dinasti T’ang abad ke-6 oleh bhiksu Tao Hsuan. Sesuia
dengan namanya, sekte ini sangat menitikberatkan pada kitab-kitab Vinaya. Sejak
agama buddha masuk ke Tiongkok pada abad ke 1 M sampai dengan abad ke-4 M,
belum semua kitab Vinaya ada secara lengkap sebagai pedoman bagi para bhiksu di
Tiongkok. Bhiksu Fa Hsien pergi ke India melalui jalan darat dengan berjalan
kaki dan kembali ke Tiongkok melalui Srilanka dengan kapal laut (399-414 M)
untuk mengambil kitab-kitab viyana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 41.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
Kitab- kitab suci Vinaya dalam bahasa sansekerta dijadikan sebagai
pedoman mereka : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 59.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Brahmajala Sutra (Fan Wang Ching) terjemahan Kumarajiva tahun 406 M sebagai
kitab pedoman utama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 59.25pt; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Catuh Vinaya (empat disiplin) yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mahasanghika Vinaya (Ta Seng Che Lu )
terjemahan Buddhabandra (405 M ) dalam bahasa mandarin sebanyak 40 jilid
(Chuan)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sarvastivada Vinaya (Se Th’ung Lu) terjemahan
punyatara (404-406M) dalam bahasa mandarin sebanyak 61 jilid,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dharmagupta Vinaya (She Fen Lu ) terjemahan
Buddhayasa (405 M) dalam bahasa mandarin sebanyak 60 jilid,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: 7.7pt; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mahisaka Vinaya (U Pu Lu ) terjemahan
Buddhajiva (423 M ) dalam bahasa Mandarin sebanyak 30 jilid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
Pratimoksa dalam aliran Mahayana adalah berdasrakan Dharmagupta Vinaya (She
Fen Lu) berisikan 250 pasal, dan disebut juga Vinaya empat bagian (She Fen Lu),
sedangkan peraturan Bodhisattva Sila berdasarkan Brahmajala Sutra berisikan 58
pasal. Sekte Vinaya ini juga berkembang sampai ke Jepang dan korea. Tahun 754,
bhiksu Ch’ien Chen datang ke Nara – jepang mengajarkan Vinaya kepada para
bhiksu jepang. Sekte Vinaya ini adalah aliran Mahayan yang didirikan di
Tiongkok.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ali, Mukti H.A. Agama-Agama Di Dunia,
Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga Press, 1998. Desa Kausalya karma sutra (Dharma
Pitaka), Bogor-Jawa Barat 2008<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kebahagiaan Dalam Dhamma, Jakarta: Majelis
Buddha Mahayana Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<span lang="IN"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN;">Conze,Prof. Buddhist Thought in
India: T.R.V.Murti, 1995<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; tab-stops: 7.7pt;">
<br /></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/tugas%20aviz.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span>
<span lang="IN">Mukti ali, agama-agama dunia, bogor ;IAIN
sunan kalijaga press, cetakan ke-2 h.138<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/tugas%20aviz.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span>
<span lang="IN">Mukti ali, agama-agama dunia,bogor ;IAIN
sunan kalijaga press , cetakan ke-2 h.139<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/tugas%20aviz.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span lang="IN">Budha Dharma Mahayana,jakarta; majelis
agama buddha mahayana indonesia.cetakan ke-1, h.257-258<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/tugas%20aviz.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""></a><span lang="IN">Prof.conze,
buddhist Thought in India; T.R<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<span lang="IN">.V.Murti,
1995. Hal.3<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-42356725757516664672013-05-22T08:00:00.000-07:002013-06-01T08:08:34.662-07:00buddha di india<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><b>disusu oleh Herman Teguh Irawan</b></span><br />
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam
alur sejarah agama-agama di India, zaman agama Buddha dimulai semenjak tahun
500S.M.hingga tahun 300 M. Secara historis agama tersebut mempunyai kaitan erat
dengan agama yang mendahuluinya, namun mempunyai beberapa perbedaan dengan
agama yang mendahuluinya dan yang datang sesudahnya ,yaitu Hindu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Secara
garis besar ajaran agama Budha dapat dirangkum dalam tiga ajaran pokok, yaitu
Budha ,dharma,dan sangha. Ajaran tentang Buddha menekankan pada bagaimana umat budha
memandang sang Buddha Gautama sebagai pendiri agama Buddha dan asas rohani yang
bisa dicapai oleh setiap makhluk hidup.
Pada perkembangan selanjutnya ajaran tentang Buddha ini berkaitan pula
dengan masalah ketuhanan yang menjadi salah satu ciri ajaran semua agama.
Ajaran tentang dharma banyak membicarakan tentang masalah-masalah yang dihadapi
manusia dalam hidupnya, baik yang berkaitan dengan ciri manusia sendiri maupun hubungannya
dengan apa yang disebut Tuhan dan alam semestadengan segala isinya. Ajaran tentang sangha, selain mengajarkan
bagaimana umat Buddha memandang sangha sebagai pasamuan para Bhikkhu,juga
berkaitan dengan umat Buddha yang menjadi tempat para Bhikkhu menjalankan
dharmanya, baik ditempat kelahirannya di India maupun ditempat agama tersebut
berkemabang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berdasarkan
paparan diatas, uraian dalam tulisan ini akan mencoba membahas agama Buddha dari ketiga pokok ajarannya dengan penggambaran sekilas, tidak begitu mendalam,
tetapi diharapkan dapat memberikan gambaran yang agak lengkap dengan agama
tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPh9udihN6PoCBdn7Mcr4UiKlDcEJfwWx4aRzNpPAwEkeEE7MCBJNkN2fsqZYPlBt-MgOB2sDm1EfsUTerqJt0Da4YM-ELd4_xl9q7QmOz0YqKF2wRVlQpJe824NldsaeWr96y9v90aVI/s1600/india-buddhist.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPh9udihN6PoCBdn7Mcr4UiKlDcEJfwWx4aRzNpPAwEkeEE7MCBJNkN2fsqZYPlBt-MgOB2sDm1EfsUTerqJt0Da4YM-ELd4_xl9q7QmOz0YqKF2wRVlQpJe824NldsaeWr96y9v90aVI/s1600/india-buddhist.gif" height="320" width="278" /></a></div>
<h1 style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif";">Agama Budha di
India</span></h1>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejarah
perkembangan agama Budha di India setelah Budha Gautama wafat dapat dibagi
menjadi tiga periode, yaitu(a). Masa Perkembangan Awal hingga pasamuan Agung
kedua, (b).Masa kekuasaan Raja Ashoka,dan (c).Masa kemunduran Agama Budha di
India, Secara singkat masing-masing periode tersebut akan diuraikan sebagai
berikut.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Masa Perkembangan Awal<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.05pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beberapa
minggu setelah Buddha meninggal dunia segera terjadi perbedaan-perbedaan
pendapat di kalangan para pengikutnya, terutama karena dia tidak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.05pt; text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Budhisme.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">meninggalkan
ajaran yang tertulis dan tidak menunjuk seseorang sebagai penggantinya.
Sekelompok Bhikkhu berusaha merubah aturan yang telah di tetapkannya karena
terasa berat dilaksanakannya dan dipertahankan, sementara lainnya berusaha
untuk memelihara kemurnian ajarannya. Kelompok terakhir ini kemudian memutuskan
untuk mengadakan pasamuan guna untuk membahas masalah-masalah berkembang waktu
itu, terutama yang menyangkut ajaran-ajaran (dharma) .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.05pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seratus
tahun kemudian munculpula sekelompok Bhikkhu yang menghendaki agar beberapa
peraturan dari vinaya yang mereka anggap keras dan membosankan rubah dan
diperlunak.Untuk menanggapi tuntutan ini kemudian diselenggarakan pasamuan
agung kedua di Vesali. Pada Pertemuan ini terbukti bahwa kelompok yang ingin
tetap mempertahankan kemurniyan vinaya berjumlah lebih kecil dari pada kelompok
yang menginginkan perubahan-perubahan. Kelompok pertama kemudian menamakan diri
dengan stavirada, yang kelak disebut Theravada; sedang kelompok bhikkhu yang menginginkan
perubahan dengan menamakan diri dengan Mahasanghika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.05pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah
pasamuan agung kedua tersebut, untuk selama 100 tahun tidak banyak yang
diketahui tentang perkembangan agama Buddha di India, terutama setelah raja
kalasoka meninggal dunia. Baru dengan munculnya Raja Asoka dari dinasti Maurya,
sekitar 272 S.M. agama Buddha memperlihatkan
perkembangan yang sangat pesat ke seluruh India.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Budhisme.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Masa Kekuasaan Raja Asoka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Asoka Adalah Seorang
raja dan panglima perang yang hampir meluaskan kekuasaan hampir keseluruh
India. Tetapi setelah memeluk agama Buddha, ia menyesali perbuatan-perbuatannya
itu, dan kegiatannya kemudian diarahkan untuk menyebarkan dan mengembangkan
agama yang dipeluknya, disamping usaha-usaha lain untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya. Dalam masa pemerintahannya, agama Buddha berkembang
menjadi agama yang berpengaruh diseluruh
India dan mempunyai peranan dalam berbagai bidang kehidupan ,baik
sosial,kebudayaan,ekonomi maupun politik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Salah satu usahanya
yang dianggap penting bagi sejarah perkembangan agama Buddha adalah pembuatan
piagam-piagam yang dipahatkan pada tugu-tugu batu atau lereng-lereng gunung
yang ditandatanganinya, Piagam itu berisi anjuran kepada rakyatnya agar hidup
sesuai dengan ajaran-ajaran sang Buddha,penyesalannya atas peperangan yang
dilakukannya,dan anjuran agar menghormati agama lain. Dibawah kekuasaan raja
Asoka ini pula diadakan pasamuan agung ketiga pada tahun 249 S.M. di
Pataliputra ,yang dimaksudkan untuk meneliti kembali ajaran-ajaran Buddha serta
mencegah penyelewengan-penyelewengan yang mengakibatkan perpecahan dalam
sangha. Diduga pasamuan ini hanya diikuti oleh golomgan Theravada saja karena
kitab-kitab mahayana tidak menyebutkannya. Hal ini memperlihatkan bahwa pada
waktu itu perpecahan antara kedua golongan tersebut sudah cukup besar dan
meluas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam pasamuan agung
keiga tersebut mulai tersusun kitab Abhidharma pitaka yang merupakan bagian
dari Tripitaka, serta tersusunnya kitabTripitaka sebagaimana yang dapat dilihat
sekarang ini, sungguhpun belum dituliskan kedalam kitab-kitab dan masih
dihafalkan saja. Menjelang pertemuan berakhir, atas anjuran raja Asoka,
diputuskan untuk mengirimkan utusan- utusan ke berbagai negara untuk
menyebarkan Dharma, antara lain kesiria,Mesir,Yunani Macedonia, India belakang dan asia tenggara.
Salah seorang utusan yang dikirim itu adalah Mahinda, putra raja Asoka sendiri,
ke Srilangka yang hingga sekarang merupakan salah satu pusat agama Buddha yang
penting diDunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seteah Asoka meninggal
dunia pada tahun 233 S.M, kerajaannya terpecah belah menjadi beberapa negara
bagian,dan pada tahun 158 S.M kekuasaan dinasti Maurya digantikan oleh dinasti
Songa. Sejalan dengan itu perpecahan antara golongan staviravada Mahasanghika
juga semakin meluas, yang pada gilirannya mempengaruhi pula cara pemahaman terhadap ajaran agama
Buddha. Petunjuk perpecahan tersebut terlihat dalam pelaksanaan pasamuan agung keempat
yang dinilai berbeda oleh kedua belah pihak . Golongan Theravada menyatakan
bahwa pasamuan tersebut dilaksanakan diAluvihara Srilangka sekitar tahun 83s.m
dan memutuskan kitabTripitaka ditulis untuk pertama kalinya dengan tujuan agar
semua orang mengetahui kemurnian dharma dan vinaya. Golongan mahayana
menyebutkan bahwa pasamuan tersebut diadakan pada abad pertama Masehi di bawah lindungan raja Kaniska dari
Afghanistan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Benih pertumbuhan
golongan Mahayana sebenarnya sudah ada sejak pasamuan agung pertama ketika umat
Buddha mulai terpecah menjadi dua golongan besar, yaitu Staviravada dan
Mahasanghika. Tetapi baru kira2 pada awal abad pertama Masehi golongan Mahayan
muncul ke permukaan sejarah terutama setelah terbitnya buku Mahayana sraddha
utpada, karangan as Vagosha,yang berisi pokok-pokok ajaran Buddha Mahayana. Di tangan Mahayana, agama Buddha
mengalami beberapa perubahan. Pengertian tentang sang Buddha, yang semula
dianggap sebagai manusia yang telah mencapai pencerahan yang tinggi, kemudian
berkembang menjadi prinsip universal yang bermanivestasi dalam wujud
makhlu-makhluk luhur Dyani Buddha. Cita-cita seorang pemeluk agama Buddha yang
semula hanya untuk mencapai tingkat arahat, yaitu manusia yang dengan usahanya
sendiri mencapai kebebasan, kini berkembang menjadi cita-cita menjadi
Boddhisastava, yaitu Makhluk-makhluk luhur dengan cinta kasih, kekuatan dan
kekuasaan yang dapat menyelamatkan manusia lain. Pengertian ini menimbulkan
praktek-praktek pemujaan dan kebaktian serta ajaran tentang pahala dan
penyelamatan melalui percaya sebagai ciri agama yang mengutamakan bakti.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terjadi pula pergeseran
ajaran-ajaran pokok,seperti anitya,anatma Hasta Arya Marga. Dua yang pertama
menjadi ajaran tentang sunyata, atau
kekosongan, yaitu bahwa segala sesuatu di alam semesta ini pada hakikatnya
adalah kekosongan. Ajaran Dukkha tergeser ke belakangan dan berubah menjadi
ajaran tentang kebahagiaan dan kenikmatan di alam surga. Ajaran untuk berusaha
sendiri seperti yang terlihat dalam HastaArya Marga berkembang menjadi ajaran
yang memuja dan memohon kepada Sang Budha.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Budhisme.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akibat dari
perkembangan-perkembangan di atas agama Budha berubah ke bawah,ia menjadi agama
yang mengutamakan pemujaan disesuaikan dengan alam pikiran keagamaan kebanyakan
orang India waktu itu, sehingga menjadi berkembang dan meluas dikalangan rakyat
kecil tetapi dangkal segala-galanya dan keatas,agama budha mendorong tumbuhnya
pemikiran yang tinggi dalam bidang metafisika dan filsafat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perkembangan Budha
Mahayana yang pesat tidak terlepas dari peranan tokoh-tokohnya, seperti
Asvagosha, Cantideva, Nagarjuna, Aryasangha dan arya dewa. Tiga yang tersebut
akhir dipandang sebagai”tiga matahari Mahayana” terutama karena jasa mereka
menyebarkan ajaran Mahayana keberbagai daerah di Asia.Kitab-kitab yang ditulis
tokoh-tokoh tersebut kemudian dipandang sebagai kitab suci dalam aliran Budha
Mahayana .Diantaranya adlah madyamika,karya nagaryuna, yang berisi ajaran
mistik dan metafisika menurut faham
Mahayana seperti terdapat dalam rumusan “delapan tiada”,yaitu; tiada
pembentukan, tiada penghancuran, tiada pelenyapan, tiada kekekalan,tiada kesatuan
dan keanekaragaman,tiada yang datang dan pergi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aryasangha bersama-samaVasubandhu,
mendirikan sesuatu aliran yang disebut yogacra. Inti ajarannya ialah bahwa
segala sesuatu kecuali kesadaran adalah tidak nyata. Yang mutlak adalah cita
atau pikiran, terutama kalau dilihat dari seorang yogin yang apabila berhadapan
dengan yang mutlak akan melihat dalam bagian hidupnya yang terdalam satu
percikan yang terang. Seseorang berbuat sesuatuyang tidak nyata itu sebagai
nyata dan dia harus berbuat bahwa seoalah-olah yang tidak nyata sebagai
kenyataan,sebagaiman dia memahami derita orang lain sebagai deritanya sendiri
dengan tujuan menolong orang lain. Kesadaran tersebut bersumber pada yang
tunggal tersebut.Manifestasi kesadaran tersebut terlihat dalam doktrin trikaya,
Dimana hakikat yang tunggal terwujud dalam tiga tingkatan yang makin lama makin
besar. Pendekan kepada yang tunggal itu melalui tiga tingkatan yaitu realisme
umum, Relativitas dari segala sesuatu pengertian sempurna bahwa dunia ini itu
perwujudan dari inti kesadaran murni.Manusia mencapai hikmat tertinggi jika ia
sudah dapat melihat sesuatu sebagai khayalan. Perwujudan itu biasanya diliha
sebagai sesuatu lingkaran biru,atau sesuatu rangka yang melalui khayalan dan
dipandang sebagai pikiran atau cita-cita. Oleh karena itu sunia adalah sesuatu
impian yang tidak memiliki kenyataan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aliran Agama Budha
Mahayana memegangi ajaran-ajaran pokok agama Budha sebagaimana umumnya
dipegangi pula oleh aliran lainny. Hanya saja, Mahayana Mengembangkannya
melalui pandangan filsafat yang secara metodologis berbeda dengan aliran
Theravada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kemunduran Agama Budha di India<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> Setelah mengalami perkembangan yang
mengesankan di India selama lebih kurang lima abad, Akhirnya agama Budha
mengalami kemunduran, baik dari segi kualitas maupun kwantitasnya. Pada abad
ketujuh Masehi, kemerosotan tersebut semakin meluas di India, antara lain
disebabkan oleh serangan bangsa Hun Putih dari utara yang banyak menghancurkan
pusat-pusat peribadatan agama Budha. Usaha untuk mengatasi kemunduran tersebut
juga ada, seperti yang dilakukan oleh kaisar Harsya(606-647M), namun kemunduran
itu agaknya sudah tidak dapat dicegah lagi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari laporan perantau
china seperi fa hsien (399-414M) Hsuan chuang dan i’tshing, dapt diketahui
bahwa jumlah wihara di india semakin berkurang dan pengalaman serta penyebaran
agama Budha semakin kendor.Agama Budha semakin lama semakin bersifat India lama
dengan semakin banyaknya unsur asli India yang masuk kedalam agama tersebut. Di samping itu, muncul
kembali persaingan dengan agama Brahmana yang dimulai bangkit,setelah sempat
terdesak oleh agama Budha untuk jangka waktu yang cukup lama. Akan tetapi, yang
paling terparah dari semua itu adalah rusaknya kebatinan ajaran agama Budha dan
perkembangan Islam yang mulai menyebarkan ajarannya ke timur sejak abad ke
delapan Masahi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akibat dari hal-hal di
atas, aliran Theravada dan Mahayana lambat laun tersingkir dari tanah
kelahirannya sendiri terutama karena peranan sangha yang cukup besar dalam
penyebaran agama Budha selama ini menjadi jauh berkurang sejak abad ketujuh
Masehi tersebut. Kemunduran peranan sangha ini antara lain disebabkan banyaknya
unsur non-buddhis yang masuk ke dalam. Agama Budha, sehingga menyebabkan
merosotnya penghargaan rakyat terhadap sangha dan mengakibatkan berkurangnya
dana yang diterimanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Namun, kemunduran agama
Budha di India dapat dipandang sebagai terbukanya kesempatan bagi agama
tersebut untuk berkembangdi luar India,dengan membentuk pusat-pusat agama baru
di luar India, baik dari aliran Theravada maupun Mahayana, Sebagaimana secara
singkat akan diuraikan berikut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 74.05pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">PENUTUP<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">A.
Kesimpulan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Perkembangan agama Buddha tidak bisa lepas dari
usaha-usaha Dharmaduta-Dharmaduta yang berjuang keras dalam mengembangkan agama
Buddha. Raja Asoka termasuk salah satu raja yang aktif dalam mengembangkan
agama Buddha dengan mengirimkan Dharmadutanya ke berbagai penjuru dunia. Dalam
perkembangannya agama Buddha menjumpai tidak sedikit halangan termasuk dari
berbagai agama bahkan dari aliran-aliran agama Buddha sendiri demi untuk
kepentingan mereka pribadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Agama Buddha mengalami kemunduran di India yang
merupakan tempat lahirnya Agama Buddha, dikarenakan mulai kembalinya pengaruh
dari agama Brahma dan terpecahnya agama Buddha menjadi beberapa aliran atau
sekte yang saling mempertahankan pendapatnya dan kitab yang digunakannya. Saat
ini agama Buddha mulai menggema kembali di dunia, terutama di barat dimana
orang-orang barat ingin mencari hal-hal yang bersifat spiritual yang di dunia
barat sendiri sulit untuk mendapatkannya. Sehingga mereka mencarinya ke daerah
timur (asia) yang sejak dulu terkenal dengan pusat-pusat spiritualnya dan
tokoh-tokoh agamanya. Dalam perkembangan agama buddha didunia sekarang ini
sangat prsat sekali dibanding zaman yang dulu terutama dibelahan bumi bagian
barat (Amerika dan eropa). Orang-orang dibarat saat ini lebih menyukai spritual
dan filsafat orang-orang timur, dimana terjadi kebalikanya oarang timur lebih
menyukai hal-hal yeng bersifat modern dan kapitalis yang dimiliki orang barat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 5.0pt;">
<br /></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Conze,Edward,Sejarah
Singkat Agama Buddha,Karaniya, Jakarta, 2010.cet. I<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Memahami
buddhayana, Bandung. 1995. cet. 50<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Arifin,
Menguak Misteri Ajaran Agama-agama Besar, PT. Citra Mandala Pratama,
Jakarta. 2004. cet :11<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Wahyono
Mulyadi. 1995. Sejarah perkembangan Agama Buddha. Jakarta: Dirijen Bimas
Hindu Buddha<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Salaby,
Ahmad, Agama Besar Di India, Jakarta : Bumi Aksara, 1998. <o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Mukti Ali (agama-agama
dunia).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Budhisme.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""></a><span lang="IN">1 Ali mukti.Agama-agama Dunia,h.133<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Budhisme.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Mukti ali.Agama-agama Dunia.h,136<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-60069989786177349402013-05-22T07:54:00.002-07:002013-06-01T08:37:10.190-07:00buddha awam<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-indent: .5in;">
<b><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">disusu oleh Mylinda Khoirunissa</span></b><br />
<b><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kelompok Awam Buddha<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: center; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: left;">
<b style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><span dir="LTR" style="color: red;"></span><b style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pendahuluan</span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sangha
adalah inti masyarakat Buddha yang dapat menciptakan suasana yang diperlukan
untuk mencapai tujuan hidup tertinggi, yaitu nirwana. Dari umat Buddha sangha
patut menerima pemberian (<i>ahu-neyyo</i>),
tempat berteduh (<i>pahuneyyo</i>),
persembahan (<i>dakkhineyyo</i>),
penghormatan (<i>anjalikarananiyo</i>), dan
merupakan lapangan untuk menanam jasa yang tidak ada taranya di dunia (<i>anuttaram pannakhettam lokassa</i>).</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
Menurut kepercayaan umat
Buddha, sangha tidak dapat dipisahkan dan dharma dan Buddha, karena kegiatannya
adalah Triratna yang membentuk kesatuan tunggal dan merupakan manifestasi
berasas tiga dari Yang Mutlak di dunia.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kata Tiratana terdiri dari kata Ti, yang artinya tiga dan Ratana, yang
artinya permata / mustika; yang maknanya sangat berharga. Jadi, arti Tiratana
secara keseluruhan adalah Tiga Permata (Tiga Mustika) yang nilainya tidak bisa
diukur; karena merupakan sesuatu yang agung, luhur, mulia, yang perlu sekali
dimengerti (dipahami) dan diyakini oleh umat Buddha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam
naskah-naskah Buddhis dijelaskan bahwa sangha adalah pasamuan dari
makhluk-makhluk suci atau <i>ariya-puggala. </i>Mereka
adalah makhluk-makhluk suci yang telah mencapai buah kehidupan beragama yang
ditandai oleh kesatuan dari pandangan yang bersih dan sila yang sempurna.
Tingkatan kesucian yang telah mereka capai terdiri dari <i>sottapati, sakadagami</i>, <i>anagami</i>
dan <i>arahat. <a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[1]</span></b></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Secara
kelembagaan, umat Buddha dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
masyarakat kewiharaan atau sangha dan kelompok masyarakat awam. Kelompok
pertama terdiri dari para Bhikkhu, Bhikkhuni, samanera dan samaneri. Mereka
menjalani kehidupan suci untuk meningkatkan nilai-nilai kerohanian dan
kesusilaan serta tidak menjalani hidup keluarga. Kelompok masyarakat awam
terdiri dari upasaka dan upasaki yang telah menyatakan diri berlindung kepada
Buddha, dharma dan sangha serta melaksanakan prinsip-prinsip moral bagi umat
awam dan hidup berumah tangga. <br />
Dalam naskah-naskah Buddhis dijelaskan bahwa sangha adalah pasamuan dari makhluk-makhluk
suci atau ariya- puggala. Mereka adalah makhluk-makhluk suci yang telah
mencapai buah kehidupan beragama yang ditandai oleh kesatuan dari pandangan
yang bersih dan sila yang sempurna. Tingkatan kesucian yang telah mereka capai
terdiri dari sotapatti, sakadagami, anagami dan arahat. <br />
Dalam sejarah agama Budha,
sangha dibentuk sendiri oleh sang Budha beberapa minggu setelah ia mencapai
pencerahan. Anggotanya yang pertama adalah Kondana, Badiya, Wappa, Mahanama dan
Asaji, yaitu murid-murid sang Buddha yang pertama kali. Di antara mereka,
Kondana adalah murid pertama yang mencapai tingkat arahat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sangha adalah
inti masyarakat Buddha yang dapat menciptakan suasana yang diperlukan untuk
mencapai tujuan hidup tertinggi, yaitu nirwana. Namun demikian, sangha tidak
mempunyai kewajiban apapun terhadap umat Buddha yang bersifat lahiriah.
Hubungan yang terjalin adalah hubungan yang bersifat rohaniah. Anggota sangha
adalah teladan dari cara hidup yang suci, menyampaikan dharma atas permintaan
umat dan membantu mereka dengan nasihat maupun penerangan batin dalam suka dan
duka. Dari umat Buddha sangha patut menerima pemberian (<i>ahu-neyyo</i>),
tempat berteduh (<i>pahuneyyo</i>), persembahan (<i>dakkineyyo</i>),
penghormatan (<i>anjalikarananiyo</i>), dan merupakan lapangan untuk menanam
jasa yang tidak ada taranya di dunia (<i>anuttaram pannakhettam lokassa</i>). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Menurut
kepercayaan umat Buddha, sangha tidak dapat dipisahkan dari Dharma dan Buddha,
karena ketiganya adalah Triratna yang membentuk kesatuan tunggal yang merupakan
manifestasi berasas tiga dari Yang Mutlak di dunia. Hubungan antara ketiganya
sering digambarkan sebagai berikut : “Budha sang bulan purnama, dharma sebagai
sinarnya yang menyinari dunia, dan sangha sebagai dunia yang berbahagia menerima
sinar tersebut”. Dengan kata lain, Buddha digambarkan sebagai orang yang
membakar hutan,yaitu kekotoran batin, dan sangha sebagai lapangan terbuka untuk
menanam padi,atau jasa, setelah hutan habis terbakar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Sebagai suatu
bentuk masyarakat keagamaan, sangha terbuka bagi setiap umat Buddha untuk
memasuki dan bergabung di dalamnya, dengan melalui tahap-tahap tertentu. Tahap
pertama dimulai ketika umat Buddha
menerima jubah kuning dan memasuki persaudaraan para Bikkhu. Tahap ini dikenal
dengan saat keluar dari kehidupan umat awam untuk memasuki hidup kewiharaan
tanpa memiliki rumah tempat tinggal dan hidup sebagai pertapa. Sebelum secara penuh diterima
sebagai seorang bhikku, ia diharuskan
untuk menjalani hidup sebagai calon bhikkhu atau samanera dengan mengucapkan
dan menepati “dasa sila atau sepuluh janji”, tekun mempelajari dharma,
menggunakan waktu luangnya untuk perenunggan suci dibawah asuhan seorang
bhikkhu atau guru (acarya) yang dipilihnya sendiri. Setelah ia dapat bmelakukan
semua itu, maka ia diterima secara penuh sebagai bhikkhu dalam suatu upacara
penahbisan (upasampada) yang dihadiri oleh para sesepuh (thera-thera). <a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kelompok Awam Budha<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br />
Kaum awam, ialah yang mengakui Buddha
sebagai pemimpin keagamaanya dan tetap hidup di dalam masyarakat dengan
berkeluarga. Pada hakekatnya para kaum awam tidak dapat mencapai nirwana.
Sekalipun demikian kedudukan mereka adalah sangat penting, mereka sudah bverada
pada awal jalan yang menuju kepada kelepasan.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada umumnya yang dimaksud dengan umat Budha yang awam terdiri dari
orang-orang yang telah mengakui Sang Budha sebagai pemimpin dan gurunya,
mengakui dan meyakini kebenaran ajaran Budha serta berusaha dengan
sungguh-sungguh melaksanakan ajarannya. Mereka yang mengakui keagamaan Budha
ini disebut Upasaka dan Upasaki. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Pengakuan terhadap
agama Budha tersebut dinyatakan dengan niat dan tekad untuk berlindung kepada
Budha, Dharma dan Sangha dengan mengucapkan ‘Trisarana’ yang berbunyi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">‘Buddhang
Saranang Gacchani, Dhammang Saranang Gacchani, Sanghang sarang Gacchani’.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Artinya :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">‘Saya
berlindung kepada Budha, saya berlindung kepada Dharma, saya berlindung kepada
Sangha’.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah
mengucapkan Trisarana tersebut seorang Upasaka atau Upasaki terikat secara
Rohaniah untuk melaksanakan dan mengamalkan ajaran Sang Budha dalam
kehidupannya sehari-hari. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dilihat dari
tingkatan pemahaman seseorang terhadap ajaran Budha dan tanggung jawab
keagamaannya, maka kelompok masyarakat Budha Awami ini dapat dibedakan sebagai
berikut : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Upasaka dan
Upasaki yang benar-benar awam keagamaannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Yang disebut
Bala Anupandita, Anu Pandita dan Pandita
adalah mereka yang menjalankan tugas sebagai penyebar dharma dan bergabung
dalam organisasi umat Budha. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Maha Upasaka,
ialah para pandita yang mengurus administrasi dan soal-soal teknis. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Maha Pandita
adalah para Pandita yang mengurus khusus masalah keagamaan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">5.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Anagarika
adalah orang awam Budha yang diakui memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam
mengamalkan ajaran Budha Gautama.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Masyarakat awam umat Budha
terdiri atas upasaka dan upasaki yang telah mengakui Sang Budha sebagai
pemimpin dan guru, mengakui dan meyakini kebenaran ajarannya, serta berusaha
dengan sungguh-sungguh menjalankannya. Pengakuan tersebut dinyatakan dalam niat
dan tekad untuk berlindung kepada Budha, dharma dan sangha dengan mengucapkan
trisarana, yaitu: “ Buddhang saranang gacchami, saya berlindung kepada Buddha.
Dhamang saranang Gacchami, saya berlindung kepada dharma. Sanghang saranang
gacchami,saya berlindung kepada sangha”. Setelah mengucapkan Trisarana tersebut,
seorangg upasaka atau upasaki terikat secara rohaniah untuk melaksanakan dan
mengamalkan ajaran sang Budha dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam pemahaman
dan pengalaman ajaran Sang Budha, masyarakat awam Budha terdiri atas upasaka-
upasaki, bala anupandita, anupandita, pandita, mahaupasaka, mahapandita dan
tertinggi adalah anagarika. Upasaka-upasaki adalah kelompok awam, sedang bala
anupandita,anupandita serta pandita adalah orang awam yang menjalankan tugas sebagai
penyebar dharma dan bergabung dalam organisasi umat Budha.setelah pandita,
seseorang dapat menjadi mahaupasaka, yaitu yang mengurus masalah-masalah
administratif teknis maupun menjadi mahapandita yang mengkhususkan diri pada
masalah-masalah keagamaan. Adapun anagarika adalah orang awam umat Budha yang
diakui memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengajarkan ajaran Budha
Gautama. Dalam masyarakat umat Budha, kelompok-kelompok upasaka-upasaki
berperan secara aktif dalam pengalaman dan penyebaran agama Budha di
tengah-tengah masyarakat, karena adanya keterbatasan-keterbatasan kelompok
kewiharaan (sangha) dalam usaha penyebaran agama Buddha.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Sekalipun
pencapaian Nibbana tujuan terakhir, latihan kerohanian Buddhis terbuka bagi
para Bhikkhu maupun umat awam, namun kesibukan-kesibukan duniawi seorang awam
merupakan hambatan yang jauh lebih besar baginya dibandingkan dengan hambatan
yang dialami olehseorang Bhikkhu untuk mencapainya. Pangeran Jayasena minta
kepada Samanera Aggivesana untuk diajar Dhamma. Pada akhir khotbah sang
pangeran mengeluh bahwa apa yang baru dikhotbahkan itu tidak mungkin dicapai olehnya. Sang
Buddha yang mendengar hal itu bersabda: “Tidak mungkin bagi Sang Pangeran yang
hidup ditengah-tengah kenikmatan indra...menikmati...dilanda...terbakar... haus
akan kenikmatan indra yang lebih banyak, untuk mencapai apa yang dapat dicapai melalui
penolakan kenikmatan indra.” Beliau mengambil perumpamaan empat ekor binatang:
dua diantaranya dapat dijinakkan dan yang lain tetap liar; dan perumpamaan dua
orang yang mandaki gunung: yang satu berhasil mencapai puncak dan melihat
pemandangan disekelilingnya, sedangkan yang lain tetap berada di kaki gunung <i>(Majjhima
Nikaya, HI, hal. 128 dst.)</i> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Dalam kehidupan
sehari-hari seorang umat awam diminta untuk menyatakan berlindung pada Buddha,
Dhamma dan Sangha, serta menjalankan pancasila (<i>Buddhis)</i>. Selanjutnya ia
dianjurkan untuk menepati sepuluh pokok tindakan baik (<i>dasakusalakamma)</i>:
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menghindari pembunuhan, dan mengembangkan cinta-kasih kepada sesama
makhluk hidup; <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menghindari pencurian; dan bersikap jujur dan tulus serta berusaha
membantu untuk meringankan penderitaan orang lain; <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menghindari perbuatan asusila; dan menepati tatasusila dalam
masyarakat; <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menghindari kebohongan untuk kepentingan diri sendiri atau orang
lain; <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menghindari fitnah; yang dapat menimbulkan permusuhan; sebaliknya
berusaha menjadi penengah untuk merukunkan perselisihan; <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menghindari ucapan kasar; dan berbicara secara lembut dan menyenangkan;
<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menghindari omong-kosong;
dan berbicara pada waktu yang tepat tentang hal-hal yang benar,
berdasarkan fakta, berhubungan dengan Dhamma Vinaya, bermakna, disertai
contoh-contoh diperhitungkan lebih dulu dan bermanfaat;<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menghindari keserakaan; dan tidak merasa iri terhadap keuntungan dan kemakmuran orang lain; <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menghindari itikad jahat; dan tidak menyimpan pikiran buruk
(terhadap orang lain);<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menghindari pandangan salah; dan menganut pandangan benar: percaya
akan kehidupan yang akan datang, akan ganjaran moral, akan kewajiban, dan akan
guru-guru rohani yang telah menjalani hidup suci dan mencapai pandangan
terang...”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selanjutnya
orang dianjurkan percaya diri, hidup saleh, bermasalah dan tidak
bermalas-malas, waspada, seimbang dan memiliki pengertian... <i>(Anggutara
Nikaya, V, hal. 335 dst.)... </i>memupuk
simpati masyarakat dengan menjalankan empat prinsip pendukung: (1) kemurahan
hati; (2) ucapan menyenangkan; (3) suka menolong; (4) tidak memihak. <i>(Jataka,
VI, hal. 286).</i> Di tempat lain Sang Buddha memberi teladan lebih rinci
tentang kehidupan baik di tengah-tengah
masyarakat: berbuat baik dengan pikiran, ucapan dan tindakan; melakukan
kegiatan untuk kepentingan orang banyak; taat dan hormat kepada pemimpin atau
orang yang lebih tua; ... mmelenyapkan ketakutan dikalangan masyarakat;
melindungi mereka yang perlu dilindungi, menyediakan kebutuhan sehari-hari...,
hidup sederhana dan penuh dengan welas asih..; mempelajari ilmu pengetahuan dan
kesenian... mendatangi dan belajar dari orang-orang suci ... ; hidup
tenang,tanpa amarah, dan tidak mencari-cari kesalahan orang lain ... ;
merukunkan golongan-golongan dalam masyarakat untuk hidup bersama secara serasi ..; dapat memahami, meneliti
dan memilah-milah watak orang yang berbeda..; memperhatikan kepentingan,
kesejahteraan, keamanan dan kemantapan masyarakat; memikirkan bagaimana cara
meningkatkan kepercayaan, moral, pendidikan, kemurahan, kkelurusan, kecerdasan,
binatang ...; dengan batin yang tulus, terbbuka kecerdasan, binatang ...;
dengan batin yang tulus, terbuka daan luhur mmenatap orang dengan pandangan
penuh kasih ... membuang kebiasaan-kebiasaan buruk dan cara penghidupan salah
...; menolak segala macam penipuan dan perlakuan tidak adil serta segala
tindakan kekerasan. <i>(Digha Nikaya III, hal.
145 dst.).</i> hubungan kekeluargaan yangg saleh sangat ditekankan dalam Agama Buddha: umat awam
dianjurkan untuk menyokong orang-orang suci, mohon nasihat mereka, memelihara kitab-kitab
suci... menghormati orang-orang saleh dan terpelajar ... menyokong orang tua,
mengerjakan kewajiban-kewajiban dalam rumah tangga, melaksanakan tanggungjawab
terhadap istri dan anak... bawahan dan pelayan, (<i>Anguttara Nikaya IV, hal.
44 dst.) </i>“ Selama aku hidup aku akan menyokong orang tuaku di rumah, menghormati
atasan dan yang lebih tua, mengucapkan kata-kata lembbut, tak akan membicarakan
keburukan di belakang punggung, hidup berumah tangga bebas dari hati noda
mementingkan diri sendiri, murah hati dan terbuka tangan... berkata benar, dan tak diperbudak oleh nafsu
amarah”. Orang demikian dinamakan oleh Sang Buddha sebagai “ Orang yang baik
dan berharga” (<i>Samnyuta Nikaya I, hal.
228).</i> <a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kelompok
masyarakat awam meliputi semua umat Buddha yang tidak termasuk dalam kelompok
masyarakat keviharaan. Mereka menempuh hidup berumah tangga. Kelompok ini
terdiri atas upasaka (pria) dan upasika (wanita) yaitu mereka yang telah
menyatakan diri untuk berlindung pada Buddha, Dhamma dan Sangha serta
melaksanakan prinsip-prinsip moralitas (sila) bagi umat awam.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; text-align: center; text-indent: .5in;">
<b><span lang="IN" style="color: red; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Daftar
Pustaka<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: .75in; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN"><a href="http://ilhamalik.blogspot.com/2012/05/makna-puja-doa-hari-suci-tempat-suci.html"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; text-decoration: none; text-underline: none;">http://ilhamalik.blogspot.com/2012/05/makna-puja-doa-hari-suci-tempat-suci.html</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: .75in; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ali,Mukti, <i>Agama-Agama di Dunia</i> (Yogyakarta:
IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS,1988)</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: .75in; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN"><a href="http://budhisme10.blogspot.com/2012/05/pengertian-dasar-budha-dharma-tri-ratna.html"><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; text-decoration: none; text-underline: none;">http://budhisme10.blogspot.com/2012/05/pengertian-dasar-budha-dharma-tri-ratna.html</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: .75in; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hadikusuma,Hilman
<i>Antropologi Agama </i> (Bandung:
PT.CITRA ADITYA BAKTI,1993<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: .75in; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Wowor,Cornelis, <i>Pandangan Sosial Agama Buddha</i> ( CV.
Nitra Kencana Buana)</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: .75in; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: red;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">http://www.walubi.or.id/wacana/wacana_dw_40.shtml<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 1.75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<span style="color: red;"><br /></span>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><span style="color: red;"><br clear="all" /></span>
<br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> http://ilhamalik.blogspot.com/2012/05/makna-puja-doa-hari-suci-tempat-suci.html<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mukti Ali, <i>Agama-Agama di Dunia</i>
(Yogyakarta: IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS,1988), h 129-131</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN">http://budhisme10.blogspot.com/2012/05/pengertian-dasar-budha-dharma-tri-ratna.html
<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN">Hilman Hadikusuma, <i>Antropologi Agama </i> (Bandung: PT.CITRA ADITYA BAKTI,1993)
hal.238-239<i> <o:p></o:p></i></span></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mukti Ali, <i>Agama-Agama di Dunia</i>
(Yogyakarta: IAIN SUNAN KALIJAGA PRESS,1988), h.131-132</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<span style="color: red;"><a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Cornelis Wowor, <i>Pandangan Sosial Agama
Buddha</i> ( CV. Nitra Kencana Buana), h.47-52</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="color: red;"><br /></span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/kelompok%20awam%20Buddha.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: red;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"><span style="color: red;"> http://www.walubi.or.id/wacana/wacana_dw_40.shtml</span><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-16324833448187658872013-05-22T07:52:00.000-07:002013-06-01T08:39:41.395-07:00cara menjadi Bhikku<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
disusun oleh Helmi Suhaimi<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggYm4LqeGL9GJWjUfU8pQk6dpUILNfIthcracRJsN9eYVa_IYd26N9CpYWEyTYmazRWJNlZnmC9gEA18X9I08oiRNU78IDzC9W7IH6827MKUH9EucFNlR3Pjba4msufRl-vGpL6SZHdwI/s1600/261722_118417924916907_100002461008350_160537_766258_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggYm4LqeGL9GJWjUfU8pQk6dpUILNfIthcracRJsN9eYVa_IYd26N9CpYWEyTYmazRWJNlZnmC9gEA18X9I08oiRNU78IDzC9W7IH6827MKUH9EucFNlR3Pjba4msufRl-vGpL6SZHdwI/s1600/261722_118417924916907_100002461008350_160537_766258_n.jpg" height="640" width="448" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">PENDAHULUAN <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Terlahir sebagai
manusia dan dapat mengenal serta bertemu dengan ajaran Sang Buddha yang disebut
DHAMMA adalah hal yang amat sangat sulit. Karena tidak semua manusia/makhluk
didunia ini memiliki kesempatan untuk bertemu dan mendengarkan Dhamma Ajaran
Sang Buddha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Untuk itu kita sebagai
manusia yang mengenal Dhamma merupakan hasil dari kamma baik kita di masa
lampau dan juga didukung oleh kamma baik kita dimasa sekarang ini. Meskipun
kita mengenal dan bertemu dengan Dhamma yang telah di ajarkan oleh Sang Buddha
namun tidaklah semua orang bisa sepenuhnya untuk bisa menjadi seorang Samana<sup>
</sup>,dalam hal ini adalah menjadi seorang Bhikkhu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada makalah
ini penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut
: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengertian Bhikku atau Bhikkuni ?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Cara dan Persyaratan untuk menjadi seorang Bhikku atau Bhikkuni?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Demikian
pembahasan tentang pengantar agama Kristen, untuk pembahasan lebih lanjut akan
dibahas pada pembahasan selanjutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengertian Bhikku atau Bhikkuni<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Secara
kelembagaan, ummat budha dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu keelompok
masyarakat kewiharaan atau Sangha dan kelompok masyarakat awam. Kelompok
pertama terdiri dari para Bhikku dan Bhikkuni, samanera dan samaneri. Mereka
menjalani kegidupan suciuntuk meningkatkan nilai-nilai kerohanian dan
kesusilaan serta tidak menjalani hidup keluarga. Kelompok masyarakat awam yang
terdiri dari Upasaka dan Upasakiyang telah menyatakan diri berlindung kepada
Budha, Dharma dan Sangha, serta melaksanakan prinsip-prinsip moralbagi ummat
awam dan berumah tangga.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/CARA%20MENJADI%20BHIKKU.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bhikku atau
Bhikkuni adalah seorang yang kehidupannya sudah tidak lagi mencampuri urusan
duniawi, telah mejalani kehidupan suci dan patuh serta setia mengayati dean
menhamalkan Budha Dharma, patuh menjalankan pratomoksa (sila-sila untuk para
Bhikku dan Bhikkuni) terdapat dalam buku Budha Mahayana yakni Paccimovada Pari
Nirvana Sutra terjemahan oleh Kumarajiva.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/CARA%20MENJADI%20BHIKKU.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Cara dan Persyaratan untuk menjadi seorang Bhikku atau Bhikkuni<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sangha adalah bentuk masyarakat keagamaan yang terbuka begi setiap
ummat begi setiap ummat untuk masuk dan bergabung kedalamnya, dengan mellui
tahap-tahap tertentu baik pria maupun wanita. Seseorang yang masuk dan
bergabung kedalam Sangha berarti akan hidup dalam ‘wihara’ (biara) tanpa lagi
memiliki rumah tempat kediaman dan hidup sebagai petapa.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seorang yang mengikuti persaudaraan para <i>Bhikku</i> atau <i>Bhikkuni,
</i>untuk pertama kalinya akan menerima ‘<i>jubah kuning’. </i>Ia tidak lansung
diterima sebagai Bhikku atau Bhikkuni melaikan terlebih dahulu menjadi calon <i>‘semantara’</i>
dengan menepati sepuluh janji<i>(dasa sila),</i> tekun mempelajari Dharma, dan
menggunakan waktu luangnya untuk perenungan suci dibawah asuhan seorang Bhikku
atau Bhikkuni sebagai gurunya <i>(acarya)</i> yang dipilihnya sendiri. Setelah
selesai melaksanakan semua itu, maka barulah
ia diterima sepenuhnya menjadi Bhikku dalam suatu upacara <i>‘upasampada’
</i>(penahbisan)yang dihari oleh para sepupuh atau <i>Thera</i>. Jika ia wanita
maka pentahbisannya dilakukan dua kali, pertama oleh Bhikku dan kemudian oleh <i>Bhikku
Sangha</i>. Setelah itu, barulah ia menjdi Bhikku atau Bhikkuni.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sesudah menjadi Bhikku atau Bhikkuni maka ia harus menjalani hidup
bersih dan suci sebagaimana ditentukan dalam <i>‘Vinaya Pitaka’,</i> yaitu
melaksnakan 227 peraturan yan antara lain tentang :<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Paraturan tata-tertib lahiriah, <u><o:p></o:p></u></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Peraturan cara menggunakan pakaian, makanan dan kebetuhan hidup
lainnya,<u><o:p></o:p></u></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Cara mennggulangi nafsu keinginan dan rangsangan batin,<u><o:p></o:p></u></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Cara memperoleh pengetahuan batin yang luhur untuk penyempurnaan
diri.<u><o:p></o:p></u></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selama masa
lima tahun pertama sebagai Bhikku atau Bhikkuni ia masih dalam ikatan keguruan,
setelah lebih dari sepuluh tahun ia sudah disebut sebagai Thera.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/CARA%20MENJADI%20BHIKKU.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Terlahir sebagai
manusia dan dapat mengenal serta bertemu dengan ajaran Sang Buddha yang disebut
DHAMMA adalah hal yang amat sangat sulit. Karena tidak semua manusia/makhluk
didunia ini memiliki kesempatan untuk bertemu dan mendengarkan Dhamma Ajaran
Sang Buddha.Untuk itu kita sebagai manusia yang mengenal Dhamma merupakan hasil
dari kamma baik kita di masa lampau dan juga didukung oleh kamma baik kita
dimasa sekarang ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Meskipun kita mengenal
dan bertemu dengan Dhamma yang telah di ajarkan oleh Sang Buddha namun tidaklah
semua orang bisa sepenuhnya untuk bisa menjadi seorang Samana<sup><span style="color: red;"> </span></sup>,dalam hal ini adalah menjadi seorang Bhikkhu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Untuk menjadi seorang
Bhikkhu haruslah orang yang benar-benar sehat secara nama dan rupa/batin dan
jasmani. Selain itu juga harus ada seorang Upajjhaya yang akan menahbis untuk
menjadi Bhikkhu.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/CARA%20MENJADI%20BHIKKU.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menurut Sang Buddha,
faedah-faedah menjadi Bhikkhu antara lain:</span><u><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></u></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah menjadi
Bhikkhu, ia hidup mengendalikan diri sesuai dengan Patimokkha
(peraturan-peraturan Bhikkhu), sempurna kelakuan dan latihannya, dapat melihat
bahaya dalam kesalahan-kesalahan yag paling kecil sekalipun. Ia menyesuailkan
dan melatih dirinya dalamperaturan-peraturan. Menyempurnakan
perbuatan-perbuatan dan ucapannya. Suci dalam cara hidupnya, sempruna silanya,
terjaga pintu-pintu inderanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tugas utama seorang
Bhikkhu adalah menyingkirkan lima rintangan (Panca Nivarana) dari dirinya. Lima
rintangan tersebut adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; mso-list: l2 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New"; mso-fareast-language: IN;">o<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kerinduan terhadap dunia (Kamachanda-Nivarana)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; mso-list: l2 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New"; mso-fareast-language: IN;">o<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Itikad- itikad jahat (Vyapada-Nivarana)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; mso-list: l2 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New"; mso-fareast-language: IN;">o<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kemalasan dan kelambanan (Thinamiddha-Nivarana)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; mso-list: l2 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New"; mso-fareast-language: IN;">o<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kegelisahan dan kekhawatiran (Uddhacca-Kukkucca- Nivarana)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; mso-list: l2 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New"; mso-fareast-language: IN;">o<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keragu-raguan (Vicikiccha-Nivarana)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bila ia menyadari bahwa lima rintangan ini telah disingkirkan dari dalam
dirinya, maka timbulla kegembiraan, karena gembira maka timbullah kegiuran
(piti), karena bathin tergiur, maka seluruh tubuhnya terasa nyaman. Kemudian ia
akan merasa bahagia, karena bahagia maka pikirannya terpusat. Lalu setelah
terpisah dari nafsu-nafsu, jauh dari kecenderungan-kecenderungan tidak baik,
maka ia masuk dan berdiam dalam jhana pertama, suatu keadaan bathin yang
tergiur dan bahagia (piti-sukha), yang timbul dari kebebasan, yang masih
disertai Vitakka (pengarah pikiran pada obyek) dan Vicara (mempertahankan
pikiran pada obyek). Seluruh tubuhnya dipenuhi, digenangi, dan diresapi serta
diliputi dengan perasaan tergiur dan bahagia, yang timbul dari ‘kebebasan’.
Semua bagian tubuhnya diliputi oleh perasaan tergiur dan bahagia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seorang Bhikkhu yang
telah membebaskan diri dari Vitakka dan Vicara, memasuki dan berdiam dalam
jhana kedua, yaitu keadaan bathin yang tergiur dan bahagia, yang timbul dari
ketenangan konsentrasi, tanpa disertai dengan Vitakka dan Vicara, keadaan batin
yang memusat. Semua bagian dari tibuhnya diluputi oleh perasaan tergiur dan
bahagia yang timbul dari ‘konsetrasi’.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seorang Bhikkhu yang
telah membebaskan dirinya dari perasaan tergiur, berdiam dalam keadaan yang
seimbang dan disertai dengan perhatian murni dan pengertian murni dan
pengertian jelas. Tubuhnya diliputi dengan perasaan bahagia, yang dikatakan
oleh para ariya sebagai ‘kebahagiaan yang dimiliki oleh mereka yang bathinmua
seimbang dan penuh perhatian murni’, ia memasuki dan berdiam dalam jhana
ketiga. Seluruh tubuhnya dipenuhi, digenangi, diresapi serta diliputi dengan
perasaaan bahagia yang tanpa disertai perasaan tergiur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan menyingkirkan
perasaan bahagia dan tidak bahagia, dengan menghilangkan perasaan-perasaan
senang dan tidak senang yang telah dirasakan sebelumnya, Bhikkhu itu memasuki
dan berdiam dalam jhana keempat, yaitu suatu keadaan yang benar-benar seimbang,
yang memiliki perhatian murni (sati parisuddhi). Bebas dari perasaan bahagia
dan tidak bahagia. Demikian ia duduk disana, menghayati seluruh tubuhnya dengan
perasaan bathin yang bersih dan jernih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan pikiran yang
telah terpusat, bersih, bebas dari nafsu, bebas dari noda, lunak, siap untuk
dipergunakan, teguh dan tidak dapat digoncangkan, ia mempergunakan dan
mengarahkan pikirannya ke pandangan terang yang timbul dari pengetahuan
(nana-dassana). Maka ia mengerti: ‘Tubuhku ini mempunyai bentuk terdiri aas 4
unsur pokok (unsur padat, cair, api dan angin), berasal dari ayah dan ibu,
timbul dan berkembang karena perawatan yang terus-menerus, bersifat tidak
kekal, dapat mengalami kerusakan, kelapukan, kehancuran dan kematian. Begitu
pula dengan kesadaran (vinnana) yang terikat dengannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan pikiran yang
telah terpusat, bersih, jernih, bebas dari nafsu, bebas dari noda, lunak, siap
untuk dipergunakan, teguh dan tidak dapat digoncangkan, ia mempergunakan dan
mengarahkan pikirannya pada penciptaan ‘tubuh-ciptaan-bathin (mano-maya-kaya),
yang memiliki bentuk, memiliki anggota-anggota dan bagian-bagian tubuh lengkap,
tanpa kekurangan sesuatu organ apapun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan pikiran yang
telah terpusat, bersih, jernih, bebas dari nafsu, bebas dari noda, lunak, siap
untuk dipergunakan, teguh dan tidak dapat digoncangkan,, ia mempergunakan dan
mengarahkan pikirannya pada kemampuan-kemampuan dibbasoa (telinga dewa). Dengan
kemampuan-kemampuan dibbasota yang jernih, yang melebihi telinga manusia, ia
mendengarkan suara manusia dan dewa, yang jauh atau yang dekat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan pikiran yang
telah terpusat, bersih, jernih, bebas dari nafsu, bebas dari noda, lunak, siap
untuk dipergunakan, teguh dan tidak dapat digoncangkan,, ia mempergunakan dan
mengarahkan pikirannya pada ceto-pariyanana (pengetahuan untuk membaca pikiran
orang lain). Dengan menembus pikirannya sendiri, ia mengetahui pikiran-pikiran
makhluk lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan pikiran yang
telah terpusat, bersih, jernih, bebas dari nafsu, bebas dari noda, lunak, siap
untuk dipergunakan, teguh dan tidak dapat digoncangkan, ia mempergunakan dan
mengarahkan pikirannya pada pengetahuan tentang ubenivasanusati (ingatan
terhadap kelahiran-kelahiran lampau). Dengan pikiran yang telah terpusat,
bersih, jernih, bebas dari nafsu, bebas dari noda, lunak, siap untuk dipergunakan,
teguh dan tidak dapat digoncangkan, ia mempergunakan dan mengarahkan pikirannya
pada pengetahuan tentang timbul dan lenyapnya makhluk-makhluk
(cutupapata-nana), dan dengan kemampuan dibbacakkhu (mata dewa) yang jernih,
melebihi mata manusia, ia melihat bagaimana setelah makhluk-makhluk berbalu
dari satu perwujudan, muncul dalam perwujudan lain; rendah, mulia, indah,
jelek, bahagia dan menderita. Ia melihat bagaimana makhluk-makhluk itu muncul
sesuai dengan perbuatan-perbuatannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">11.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan pikiran yang
telah terpusat, bersih, jernih, bebas dari nafsu, bebas dari noda, lunak, siap
untuk dipergunakan, teguh dan tidak dapat digoncangkan,, ia menpergunakan dan
mengarahkan pikirannya pada pengetahuan tentang penghancuran noda-noda bathin
(asava) ia mengetahui sebagaimana adanya “Inilah jalan yang menuju pada
lenyapnya asava”.Dengan mengetahui, melihat demikian, maka pikirannya
terbebaskan dari noda-noda nafsu (kamasava), noda-noda pewujudan (bhavasava),
noda-noda ketidaktahuan 9avijjasava). Dengan terbebas demikian, maka timbullah
pengetahuan tentang kebebasannya. Dan ia mengetahui; ‘Berakhirlah kelahiran
kembali, terjalani kehidupan suci, selesailah apa yang harus dikerjakan, tiada
lagi kehidupan sesudah ini.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/CARA%20MENJADI%20BHIKKU.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="pa5" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN">Menjadi Bhikkhu, memang bukanlah hal yang
mudah, ini yang harus pertama kali kita pahami dan mengerti. Menjadi Bhikkhu
tidaklah semudah menjadi “Pendeta”. Dalam Buddhisme, seorang dapat menjadi
Pendeta, atau Pandhita, dengan persyaratan tertentu, dengan aturan-aturan
moralitas tertentu, namun masih dapat hidup secara duniawi dan berumah-tangga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="pa5" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN">Sedangkan Bhikkhu, tidak dapat hidup dengan
cara demikian <em>( duniawi dan berumah tangga )</em>
apalagi hidup sembarangan, seorang Bhikkhu harus menjaga <strong>Sila</strong>
( moralitas ) yang sangat ketat yang terdiri dari 227 Sila Patimokha. Hal-hal
sederhana yang membedakan Bhikkhu dengan ummat awam misalnya saja, seorang
Bhikkhu tidak boleh menonton televisi, mendengarkan musik, menonton hiburan,
berjalan-jalan ke mall, menggunakan wewangian, menghias diri, mencari uang / mengumpulkan
kekayaan, dan lain-lain hal yang sifatnya keduniawian. Tidak memiliki apapun,
bahkan melepaskan segala “kepemilikan”. Sebuah latihan yang “berat” bagi
orang-orang yang masih memiliki sifat keduniawian setipis apapun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="pa5" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN">Seseorang juga tidak begitu saja bisa
memperoleh suatu kondisi yang mendukung baginya menjadi seorang Bhikkhu.
Seorang anak, yang masih mempunyai kewajiban untuk merawat orang tuanya,
membalas jasa kepada orang tuanya, belum tentu dapat menjadi Bhikkhu, bila
orang-tuanya tidak mengijinkannya menjadi seorang Bhikkhu. Sang Buddha
mengajarkan hal ini, setelah mempertimbangkan permohonan Raja Suddhodana(
berkaitan dengan penahbisan Pangeran Nanda dan cucunda , Rahula ) ketika ia
berkunjung ke Kapilavathu.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/CARA%20MENJADI%20BHIKKU.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0E_Y9i2VK52RZirnrY1eLunITSTjS6F6zvC55FOJR3MGXhcuhe2A53E82uCXn0B80CsWTIzKSrM3Z8AGSGSdflj1FSWXt6o-NSTgmJuHPL7nZCAr3QEbLzXDQWbPZj0dO_E8rmAheYGU/s1600/images+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0E_Y9i2VK52RZirnrY1eLunITSTjS6F6zvC55FOJR3MGXhcuhe2A53E82uCXn0B80CsWTIzKSrM3Z8AGSGSdflj1FSWXt6o-NSTgmJuHPL7nZCAr3QEbLzXDQWbPZj0dO_E8rmAheYGU/s1600/images+(1).jpg" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ali Mukti, <i>Agama-Agama Di Dunia, </i>Yogyakarta: IAIN Sunan
Kalijaga Press, 1988<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">T. Suwarto, “<i>Budha Dharma Mahayana” </i>Jakarta: Majelis Agama
Buddha Mahayana Indonesia, 1995<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hadikusuma Hilman, <i>“Antropologi Agama Pendekatan Budaya terhadap
Aliran Kepercayaan, Agama Hindu, Budha, Kong Hu Cu, di Indonesia”, </i>Bandung:
PT.Citra Aditya Bakti, 1993<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN"><a href="http://tanhadi.blogspot.com/2012/07/tidak-semua-orang-bisa-menjadi-bhikkhu.html"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">http://tanhadi.blogspot.com/2012/07/tidak-semua-orang-bisa-menjadi-bhikkhu.html</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l0 level1 lfo6; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">http://www.artikelbuddhis.com/2010/11/manfaat-menjadi-bhikkhu.html</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-list: l0 level1 lfo6; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">http://ratnakumara.wordpress.com/2009/01/23/dilema-menjadi-bhikkhu-atau-ummat-awam/</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/CARA%20MENJADI%20BHIKKU.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Ali Mukti, <i>Agama-Agama Di Dunia, </i>Yogyakarta: IAIN Sunan
Kalijaga Press, 1988. Hal. 129<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/CARA%20MENJADI%20BHIKKU.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> T. Suwarto, “<i>Budha Dharma Mahayana” </i>Jakarta: Majelis Agama
Buddha Mahayana Indonesia, 1995. Hal. 51<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/CARA%20MENJADI%20BHIKKU.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Hadikusuma Hilman, <i>“Antropologi Agama Pendekatan Budaya terhadap
Aliran Kepercayaan, Agama Hindu, Budha, Kong Hu Cu, di Indonesia”, </i>Bandung:
PT.Citra Aditya Bakti, 1993. Hal.237<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<h3>
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/CARA%20MENJADI%20BHIKKU.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: windowtext;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: major-fareast; mso-hansi-theme-font: major-latin;">[4]</span></b></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; font-weight: normal; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tanhadi,
“</span><i><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; font-weight: normal; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tidak Semua Orang Bisa Menjadi Bhikkhu”</span></i><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; font-weight: normal; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">:</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; font-weight: normal; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">waru-sidoarjo, Jatim, Indonesia,</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; font-weight: normal; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">artikel
diakses pada 19 Maret 2013 dari http://tanhadi.blogspot.com/2012/07/tidak-semua-orang-bisa-menjadi-bhikkhu.html</span><span lang="IN" style="color: windowtext; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 9.0pt; font-weight: normal; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></h3>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/CARA%20MENJADI%20BHIKKU.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Edi Kurniawan, “<i>Artikel Bhuddis</i>, <i>Manfaat Menjadi Bhikku”</i>,
</span><span lang="IN">artikel diakses pada 19 Maret 2013 dari http://www.artikelbuddhis.com/2010/11/manfaat-menjadi-bhikkhu.html</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/CARA%20MENJADI%20BHIKKU.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Kumara Ratna,” <i>Dilema: Menjadi Bhikku atau Ummat Awam”</i> </span><span lang="IN">artikel
diakses pada 19 Maret 2013 dari http://ratnakumara.wordpress.com/2009/01/23/dilema-menjadi-bhikkhu-atau-ummat-awam/</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-87775871497909191342013-05-22T07:49:00.002-07:002013-06-01T08:31:22.235-07:00meditasi<div class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; text-align: left;">
<b style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">disusun oleh Khoirun nisa muzakir aladin</span></b><br />
<b style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><span dir="LTR" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"></span><b style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengertian Meditasi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meditasi
adalah membiasakan diri kita agar senantiasa mempunyai sikap yang positif,
realistis, dan konstruktif. Dengan bermeditasi kita dapat membangun kebiasaan
baik dari pikiran kita. Meditasi dilakukan dengan pikiran, artinya meskipun
kita duduk dengan sikap sempurna, melaksanakan meditasi dalam waktu yang cukup
lama, naming pikiran kita berlari kesana kemari dengan liar, dan memikirkan
objek-objek kemelekatan, itu bukanlah meditasi. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan
meditasi kita akan dapat mengalihkan pikiran dan pandangan kita sedemikian rupa
sehingga kita lalu menjadi lebih berwelas asih, cinta kasih dan kita lalu
mengerti tentang hakekat dari kenyataan kehidupan ini.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Dengan
melaksanakan meditasi kita akan dapat menumbuhkan kebiasaan baik dari pikiran
dalam meditasi, tingkah laku sehari-hari kita juga akan berubah. kebbencian,
keserakahan, rasa iri hati yang membara didalam diri kita, dapat kita taklukan,
kita lalu menjadi tenang, merasa puas dan berterima kasih, tidak lagi resah dan
gelisah, dan frustasi.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyzpQLilV5uzAUcnSTPDE1CLnKZK2G4PJhJb7htbZKgaBbAuSv-0SaE7AjtOFyLJeiFmBL3T8gC156bPspZJ9KQahAX-h5OmZKOJVQX_a0wAqLHISCO-dbD30L1I8aDJ_0bAZj-TPy9hc/s1600/Buddha17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyzpQLilV5uzAUcnSTPDE1CLnKZK2G4PJhJb7htbZKgaBbAuSv-0SaE7AjtOFyLJeiFmBL3T8gC156bPspZJ9KQahAX-h5OmZKOJVQX_a0wAqLHISCO-dbD30L1I8aDJ_0bAZj-TPy9hc/s1600/Buddha17.jpg" height="320" width="233" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Macam-macam Meditasi Budha</span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meditasi
Buddhis ada dua macam yakni, sebagai
berikut:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meditasi Samatha-Bhavana yakni
meditasi untuk mencapai keterangan hidup. Dalam abad nuklir ini, dimana
kehidupan terasa semakinkeras dan kompleks, memang sangat dibutuhkan meditasi
samatha bhavana ini, untuk menghilangkan stress, frustasi dan untuk menciptakan
ketenangan batin.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meditasi Vipassana-Bhavana, yakni
mediatsi yang dapat membersihkan kekotoran bathin dan pikiran secara total,
sehingga kita dapat mencapai pandangan terang.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo4; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tujuan Meditasi<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meditasi Buddhis pada dasarnya
berkaitan dengan dua tema: mengubah pikiran dan menggunakannya untuk
mengeksplorasi dirinya sendiri dan fenomena lain.Sang Buddha sejarah sendiri,
Siddhartha Gautama, dikatakan telah mencapai pencerahan saat bermeditasi di
bawah pohon Bodhi.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Yang
pertama terdiri dari praktek bertujuan untuk mengembangkan kemampuan untuk
memfokuskan perhatian tunggal-tajam, yang terakhir termasuk praktek-praktek
bertujuan untuk mengembangkan wawasan dan kebijaksanaan melalui melihat sifat
sejati dari realitas.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo4; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Vipassana Bhavana </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.<b><o:p></o:p></b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Vipasasana berarti melihat
benda-benda dalam keadaan sebenarnya. Kontenplasi tentang tiga hal yang
karakteristik:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">anicca berarti tidak adanya
kekakalan kelanggengan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dukkha berarti penderitaan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Anatta berarti tidak adanya jiwa<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Vipassana membawa kita kepada
tingkatan arahat. dengan konsentrasi kita dapat membangkitkan enam tingkatan
kegaiban.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mata dewa yang dapat menjauh<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pendengaran dewa yang dapat
mendengar sesuatu yang lain orang tidak dapat mendengarnya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dapat melihat dan mengetahui
kehidupan-kehidupan yang lampau.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dapat membaca pikiran-pikiran orang
lain<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mempunyai kekuatan-kekuatan psichis
(gaib)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dapat mempunyai pengetahuan yang
luar biasa dan bijaksana mengenai penghancuran dan nafsu-nafsu dan tercapainya
tingkat arahat.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk melaksanakan pelajaran dari
sang Buddha, bagi tiap-tiap orang adalah yang terpenting sekali memelihara dan
mengembangkan dalam dirinya tentang kebijaksanaan dari Sila, Samadhi, dan
Panna. Orang seharusnya tidak ragu-ragu lagi untuk memiliki tiga macam
kebijaksaan itu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sila, adalah suatu pengekangan diri,
atau tali kendali diri, untuk orang-orang biasa adalah Panca-Sila sebagai
ukuran yang minimum. untuk para Bhikksu ialah peraturan dari Patimokha-Sil.
orang-orang yang telah taat menjalankan Sila itu akan dilahirkan kembali dalam
kehidupan berbahagia sebagai manusia atau sebagai dewa. Tetapi bentuk yang
biasa dari Lokiya-Sila itu, tidak dapat menjamin seseorang terhadap kemunduran
atau terhadap jatuh kembali dalam keadaan yang lebih rendah, atau kedalam
kehidupan yang lebih buruk.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika seseorang telah dapat
menjalankan Sila ini dengan sempurna, maka ia akan terjamin, dan tidak dapat
jatuh lagi kedalam keadaan yang lebih rendah, dan ia akan selalu terpimpin
kedalam kehidupan yang lebih berbahagia, lahir sebagai manusia atau sebagai
dewa. Maka itu tiap-tiap orang harus menetapkan suatu tujuan didalam
kewajibannya untuk menjalankan Lokuttara-Sila itu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tidaklah cukup kalau mengerjakan
Sila saja: adalah perlu juga menjalankan Samadhi. Samadhi adalah pemusatan dan
ketenangan dari pikiran. Pikiran yang biasa atau pikiran yang tidak
terkendalikan, adalah keadaan berkelana ketempat-tempat lain; tidak dapat
dikontrol terus, ia selalu mengikuti bermacam-macam cita-cita, bentuk-bentuk
pikiran, bayangan-bayangan dan lain-lainya. Untuk mencegah berkelananya pikiran
itu, maka pikiran tersebut harus ditujukan kepada objek Samadhi yang telah
ditentukan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Samadhi terdapat dua macam, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lokiya Samadhi<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lokuttara Samadhi<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kedua-duanya
ini adalah praktek Samatha Bhavana, yaitu: Anapana, Mettana, Kasina, dan
lain-lainnya, yang dapat membawa kita kedalam perkembangan dari keadaan Lokiya
Yhana, seperti empat Rupa Yhana dan empat Arupa yhana, yang menyebabkan orang
dapat dilahirkan dialam Brahma. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kehidupan
dalam Brahman itu berlangsung sangat lama, ada yang lamanya satu kalpa, dua,
empat, delapan dan seterusnya sampai batasnya delapan puluh empat ribu maha
kalpa, menurut segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Tetapi kehidupan
seorang Brahma itu juga menemui kematian, dan akan lahir kembali sebagai
manusia atau dewa. Kalauia menjalankan kehidupan yang becik sepanjang masa,
maka ia akan mendapat kebahagiaan didalam kehidupan yang lebih tinggi. tetapi,
jika ia belum bebas dari kekotoran (kilesa), maka sewaktu-waktu ia dapat
terjerumus dalam melakukan perbuatan-perbuatan yang cemar (rendah). <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lokiya
Samadhi masih belum sempurna. Karena itu, sebaiknya kita menjalankan Lokuttara
Samadhi, yang tidak lain dari Mangga Samadhi dan Phala Sanadhu, Untuk dapat
menjalankan Samadhi ini penting sekali kita harus memelihara Panna, yaitu
Kebijaksanaan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">maka
terdapatlah dua macam Panna, yaitu: Panna dan Lokuttara Panna. Pada jaman
sekarang, pengetahuan-pengetahuan dari kesusteraan, kesenian, ilmu pengetahuan
atau kemajuan keduniaan seperti sekarang, biasanya doanggap sebagai Panna.
Tetapi bentuk Panna ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Bhavana
(perkembangan hidup). Pun tidak dapat dianggap sebagai suatu kebahagiaan yang
sejati, sebab semua alat senjata yang diapakai untuk menghancurkan manusia,
adalah berdasarkan inspirasi dari ilu pengetahuan duniawi ini. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Arti dari
Lokiya Panna sebenarnya, kalu ditinjau dari segala sudut lainnya, hanyalah
kebahagian, dan tidak ada penderitaan dalam bentuk apapun juga. Ilmu
pengetahuan didalam organisasi yang baik dan bebas, yang dijalankan dengan
tidak menimbulkan penderitaan, yaitu belajar untuk mencapai pengetahuan dari
kebenaran atau menyelidiki naskah-naskah, dan mempelajari tiga tingkatan
pengetahuan didalam Vipassana Bhavana, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Satu-maya-panna, ialah pengetahuan
yang berdasarkan atas belajar.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cinta-maya-panna, ialah pengetahuan
yang berdasarkan atas berfikirn dan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 1.0in; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bhavana-maya-panna, ialah
pengetahuan yang berdasarkan atas perkembangan batin adalah Lokiya Panna.
Pahala dari memiliki Lokiyana Panna, ialah seseorang akan mendapatkan
kebahagiaan didalam kehidupan yang lebih tinggi, tetapi tidak dapat mencegah
resiko-resiko dalam kelahiran kembali dineraka atau dialam kehidupan yang lebih
rendah dan sengsara.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333;">Bagaimana caranya kita mengembangkan pandangan terang?”
Jawabannnya adalah,” Kita mengembangkan pandangan terang dengan bermeditasi
terhadap lima kelompok kemelekatan. Fenomena mental dan jasmani di dalam
makhluk hidup adalah kelompok kemelekatan. Mereka bisa dicengkeram oleh hasrat
dan disertai kesenangan, yang disebut ‘kemelekatan indera’, atau mereka bisa
dicengkeram oleh pandangan salah, yang disebut ‘kemelekatan terhadap
pandangan’. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333;">Bermeditasi dan melihat mereka sebagaimana adanya. Jika
tidak, anda akan mencengkeramnya dengan hasrat dan pandangan salah. Sekali anda
melihat mereka sebagaimana adanya, anda tidak akan mencengkeram mereka lagi.
Inilah caranya mengembangkan pandangan terang. Kita akan membahas lima kelompok
kemelekatan secara terperinci.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHR1JgGA_1HWvOndcIKBDmMMdpfVwYauEQ4RT6tOoRJoxko-l0hZmrLChtXCsYkXhe4n4i_P1l-tgntgeqrh8MoyAvt7jciQq8JZvVCo0iCL4AYrFYHxx38YslQ-Kwe_dHeRGUpLHiagw/s1600/%E0%B8%95%E0%B8%A3%E0%B8%B1%E0%B8%AA%E0%B8%A3%E0%B8%B9%E0%B9%892.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHR1JgGA_1HWvOndcIKBDmMMdpfVwYauEQ4RT6tOoRJoxko-l0hZmrLChtXCsYkXhe4n4i_P1l-tgntgeqrh8MoyAvt7jciQq8JZvVCo0iCL4AYrFYHxx38YslQ-Kwe_dHeRGUpLHiagw/s1600/%E0%B8%95%E0%B8%A3%E0%B8%B1%E0%B8%AA%E0%B8%A3%E0%B8%B9%E0%B9%892.jpg" height="568" width="640" /></a></div>
<h2 style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;">Lima Kelompok Pencengkeraman</span></h2>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Yang
disebut dengan lima kelompok pencengkeraman adalah: bentuk materi (<em>rūpa</em>),
perasaan (<em>vedanā</em>), pencerapan (<em>saññā</em>), bentuk-bentuk pikiran
(<em>sankhāra</em>), dan kesadaran (<em>viññāna</em>). Apakah mereka itu?
Mereka adalah hal-hal yang anda alami sepanjang waktu. Anda tidak perlu pergi
ke mana pun untuk mencari mereka. Mereka berada di dalam diri anda. Ketika anda
melihat, mereka ada di dalam proses melihat. Ketika anda mendengar, mereka ada
di dalam proses mendengar. <o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika
anda mencium, mengecap, menyentuh, atau berpikir, mereka ada di dalam proses
mencium, mengecap, menyentuh, atau berpikir. Ketika anda menekuk, menjulurkan
atau menggerakkan anggota tubuh anda, kelompok pencengkeraman berada di sana
dalam proses menekuk, meluruskan atau bergerak. Hanya saja anda tidak mengenal
mereka sebagai kelompok pencengkeraman karena anda belum pernah bermeditasi
tentang mereka, dan tidak mengetahui mereka sebagaimana adanya. Karena tidak
mengetahui mereka sebagaimana adanya, anda mencengkeram mereka dengan
hasrat/pendambaan dan pandangan salah.<o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Apa
yang terjadi ketika anda menekuk lengan anda? Ini bermula dari keinginan untuk
menekuknya. Kemudian proses materi dari gerakan menekuk muncul setelah itu.
Pada keinginan untuk menekuk lengan terdapat empat kelompok mental. Pikiran
yang ingin menekuk adalah kesadaran. Ketika anda berpikir tentang menekuk
lengan, anda mungkin merasa senang, tidak senang, atau netral dalam
melakukannya. Jika anda melakukannya dengan kegembiraan, ada perasaan senang.
Jika anda melakukannya dengan kurang gembira, ada perasaan tidak senang. Selain
itu, maka perasaannya netral. <o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Sehingga
ketika anda berniat menekuk lengan, kelompok perasaan berada di sana. Kelompok
pencerapan mengenali atau mencerap proses menekuk. Bentuk-bentuk pikiran
mendorong anda untuk menekuk lengan, seolah-olah berkata, “Tekuk! Tekuk!” Jadi
dalam tindakan menekuk lengan, semua empat kelompok mental terlibat, yaitu: perasaan,
pencerapan, bentuk-bentuk pikiran, dan kesadaran. Gerakannya sendiri adalah
kelompok materi, sehingga semuanya menjadi lima kelompok.<o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Dalam
satu gerakan menekuk lengan, lima kelompok ini muncul. Setiap kali anda
bergerak, lima kelompok ini muncul secara berulang-ulang. Setiap gerakan
menimbulkan lima kelompok tersebut. Jika anda belum bermeditasi tentang mereka
dengan benar, dan belum mengetahui mereka sebagaimana adanya, kami tidak perlu
memberitahukan anda apa yang terjadi. Anda harus mengetahuinya sendiri. Apa
yang anda pikirkan adalah “Aku ingin menekuk lengan, lalu aku menekuknya.”
Bukankah begitu? Semua orang berpikir seperti itu. Tanyakan saja pada
anak-anak, dan mereka akan memberikan jawaban yang sama. Tanyakan orang dewasa
yang tidak mampu membaca atau menulis, dan dia akan memberikan jawaban yang
sama. <o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Tanyakan
orang seorang yang mampu membaca, dan dia akan memberikan jawaban yang sama.
Jika ia telah banyak membaca, ia mungkin memberikan jawaban dengan bahasa kitab
suci, menyebutkan mental (<em>nāma</em>) dan jasmani (<em>rūpa</em>), tetapi
hal ini bukanlah apa yang dia ketahui sendiri, hanyalah apa yang telah ia baca.
Apa yang sebenarnya ia pikirkan adalah, “Aku berniat menekuk lengan, lalu aku
tekuk. <o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Aku
berniat bergerak, lalu aku bergerak.” Ia juga berpikir,”Aku pernah melakukannya
dulu, lakukan itu sekarang, dan aku akan melakukannya lagi.” Cara berpikir
seperti ini adalah pemikiran tentang kekekalan. Tidak ada orang yang berpikir,
“Keinginan untuk menekuk hanya ada sekarang.” Orang biasa selalu berpikir,”
Pikiran ini telah ada sebelumnya. ‘Aku’ yang sama yang telah ada sebelumnya,
sekarang berpikir mau menekuk lengan.” Mereka juga berpikir, “’Aku’ yang
berpikir ini ada sekarang, dan akan terus ada.”<o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika
anda menekuk atau menggerakkan tangan dan kaki anda, anda berpikir, “Tangan dan
kaki yang sama yang telah ada sebelumnya sedang bergerak sekarang. ‘Aku’ yang
sama yang telah ada sebelumnya sedang menggerakkan tangan dan kaki sekarang.”
Setelah menggerakkan tangan dan kaki, anda berpikir lagi, “Tangan dan kaki ini,
dan ‘Aku’ ini selalu ada.” Tidak pernah terpikir oleh anda bahwa mereka semua
lenyap. Ini juga adalah pemikiran tentang kekekalan. Ini artinya melekat pada
apa yang tidak kekal dianggap kekal; melekat pada apa yang bukan orang atau
diri, dianggap sebagai orang atau diri.<o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Setelah
anda menekuk atau meluruskan lengan sesuai dengan keinginan anda, anda berpikir
itu bagus. Contohnya, karena anda merasa lengan anda kaku, anda menggerakkannya
dan rasa kaku hilang. Lalu anda merasa nyaman kembali. Anda berpikir itu bagus,
dan merupakan sumber kebahagiaan. Penari menekuk dan meluruskan sambil menari,
dan mereka bergembira dalam melakukan ini. Mereka menikmatinya dan merasa
senang dengan diri mereka sendiri. Ketika anda berbincang-bincang, anda sering
menggerakkan tangan, kaki dan kepala, lalu merasa senang, dan berpikir itulah
kebahagiaan. <o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika
sesuatu yang anda lakukan menemui keberhasilan, anda berpikir itu bagus, dan
merupakan sumber kebahagiaan. Inilah caranya anda bergembira dalam hasrat dan
mencengkeram terhadap berbagai hal. Apa yang tidak kekal anda anggap kekal,
lalu anda bergembira di dalamnya. Apa yang bukan kebahagiaan, bukan juga
kepribadian, tetapi hanya merupakan kelompok mental dan jasmani, anda anggap
sebagai kebahagiaan atau kepribadian, dan bergembira di dalamnya. Anda
bergembira dan melekat pada kelompok-kelompok ini, dan mengira mereka itu
adalah diri atau ego anda sendiri.<o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika
anda menekuk, meluruskan, atau menggerakkan anggota tubuh, berpikir bahwa ”Aku
akan menekuk” adalah kelompok pencengkeraman. Menekuk adalah kelompok
pencengkeraman. Meluruskan adalah kelompok pencengkeraman. Berpikir, ”Aku akan
bergerak” adalah kelompok pencengkeraman. Bergerak adalah kelompok pencengkeraman.
Ketika kita berbicara tentang kelompok pencengkeraman, yang seharusnya
direnungkan/dimeditasikan, yang kami maksud hanyalah hal-hal di atas.<o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Hal
yang sama terjadi dalam proses melihat, mendengar, dan seterusnya. Ketika anda
melihat, landasan penglihatan – yaitu mata dan juga obyek yang dilihat, adalah
manifestasi. Keduanya adalah kelompok materi. Mereka tidak dapat mengetahui.
Jika seseorang tidak dapat bermeditasi sewaktu melihat, ia akan mencengkeram
mereka. Ia berpikir bahwa seluruh tubuh dengan mata tersebut adalah kekal,
bahagia, dan memiliki diri – jadi ia mencengkeramnya. Ia berpikir bahwa seluruh
dunia materi dengan obyek yang terlihat tersebut adalah kekal, indah, bagus,
bahagia, dan memiliki diri – jadi ia mencengkeramnya. Sehingga bentuk, mata,
dan obyek yang terlihat disebut kelompok pencengkeraman.<o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Ketika
anda melihat, “melihat” muncul. Hal ini mencakup empat kelompok mental.
Menyadari ketika melihat adalah kelompok<span class="apple-converted-space"> </span><strong>kesadaran</strong><span class="apple-converted-space"><b> </b></span><em>(viññāna)</em>. Rasa senang
atau tidak senang ketika melihat adalah kelompok<span class="apple-converted-space"> </span><strong>perasaan</strong><span class="apple-converted-space"><b> </b></span>(<em>vedanā</em>). Yang
mencerap obyek adalah kelompok<span class="apple-converted-space"> </span><strong>pencerapan</strong><span class="apple-converted-space"> </span>(<em>saññā</em>). Yang membuat
perhatian untuk melihat adalah kelompok<span class="apple-converted-space"> </span><strong>bentuk-bentuk
mental</strong><span class="apple-converted-space"><b> </b></span>(<em>sankhāra</em>).
Jika seseorang tidak bermeditasi sewaktu melihat, ia cenderung berpikir bahwa
proses melihat tersebut sudah terjadi sebelumnya, dan sedang terjadi lagi
sekarang. Atau saat seseorang melihat benda-benda yang indah, ia mungkin
berpikir bahwa melihat adalah bagus. <o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Dengan
berpikir demikian, seseorang selalu mencari benda-benda yang indah dan menarik
untuk menikmati proses melihat. Seseorang pergi melihat perayaan dan menonton
film, walaupun menghabiskan uang, menyita waktu, dan membahayakan kesehatan,
karena ia berpikir hal tersebut menyenangkan. Kalau tidak, ia tidak akan
menghabiskan waktu dan usahanya. Berpikir bahwa apa yang dilihat adalah “Aku”
atau berpikir “Aku menikmatinya” itulah<span class="apple-converted-space"> </span><strong>pencengkeraman</strong><span class="apple-converted-space"> </span>pada proses melihat yang disertai
dengan hasrat dan pandangan salah. Karena proses-proses di atas mencengkeram
obyek, mental dan jasmani yang muncul pada saat melihat disebut dengan<span class="apple-converted-space"> </span><strong>kelompok pencengkeraman</strong>.<o:p></o:p></div>
</div>
<div style="background: white; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
Anda
mencengkeram dengan cara yang sama ketika mendengar, mencium, mengecap,
menyentuh, atau berpikir. Anda mencengkeram khususnya pada mental yang
berpikir, mengkhayal, dan merenung – pada ego. Jadi lima kelompok
pencengkeraman adalah hanya hal-hal mental dan jasmani yang muncul pada enam
pintu indera bilamana seseorang melihat, mendengar, merasa, atau mencerap. Kita
harus berusaha melihat kelompok-kelompok ini sebagaimana adanya. Bermeditasi dan
melihat mereka sebagaimana adanya, itulah yang dimaksud pengetahuan pandangan
terang.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Dalam gaya meditasi Vipassana kesadaran
awalnya difokuskan pada naik dan turunnya nafas dan kemudian (saat respirasi
hampir diskors dan pikiran dan hati masih) di kedua beberapa simbol sederhana
(nyala lilin), bagian tubuh (ibu jari atau ujung hidung) atau konsep (yang
diberikan salah satunya adalah tidak mungkin untuk membangkitkan gangguan
emosional atau intelektual).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Satu sekolah sangat berpengaruh
meditasi Buddha di abad ke-20 adalah Tradisi Hutan Thailand yang termasuk
praktisi terkemuka seperti meditasi sebagai Ajahn Thate, Ajahn Maha Bua Ajahn
Chah dan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di sekolah Mahayana Jepang, Tendai
(Tien-tai), konsentrasi dibudidayakan melalui ritual yang sangat terstruktur. Terutama
di sekolah Buddhisme Cina Chan (yang bercabang ke Zen Jepang, dan Korea Seon
sekolah), ts'o Ch'an meditasi dan praktek-praktek meditasi koan memungkinkan
praktisi untuk langsung mengalami sifat sejati dari realitas (masing-masing
nama sekolah-sekolah ini berasal dari bahasa Sansekerta dhyana, dan
diterjemahkan menjadi "meditasi" dalam bahasa masing-masing).
Esoteris sekte Shingon saham banyak fitur dengan Buddhisme Tibet.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para penyair haiku Jepang Basho
melihat puisi sebagai suatu proses meditasi yang bersangkutan dengan seni
menggambarkan penampilan singkat dari diri yang kekal, keabadian, dalam keadaan
dunia.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kami mendapatkan rasa tujuan ini
etika dalam tulisannya pada saat dimulainya Jalan klasik karyanya Persempit ke
Utara Deep. Dalam ziarah yang lebih kesepian dan mungkin lebih besar daripada
yang digambarkan dalam Chaucer Canterbury Tales, Basho mencerminkan tentang
kematian dalam puisi dan prosa bercampur saat ia perjalanan utara dari kuil ke
kuil.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Buddhisme Tibet (Vajrayana)
menekankan Tantra bagi para praktisi senior; maka nama alternatif nya
Tantrayana Buddhisme.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Vipassana Bhavana</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj06ynviA7yGw6PgU1SCP-s6aHfemzk9WjA1xRxdsELvir21c0-3Mpms1cu0fOTrnQ6EHNHacvWT6AvXyll0flnaJ3Vj7hPHcW-htOm0MundElM0MuUuCmH56fIHszKIlI0B5nZYXL4PPE/s1600/buddha-rupang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj06ynviA7yGw6PgU1SCP-s6aHfemzk9WjA1xRxdsELvir21c0-3Mpms1cu0fOTrnQ6EHNHacvWT6AvXyll0flnaJ3Vj7hPHcW-htOm0MundElM0MuUuCmH56fIHszKIlI0B5nZYXL4PPE/s1600/buddha-rupang.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.EMPAT MACAM
SATIPATTHANA<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></b></span><!--[endif]--></span></a></span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Dalam melaksanakan Vipassana
Bhavana, objeknya adalah nama dan rupa (batin dan materi), atau pancakhanda
(lima kelompok faktor kehidupan). Ini dilakukan dengan memperhatikan
gerak-gerik nama dan rupa terus menerus, sehingga dapat melihat dengan nyata
bahwa nama dan rupa itu dicengkeram oleh anicca (ketidakkekalan), dukkha
(penderitaan), dan anatta (tanpa aku).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Pancakhandha (lima kelompok faktor
kehidupan) terdiri atas: rupa- khandha (kelompok jesmani), vedana khandha
(kelompok perasaan), sankhara-khandha (kelompok bentuk pikiran), dan
vinanna-khandha (kelompok kesadaran). sesungguhnya, yang disebut pancakhandha
itu adalah makhlik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Empat amcam satipatthana (empat
macam perenungan) terdiri atas: kaya-nupassana (perenungan terhadap badan
jesmani), vedana-nupasanna (perenungan terhadap perasaan), citta –nupassanana
(perenungan terhadap pikiran), dan Dhamma-nupassana (perenungan terhadap
bentuk-bentuk pikiran).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Di sini direnungkan bentuk-bentuk
pikiran dengan sewajarnya, direnungkan bentuk-bentuk pikiran dari lima macam
rintangan (nivarana), direnungkan bentuk-bentuk pikiran dari lima kelompok
faktor kehidupan (pancakkhandha), direnungkan bentuk-bentuk pikiran dari enam
landasan indiriya dalam dan luar (dua belas ayatana), direnungkan bentuk-bentuk
pikiran dari tujuh faktor Penerangan Agung (Satta Bojjhanga), dan direnungkan
bentuk-bentuk pikiran dari empat Kesunyataan Mulia (Cattari Ariya Sacanni). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.SEPULUH MACAM VIPASSANUPAKILESA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Vipassanupakilesa
berarti kekotoran batin atau rintangan yang menghambat perkembangan Pandangan
terang, di dalam melaksanakan Vipassana Bhavana. Vipassanupakilesa ini ada
sepuluh macam, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Obhasa ialah sinar-sinar yang gemerlap, yang
bentuk dan keadaannya bermacam-macam, yang kadang-kadang merupakan pandngan
yang menyenangkan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Piti ialah kegiuran, yang merupakan perasaan
yang nyaman dan nikmat. Piti ada lima macam menurut keadaan, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">khudaka Piti ialah kegiuran yang kecil, yang
suasanya seperti bulu badan yang terangkat atau merinding.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Khanika Piti ialah kegiuran yang sepintas lalu
menggerakan badan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Okkantika piti ialah kegiuran yang menyeluruh
yang suasananya meriang diseluruh badan seperti ombak laut memecah pantai.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ubbonga Piti ialah kegiuran yang mengakat,
yang suasananya seolah-olah mengangkat badan naik ke udara.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pharana Piti ialah kegiuran yangmenyerap
seluruh badan, yang suasananyaseluruh badan seperti teresap oleh perasaan yang
menakjubkan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pasadi, ialah ketenangan batin yang
seolah-olah orang telah mencapai penerangan sejati.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sukha, ialah perasaan uang berbahagia, yang
seolah-olah orang telah mencapai penerangan sejati.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Saddha, ialah keyakinan yang kuat dan harapan
agar setiap orang juga seperti dirinya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Paggaha ialah usaha yang terlalu giat, yang lebih
daripada semestinya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Upatthana, ialah ingatan yang tajam, yang
sering timbul dan mengganggu perkembangan kesadaran, karena tidak memperhatikan
saat yang sekarang ini.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nana, ialah pengetahuan yang sering timbul dan
mengganggu jalannya praktek meditasi.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Upekkha, ialah keseimbngan batin, dimana
pikiran tidak mau bergerak untuk menyadari proses-proses yang timbul.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l7 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nikanti, ialah
perasaan puas terhadap objek-objek.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sepuluh macam
vipassanupakilesa ini biasanya timbul dalam perkembangan Sammasana-Nana, yaitu
nama yang ketiga.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.EMPAT MACAM VIPALLASA-DHAMMA<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Vipallasa-dhamma
berarti kekhayalan, atau kepalsuan, atau kekeliruan yang berkenaan dengan paham
yang menganggap sesuatu kebenaran sebagai sesuatu kesalahan dan kesalahan
sebagai sesuatu kebenaran. Vipallasa-Dhamma ini ada empat macam dan dapat
dibasmi dengan melaksanakan empat macam satipatthana.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keempat macam
Vipalassa-Dhamma itu ialah:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Subha-Vipalassa yaitu kekeliruan dari
pencerapan, pikiran, dan pandangan, yang menganggap sesuatu yang tidak cantik
sebagai cantik. Subha-Vipalassa ini dapat dibasmi dengan melaksanakan
kaya-nupassana.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sukha-Vipalassa yaitu kekeliruan dari
pencerapan, pikiran, dan pandangan, yang menganggap sesuatu yang di derita sebagai
bahagia . Sukha-Vipalassa ini dapat dibasmi dengan melaksanakan
Vedana-nupassana.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nicca-Vipalassa yaitu kekeliruan dari
oencerapan, oikiran, dan pandangan, yang menganggap sesuatu yang tidak kekal
sebagai akal. Bicca-Vipalassa ini dapat dibasmi dengan melaksanakan
citta-nupassana.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Atta-Vipalassa yaitu kekeliruan dari
pencerapan, pikiran, dan pandangan, yang menganggap sesuatu yang tanpa aku
sebagai aku. Atta-Vipalassa ini dapat dibasmi dengan melaksanakan
Dhamma-nupassana<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pedoman Untuk
Meditator Vipassana<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hal-hal terpenting
bagi seorang meditator.<b><o:p></o:p></b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Lima hal terpenting bagi seorang
meditator yang ingin menjalankan meditasi vipassana untuk mencapai kebahagian tertinggi
adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembimbing yang berkualitas<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keyakinan yang teguh<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Disiplin yang baik<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kejujuran sejati<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketekunan terus menerus.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meditasi adalah membiasakan diri kita agar
senantiasa mempunyai sikap yang positif, realistis, dan konstruktif. Dengan
bermeditasi kita dapat membangun kebiasaan baik dari pikiran kita. Meditasi
dilakukan dengan pikiran, artinya meskipun kita duduk dengan sikap sempurna,
melaksanakan meditasi dalam waktu yang cukup lama, naming pikiran kita berlari
kesana kemari dengan liar, dan memikirkan objek-objek kemelekatan, itu bukanlah
meditasi.</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meditasi Buddhis ada dua macam
yakni, sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 3.75pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo11; mso-outline-level: 3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meditasi Samatha-Bhavana yakni
meditasi untuk mencapai keterangan hidup. Dalam abad nuklir ini, dimana
kehidupan terasa semakinkeras dan kompleks, memang sangat dibutuhkan meditasi
samatha bhavana ini, untuk menghilangkan stress, frustasi dan untuk menciptakan
ketenangan batin.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meditasi Vipassana-Bhavana, yakni
mediatsi yang dapat membersihkan kekotoran bathin dan pikiran secara total,
sehingga kita dapat mencapai pandangan terang.</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Meditasi
Buddhis pada dasarnya berkaitan dengan dua tema: mengubah pikiran dan
menggunakannya untuk mengeksplorasi dirinya sendiri dan fenomena lain.Sang
Buddha sejarah sendiri, Siddhartha Gautama, dikatakan telah mencapai pencerahan
saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi.</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yang
pertama terdiri dari praktek bertujuan untuk mengembangkan kemampuan untuk
memfokuskan perhatian tunggal-tajam, yang terakhir termasuk praktek-praktek
bertujuan untuk mengembangkan wawasan dan kebijaksanaan melalui melihat sifat
sejati dari realitas.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Diputrha
Okta, Meditasi I,( Jakarta: Vajra Dharma Nusantara, 2004).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Diputra Okta, Meditasi II, (Jakarta:
Vajra Dharma Nusantara, 2004).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dhammananda
Sri, Meditasi untuk siapa Saja, (Jakarta: Pustaka Karaniya, 2003).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hoay kwee Tek, Meditasi dan Sembahyang,
(Jakarta, 1991).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">http://www.news-medical.net/health/Meditation-Spirituality-and-Religion-(Indonesian).aspx</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">http://www.news-medical.net/health/Meditation-Spirituality-and-Religion-(Indonesian).aspx<b><o:p></o:p></b></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Okta Diputrha, Meditasi I, 2004.
<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> ibid</span><o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">
http://www.news-medical.net/health/Meditation-Spirituality-and-Religion-(Indonesian).aspx<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Kwee Tek Hoay, Meditasi dan
Sembahyang, 1991. h18<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Ibid.19<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> ibid<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>
http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/dasar-dasar-meditasi-vipassana/<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">
http://www.news-medical.net/health/Meditation-Spirituality-and-Religion-(Indonesian).aspx<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Okta Diputhera, Meditasi II,
2002. h109-112<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a>Ibid114-116
<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/Budha%20Meditasi%20(uchy).docx#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Sri Dhammananda, Meditasi untuk Siapa Saja, 2003. h113<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-86733645088731049942013-05-22T07:46:00.000-07:002013-06-01T08:26:21.218-07:00nibbana<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="line-height: 150%; text-align: left;">Disusun Oleh Ahmad Syafiq</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b>NIBBANA</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibAaMAWF9pnTYFYWqAZ9be5K77ROzT8yo3MeNyii4AwxbEjbECLIp0buQwCXIuasRVdYcqfjPJI-lChTDaS8BMrtB28vaNQG49Q0XqqBtcE5hUDafxQNF-hKHnVVDsj9eEXBdU3MyzoM8/s1600/%E0%B8%95%E0%B8%A3%E0%B8%B1%E0%B8%AA%E0%B8%A3%E0%B8%B9%E0%B9%892.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibAaMAWF9pnTYFYWqAZ9be5K77ROzT8yo3MeNyii4AwxbEjbECLIp0buQwCXIuasRVdYcqfjPJI-lChTDaS8BMrtB28vaNQG49Q0XqqBtcE5hUDafxQNF-hKHnVVDsj9eEXBdU3MyzoM8/s1600/%E0%B8%95%E0%B8%A3%E0%B8%B1%E0%B8%AA%E0%B8%A3%E0%B8%B9%E0%B9%892.jpg" height="568" width="640" /></a></div>
<b style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></b>
<br />
<div style="text-align: left;">
<b style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pendahuluan</span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam bentuk agama Buddha yang paling tua, akhir dari Jalan itu
adalah pencapaian ke-Arahat-an, bila kehidupan telah lewat, menuju Nirvana.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kemudian apa yang dimaksud dengan Nirwana? Arti dasar dari kata itu
adaalah pemadaman dari api bila bahan bakarnya telah semua dihabiskan. Yaitu,
dalam Agama Buddha dari aliran selatan (Hinayana), bila api dari hawa nafsu
bersifat keduniawian hilang, dan siswa itu menjadi seorang Arahat, bebas dari
semua keinginan dan kehidupan yang telah lewat, dia dikatakan telah mencapai Nirvana,
atau Pari Nirvana: Dalam Agama Buddha bagian Utara (Mahayana) Nirvana mempunyai
pengertian philosofi yang melebihi: Nirvana berarti keadaan di mana tidak hanya
api dan hawa nafsu keduniawian telah hilang dan kehidupan keduniawian telah
lewat, tetapi semua keinginan berhubungan dengan karma bagi kehidupan individu
dipadamkan dan siswa itu telah melewati ke dalam kehidupan yang menyatu dari
ke-Buddha-an.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengertian Nibbana<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Nibbana adalah
kebahagiaan tertinggi, suatu keadaan kebahagiaan abadi yang luar biasa.
Kebahagiaan Nibbana tidak dapat dialami dengan memanjakan indra, tetapi dengan
memadamkannya.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></b></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menurut bunyinya arti nibbana ialah pemadaman. Tetapi akan
merupakan suatu kesalah fahaman untuk menafsirkan, bahwa nibbana itu suatu
pemadaman kepribadian, sebab kepribadian ini tidak ada, jadi tidak mungkin juga
dapat dipadamkan. Janganlah pula orang mengira, bahwa nibbana itu suatu keadaan
kebahagiaan yang abadi bagi si aku.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> adalah tujuan
akhir ajaran Buddha. Lantas, apakah <i>Nibbana</i> itu? Tidak mudah untuk
mengetahui apa<i> Nibbana</i> itu sebenarnya; lebih mudah mengetahui apa yang
bukan <i>Nibbana</i>.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">bukanlah
ketiadaan atau kepenuhan. Apakah Buddha akan meninggalkan keluarga dan kerajaan-Nya dan berceramah selama 45
tahun-semuanya hanya demi suatu keadilan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana bukanlah suatu surga. Berapa abad setelah Buddha, sebagian
aliran Buddhisme mulai menggambarkan <i>Nibbana</i> sebagai surga. Tujuan
mereka menyetarakan <i>Nibbana </i>dengan alam surgawi adalah untuk meyakinkan
orang yang “kurang pintar” dan untuk menarik mereka pada ajaran aliran itu,
lalu berjuang menuju <i>Nibbana</i> berarti jadi menjadi mencari suatu tempat
yang indah dimana semua hal baik adanya dan semua orang bahagia selamanya. Ini
mungkin suatu dongeng yang menyenangkan, tetapi itu bukan <i>Nibbana</i> yang
dialami dan diperkenalkan oleh Buddha. Selama hidup-Nya Buddha tidak menyangkal
gagasan tentang surga seperti yang dikenal dalam agama-agama awal India, tetapi itu Buddha mengetahui bahwa
surga-surga ini masih termasuk dalam <i>samsara</i>, sementara keterbatasan
akhir berada diluar itu. Buddha mampu melihat bahwa jalan menuju <i>Nibbana </i>tertuju
lebih dari surga.? Secara tegas, kita tidak dapat bertanya di manakah <i>Nibbana</i>
itu.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana mempunyai pengertian khusus untuk menggambarkan akhir
proses yang terjadi dalam diri manusia, yang berbeda dengan konsep sorga maupun
neraka, ataupun arti yang identik dengan itu dalam agama Islam, Kristen, maupun
Hindu. Radhakrishnan memberikan pengertian nibbana sebagai bebas dari kelahiran
kembali, berakhirnya rantai kehidupan, paniadaan keinginan, dendam dan
kebodohan teratasi, maka tercapailah nibbana yang mutlak.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Nibbana mengatasi
hubungan relatif antara ada dan tiada, antara being dan non-being. Di dalam
Sutta-sutta seperti Angutaranikaya I:152, Samyut-tanikaya IV: 359 dan
lain-lain, nibbana dipahami sebagai yang mutlak. Di dalam agama Buddha
Mahayana, yang mutlak adalah <i>sunyata, </i>terutama seperti yang digambarkan
dalam ajaran Nagaryuna. Namun demikian, semua aliran agama Buddha memandang
yang mutlak sebagai tujuan yang terakhir, yaitu nibbana.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika Nibbana bukan suatu tempat, lalu di manakah <i>Nibbana </i>itu
seperti adanya api. Tidak ada tempat penyimpanan untuk api ataupun untuk <i>Nibbana.</i>
Tetapi jika Anda menggosok potongan kayu bersamaan, maka gesekan dan panas
adalah kondisi yang tepat bagi api untuk muncul. Demikian juga, jika sifat
pikiran manusia sedemikian sehingga bebas dari semua noda, maka kebahagiaan <i>Nibbana
</i>akan muncul.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setiap orang dapat merealisasikan <i>Nibbana</i>, tetapi sebelum
mengalami keadaan tertinggi kebahagiaan <i>Nibbana</i>, ia hanya dapat
berspekulasi seperti apa itu sebenarnya, sekalipun kita bisa mendapatkannya
sekilas dalam kehidupan sehari-hari. Bagi mereka yang bersikeras pada teori,
teks-teks menawarkan bantuan. Teks-teks menyarankan bahwa <i>Nibbana</i> adalah
keadaan kebahagiaan murni yang luar biasa.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Banyak buku yang mengujikan uraian tentang Nibbana telah dituliskan
sejak jaman dahulu hingga kini. Nibbana bukanlah sesuatu yang harus dituliskan
atau dijelaskan, tetapi harus dialami. Penjelasan tentang rasa gula terhadap
orang yang belum pernah merasakan gula. Hanya dengan merasakan gula, maka orang
dapat mengetahui dan menilainya sendiri. Nibbana adalah suatu “keadaan”,
seperti diajarkan oleh Sang Buddha, Nibbana adalah keadaan yang pasti setelah
keinginan lenyap. Api menjadi padam karena kehabisan bahan bakar. Nibbana
adalah padamnya keinginan, ikatan-ikatan, napsu-napsu, kekotoran-kekotoran
bathin. Dengan demikian, Nibbana adalah Kasunyatan Abadi, tidak dilahirkan
(na-uppado-pannayati), tidak termusnah (na vayo-pannayati), ada dan tidak
berubah (nathitassannahattan-pannayati). Nibbana disebut Asankhata-Dhamma
(keadaan tanpa syarat, tidak berkondisi, yaitu Nibbana). Keadaan ini sulit untuk
dipaparkan sebagaimana keadaan gelap yang hanya dapat dikenal jika keadaan
terang diketahui. Nibbana dapat dialami jika dukkha telah disadari. Menyadari
dukkha berarti menyadari asal mula dukkha, lenyapnya dukkha dan jalan untuk
melenyapkan dukkha. Lenyapnya dukkha berarti pula lenyapnya sedih dan gembira. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sedih dan gembira adalah nilai subyektif yang timbul dari pikiran
orang yang merupakan refleksi keinginan pribadi, karena refleksi-refleksi tidak
mempunyai nialai sejati, maka sedih dan gembira hanya merupakan refleksi “aku”
yang khayal. Lenyapnya khayalan itu disebut Nibbana. Jika khayalan “aku” telah
terbasmi, maka tiada lagi perubahan-perubahan sedih dan gembira. Itulah yang
dimaksud dengan “Nibbana peranan sukkham” (Nibbana Kebahagiaan Tertinggi), bukan
kebahagiaan duniawi atau kebahagiaan emosional, melainkan pembebasan mutlak
dari segala bentuk ikatan indera dan keiginan rendah (tanha).<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan dirinya sendiri, <i>Nibbana</i> cukup tidak dapat dijelaskan
dan didefinisikan. Seperti kegelapan hanya dapat dijelaskan dengan lawannya:
terang, dan seperti ketenangan hanya dapat dijelaskan oleh lawannya: gerakan,
demikian pula <i>Nibbana</i>, sebagai suatu keadaan yang setara dengan pemadaman
segala duka dapat dijelaskan dengan lawannya: duka yang dipukul dalam <i>samsara</i>.
Seperti kegelapan timbul pada saat tidak ada cahaya, seperti ketenangan muncul
pada saat tidak ada gerakan, demikian pula <i>Nibbana </i>ada di mana-mana saat
duka, perubahan, dan cemaran batin tidak ada.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seorang penderita yang menggaruk lukanya dapat mengalami rasa lega
sementara. Rasa lega ini hanya memperburuk luka dan memperparah penyakit.
Kegembiraan kesembuhan akhir tidak dapat dibandingkan dengan rasa lega
sementara yang diperoleh dari garukan, pemuasan nafsu indrawi hanya membawa
kepuasan atau kebahagiaan sementara yang justru memperpanjang perjalanan <i>samsara</i>
adalah <i>Nibbana</i>. <i>Nibbana</i> adalah akhir dari nafsu yang menyebabkan
semua penderitaan kelahiran, usia, tua, penyakit, kematian, kepedihan, ratapan,
dan keputusasaan. Kegembiraan penyembuhan <i>Nibbana</i> sulit dibandingkan
dengan kesenagan sementara dalam <i>samsara</i> yang diperoleh dari pemenuhan
nafsu indrawi.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan akhirnya mengenai kesukaran yang besar di dalam ajaran tentang
nirwana, timbullah di sini persoalan-persoalan, karena di satu pihak diajarkan
kefanaan mutlak dari segala sesuatu di dunia ini, sehingga di dalam manusia
dianggap tak terdapat jiwa yang kekal atau sesuatu yang serupa itu, tetapi di
lain pihak seluruh pengertian kelepasan itu menunjukkan, bahwa dengan suatu
cara harus ada kemungkinan suatu perpindahan dari dunia ini” ke seberang sana”.
Dunia mutlak (apa yang dikatakan Buddha tentang nirwana mendekati pengertian
semacam itu) memang lain sama sekali daripada dunia ini, sungguh terpisah,
tetapi dengan sesuatu cara berhubungan pula dengan dunia ini di dalam arti
bahwa perpindahan dari dunia ini ke dunia semesta itu mungkin. Karena dunia
mutlak itu tercerai dari dunia ini, maka orang hanya dapat mengatakan secara
negatif saja tentang nirwana.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tidak disarankan untuk berspekulasi tentang apakah <i>Nibbana </i>itu;
lebih baik untuk mengetahui bagaimana menyampaikan kondisi yang diperlukan
untuk <i>Nibbana,</i> bagaimana mencapai keheningan dan kebeningan pandangan
yang menuju <i>Nibbana</i>. Ikuti nasehat Buddha, praktekan ajaran-Nya.
Lenyapkan semua kotoran yang berakar dalam ketamakan (<i>lobha</i>), kebencian
(<i>dosa</i>) dan ketakutan (<i>moha</i>). Murnikan batin sendiri dari semua nafsu
dan sadari tiadanya inti diri yang mutlak. Jalani hidup dengan tindakan moral
yang benar dan secara konstan lakukan meditasi. Dengan upaya aktif, bebaskan
diri sendiri dari semua keakuan dan khayalan. Kemudian,<i> Nibbana </i>akan
direalisasikan dan dialami.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Anda seharusnya dapat menjawab dengan benar pertanyaan “Apakah
kedamaian itu?”…<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika Anda bertanya pada anak kecil dan orang dewasa apakah
kedamaian itu, jawaban mereka akan sangat berbeda. Jika Anda bertanya pada
majikan dan pegawai, apakah kedamaian itu, Anda akan mendapatkan jawaban yang
tidak akan pernah cocok. Kedamaian sulit dipahami. Kedamaian tubuh adalah
kedamaian materi saja; kedamaian batin adalah kedamaian mental saja. Yang
benar, seharusnya kebenaran keduanya… (Buddhisme
on Economics p.16)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana seharusnya direnungkan sebagai sesuatu yang telah
disediakan oleh Alam untuk manusia pada tingkat tertinggi. Kita seharusnya
memahami ini sehingga <i>nibbana </i>dan hidup kita tidak berlawanan. (Nibbana
for Everyone > Evolution/Liberation Journal: Magha Puja Season 1991 p. 12).<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana </span></i></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">dan <i>samsara</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pelajar Buddhisme Mahayana terkemuka, Ngarjuna, berkata bahwa <i>samsara</i>
dan <i>Nibbana </i>adalah satu. Penafsiran ini bisa dengan mudah disalahpahami
oleh orang lai. Bagaimanapun, menyatakan bahwa <i>samsara</i> dan <i>Nibbana</i>
itu sama saja, berarti mengatakan bahwa tidak ada perbedaan dalam hilangnya hal
terkondisi dan keadaan tak terkondisi dari <i>Nibbana</i>. Berdasarkan Tipitaka
pali, samsara digambarkan sebagai kesinambungan tak terputus dari lima gugus,
empat unsur, dan dua belas besar dasar atau sumber proses batin; sedangkan <i>Nibbana</i>
digambarkan sebagai pemadaman sumber relatif fisik dan mental itu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mereka yang merealisai kebahagiaan <i>Nibbana</i> dapat
mengalaminya selama sisa keberadaan mereka sebagai manusia. Setelah kematian,
hubungan dengan unsur-unsur tersebut akan luruh, karena alasan yang sederhana
bahwa <i>Nibbana</i> tidak terkondisi, tidak relatif, atau tidak salin
bergantung. Jadi tiada lain bahwa <i>Nibbana</i> adalah “Kebenaran Mutlak”.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 25.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sang Buddha pernah ditanya
apakah seorang Buddha, seseudah mencapai Parinibbana, ada atau tidak ada. Sang
Buddah diam dan tidak menjawab. Alasannya ialah bahwa hal itu tidak bermamfaat
bagi pembebasan manusia dari dukkha. Pertanyaan timbul karena orang mempunyai
kesalah pahaman tentang dualitas antara ada dan tidak ada. Selama paham “aku”
masih melekat, mustahil Nibbana dapat tercapai <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam
Abhidhammatthasangaha, berbunyi sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“VANA
SANKHATAYA TANHAYA NIKKHANTATTA NIBBANAM”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya
: <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keadaan
yang terbebas dari tanha(keinginan rendah), disebut Nibbana.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam
Paramatthadipanitika, berbunyi sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“NATTHI
VANAM ETTHANI NIBBANAM”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya:
<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keadaan
ketenangan yang timbul dengan terbelahnya dari Tanha ( keinginan rendah),
disebut Nibbana.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“TAYIDAM
SANTI LAKKHANAM”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya
:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana
adalah kebahgiaan yang terbebas dari kilesa (kekotoran bathin)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“NIBBANAM
PARAMAM SUKHAM”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 43.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Artinya:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">dapat dicapai
dalam kehidupan saat ini juga. Ajaran Buddha tidak menyatakan bahwa tujuan
akhir itu hanya dapat dicapai dalam kehidupan sesudahnya. Ketika<i> Nibbana</i>
direlisasikan dalam hidup ini dengan tubuh masih ada, hal ini disebut <i>Saupadisesa
Nibbana</i>. Saat seorang <i>Araha</i>
merealisai <i>Parinibbana, </i>setelah luruhnya tubuh, tanpa sisa keberadaan
fisik, hal ini disebut <i>Anupadisesa Nibbana.<o:p></o:p></i></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kita harus belajar untuk tidak melekat dari semua hal keduniawian.
Jika ada kelekatan terhadap seorang atau sesuatu, atau jika ada keengganan terhadap
seseorang atau sesuatu, kita tidak akan pernah merealisasi <i>Nibbana</i>
karena <i>Nibbana </i>melampaui semua kelekatan dan keengganan, suka dan tidak
suka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Saat keadaan tertinggi itu tercapai, kita akan memahami sepenuhnya
hidup keduniawian yang sekarang ini. Dunia ini akan berhenti menjadi obyek
nafsu. Kita akan menyadari ketaktetapan, ketakpuasan, dan ketiadadirian semua
yang hidup dan yang tak hidup. Dengan tergantung pada guru atau buku suci tanpa
usaha kita sendiri dengan cara yang
benar, sukar untuk meraih penyadaran <i>Nibbana</i>. Mimpi akan buyar. Tidak
ada istana yang akan dibangun di udara. Badai akan berlalu. Perjuangan hidup
akan usai. Proses alam akan berhenti. Semua kecemasan, kesengsaraan, gangguan,
beban, penyakit fisik dan mental, dan emosi akan berakhir setelah
merealisasikan keadaan kebahagiaan <i>Nibbana </i>ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mengatakan bahwa <i>Nibbana</i> adalah ketidaan, semata-mata karena orang tidak mampu
merasakannya dengan panca indra, sama tidak logisnya dengan berkata bahwa
cahaya itu tidak ada hanya karena orang buta tidak melihatnya. <a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Dari paparan di
atas tampak bahwa kosepsi ketuhanan dalam aliran Theravada tidak dapat
digolongkan ke dalam konsep teisme yang memahami Tuhan sebagai pribadi,
melainkan termasuk konsep yang non teis dan sangat berbeda dengan konsep agama
lain. Aliran tersebut mengakui adanya Tuhan, namun, seperti ajaran asli Buddha,
Tuhan tidak harus dipandang sebagai suatu pribadi yang selalu berhubungan
dengan alam semesta dan lainnya beserta isinya.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengertian Nibbana yang paling singkat dan menyeluruh adalah
berakhirnya proses “menjadi” (dumadi) Dalam Milinda Panha (kitab yang berisi
percakapan antara Bhikku Nagasena dan Raja Yunani) dikatakan:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Nibbana penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan, O Raja. Barang
siapa yang mengatur kehidupannya secara sempurna, dengan memahami sifat
kehidupan, sesuai dengan ajaran para Buddha, menyadari kehidupan melalui
kebijaksanaan (panna), sebagaimana seorang siswa, yang mengikuti
petunjuk-petunjuk Sang Guru, menjadikan dirinya seorang nahkoda bagi kapalnya sendiri”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Jika Anda bertanya, bagaimana Nibbana dapat diketahui, hal itu
dapat diketahui melalui pembebasan dari ketenangan dan bahaya, melalui
kedamaian, ketengan, kebahagiaan dan kesucian”.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“sebagaimana seorang, O Raja, yang jatuh ke dalam tungku perapian
yang penuh dengan ikatan kayu kering, melalui ushanya yang keras, ia dapat
menyelamatkan dirinya dari mencapai sebuah tempat yang sejuk, maka ia akan
merasakan kebahagiaan yang luhur, begitupula halnya dengan orang yang hidup
dengan benar. Orang demikian, melalui refleksi sungguh-sungguh menyelami
kebahagiaan tertinggi yaitu Nibbana setelah panas yang membakar dari tiga api
(api keserakahan, api kebencian, api kebodohan bathin) dipadamkan seluruhnya.
Tungku perapian menggambarkan tiga api di atas, orang yang sedang terbakar di
dalamnya dan telah melepaskan diri menggambarkan dirinya yang menempuh
kehidupan dengan benar, sedangkan tempat yang sejuk menggambarkan arti
Nibbana”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Apakah Nibbana itu suatu tempat?” tanya Raja Milinda. “Nibbana
bukanlah suatu tempat, O Raja, tapi nibana itu ada, sebagi mana nyala api, itu
ada meskipun api itu tidak disimpan di
suatu tempat tertentu”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Apakah tiadak tempat berpijak lagi seseorang untuk mencapai
Nibbana ?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Ya, O Raja, ada tempat seperti itu, tempat itu adalah kebajikan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mereka yang mencapai Nibbana tidak lagi menaruh perhatian terhadap
kelangsungan dirinya. Kematian dapat tiba menurut kehendaknya atau setelah
umurnya usai. Mereka tidak lagi menimbun Kamma baru, melainkan sekedar
menghabiskan Kamma lampaunya.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn17" name="_ftnref17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kata <i>nibbana </i>berarti “membuat menjadi tenang”…<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ketenangan hati dan kedamaian batin yang diharapkan setiap orang
adalah arti dari <i>nibbana</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menurut Buddha, <i>nibbana </i>adalah akhir dari nafsu, akhir dari
kebencian, dan akhir dari khayalan, yang merupakan pemadaman akhir semua api
dan ketenangan “paling tenang” yang ada dalam hidup. (No Religion p. 33/
Nibbana for Everyone > Evolution/ Liberation Journal: Magha Puja Season 1991
p. 11, 12)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kapan saja Anda mengalami ketenangan, catat ketenangan itu dengan
sungguh-sungguh di dalam hati Anda, serta tarik nafas dan keluar nafas. Menarik
nafas adalah ketenangan, mengeluarkan nafas adalah ketenangan, di dalam tenang,
diluar tenang. Lakukan ini sejenak… Inilah jalan terbaik untuk membantu batin
kembali pada Sifat Dasar.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">…Marilah kita hidup dalam kehidupan pemadaman total, sebuah
kehidupan yang menyiram api nafsu keinginan, sebuah kehidupan yang tenang. Saat
kita terbakar nafsu, kita mati. Seseorang yang panas di dalam batin seperti
iblis di neraka… (Nibbana for Everyone p. 10, 14/ No Religion p.33)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> adalah
kematian Ego sebelum tubuh mati.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kapan saja kita bertikai karen pendapat, penghargaan, kesombongan,
atau sikap keras kepala, hal ini menunjukkan bahwa kita telah kehilangan
hubungan dengan <i>nibbana.</i> (The Dawning of Truths: Difficult for Anyone to
Belive no. 8/ No Religion p. 35)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sifat tidak ada sesuatu yang mengganggu pikiran, akan ada
kebahagiaan sejati. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal ini mungkin terdengar menggelikan bagi Anda, tetapi lenyapnya
gangguan adalah kebahagiaan sesungguhnya. (Happiness and Hunger p. 15)<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn19" name="_ftnref19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan demikian sampailah
kita pada bagian yang irasional (yang tidak berdasarkan akal) dari kepercayaan
itu. Apabila kita sampai pada tempat yang lain, maka kita akan tersesat. Sebab
kita telah berusaha untuk mengikuti Buddha di dalam perwartaan ajaran
kebahagiannya.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn20" name="_ftnref20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[20]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kehidupan bertahan oleh munculnya secara alami “<i>nibbana-nibbana </i>sementara”;
jika tidak, kita semua menjadi penderita gangguan jiwa atau mati dengan segera.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kita memiliki <i>nibbana </i>sebagai sebuah kebutuhan untuk
menopang kehidupan pada semua tingkatan… tetapi kita tidak melihatnya. Jika
kita tidak memiliki satu periode di mana pikiran terbebas dari kotoran batin
untuk sementara (<i>nibbana </i>sementara), kita akan menjadi penderita
gangguan jiwa atau gila dan telah mati sejak lama dahulu. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jadi kita hendaknya tidak berpikir bahwa kita hrus mengganggu
selama puluhan atau ratusan ribu tahun sebelum kita dapat mencapai <i>nibbana</i>,
yang sebenarnya telah menopang kehidupan kita setiap saat.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn21" name="_ftnref21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[21]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengertian benar yang merupakan kunci utama agma budha, mencakup
pengetahuan tentang empat kebenaran mulia. Mengerti dengan benar berarti
memahami segala sesuatu sebagaimana adanya bukan sebagaimana nampaknya. Pada
pokoknya ini menyatakan pengertian benar terhadap diri sendiri, karena seperti
tertulis di dalam Rohitassa Sutta: “empat kebenaran mulia tergantung pada tubuh
ini yang panjangnya dua depan beserta kesadaranya”.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn22" name="_ftnref22" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[22]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seseorang hendaknya mengatur kehidupan sehari-hari sehingga
hidupnya terisi oleh <i>nibbana-</i>ketenangan yang damai. (The Dawing of
Truths: Difficult for Anyone to Belive no. 43/ A Buddhis Charter p.35/ The
Dawning of Truth: Difficult for Anyone to Believe no. 62)<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn23" name="_ftnref23" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[23]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">tidak memiliki
hubungan apa pun dengan kematian <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kebanyakan orang menunggu untuk mendapat kenikmatan <i>nibbana</i>
setelah mati, meskipun mereka semstinya mendapatkannya di sini dan di saat ini.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> dapat
ditemukan pada lingkaran kehidupan bukan sebagai tujuan luar seperti yang
sering dipikirkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pemadaman api ada di dalam api, demikian juga pemadaman <i>dukkha</i>
ada pada <i>dukkha </i>sendiri… (the Dawning of Truths: Difficult for Anyone to
Belive no. 3, 63/ A Buddhist Charter p. 35)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Kecantikan terdapat di jasad tubuh, ketenangan terdapat di dalam
pelepasan, <i>bhikkhu </i>terdapat di dalam kebenaran, <i>nibbana </i>terdapat
pada keadaan hampir mati sebelum kematian”. (Legacy We Would Leave with You no.
39)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana-</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> ketenangan dan
kedamaian yang dialami saat tidak ada kemelakatan-tidak membutuhkan biaya
sepeser pun.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn24" name="_ftnref24" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[24]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam membersihkan pikiran, ucapan dan perbuatan pada tingkat awal.
Musafir spiritual berusaha memperbaiki penghidupanya dengan cara menahan diri
dari lima macam perdagangan yang terlarang bagi seorang umat Budha, yaitu:
Memperdagangkan senjata, manusia, binatang-binatang untuk dibunuh, minuman
keras, obat bius dan racun.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bagi para Bikkhu, penghidup salah meliputi perbuatan-perbuatan
munafikan cara-cara yang tidak dibenarkan untuk memeperoleh kebutuhan-kebutuhan
hidup seorang Bikkhu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Usaha benar, terdiri atas empat macam kegiatan yaitu: usaha
melenyapkan kejahatan yang telah timbul, usaha mencegah timbulnya kejahatan
yang belum timbul, usaha membengkitkan kebajikan yang belum timbul dan usaha
mengembangkan kebajikan yang telah timbul.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn25" name="_ftnref25" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[25]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Yesus mengatakan jumlah biaya yang sama pada hal yang sama. Beliau
mengundang kita untuk meminum air kehidupan tanpa biaya. Lebih lanjut, beliau
memanggil kita untuk memasuk kedalam kehidupan abadi yang berarti mencapai
keadaan dimana kita menjadi satu dengan Tuhan, dan oleh karenanya kita tidak
mengalami kematian lagi. (no Religion p. 29)<i><o:p></o:p></i></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> adalah sebuah
kondisi yang tidak dapat dibandingkan dengan yang lain dengan cara apapun. <i>Nibbana
</i>tidak seperti kondisi keduniawian maupun manapun. Sebenarnya, <i>nibbana </i>adalah negasi dari kondisi
duniawi. Kita tidak dapat menciptakan <i>nibbana </i>karena <i>nibbana</i>
melampaui semua sebab dan akibat, tetapi kita dapat menciptakan kondisi untuk
merealisasikan <i>nibbana, </i>yang dinamakan segala tindakan yang menuntun
kebebasan dari kotoran batin. (Handbook for Mankind p. 151/ Nibbana for
Everyone p. 8)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">…Hukum Alam, kekososngan, dan <i>nibbana.</i> Ketiganya tidak
memiliki pencipta. Bahkan Tuhan tidak dapat menciptakannya karena ketiganya
memiliki setatus yang sama sebagai Tuhan. (Legacy we Would Leave with You no.
59).<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn26" name="_ftnref26" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[26]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Proses kelahiran dan kematian ini berlangsung terus tanpa berhenti
sampai arus ini dibelokan ke Nibbanadhatu, tujuan akhir umat Budha, istilah
Pali “ Nibbana” berasal dari kata ini dan vana. Ni merupakan partikel negative,
sedang vana berarti nafsu atau keinginan. “ Disebut Nibbana, karena terbebas
dari nafsu yang disebut vana, keinginan”. Secara harfiah, Nibbana berarti
terbebas dari kemelekatan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana dapat juga diartikan sebagai padamnya keserekahan,
kebencian dan kebodohan. Sang Buddha
bersabda: “seluruh dunia terbakar. Terbakar oleh apa? Terbakar oleh api
keserakahan, kebencian, dan kebodohan, oleh api kelahiran, usia tua, kematian,
kesakitan, duka cita, ratap tangis, kesedihan dan keluh kesah”.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Istilah <i>Praktyabuddha </i>digunakan oleh kedua aliran agama
Buddha itu berarti seorang siswa atau Arahat yang secara tamak menginginkan
Nirvana untuk kesenangan sendiri. Siswa seperti itu, menurut aliran Mahayana
telah berhenti mengikuti Jalan itu pada tingkat ke-7 (tujuh) dari
ke-Bodhisattva-an dan “melewati nirvana-nya” Tetapi setelah seorang Bodhisatva
mencapai tingkat ke-8 (delapan) di sana adalah, kemudian, “tiada lagi perbaikan
yang kritis”, dia melanjutkan sampai pencapaian dan kebijaksanaan sempurna yang
paling tinggi, kembali ke dunia saha dari kebodohan dan penderitaan demi
pembebasan dan penerangannya. Karena itu ucapan dalam Lankavatara Sutra: “Bagi
para Buddha tiada Nirvana”.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn27" name="_ftnref27" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[27]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nibbana jangan ditafsirkan sebagai suatu kekosongan atau kemusnahan
karena kita tidak dapat memahaminya dengan pengertian duniawi kita. Misalanya
seseorang tidak dapat mengatakan bahwa tak ada cahaya, karena orang buta tak
dapat melihatnya. Juga seperti dalam sebuah cerita yang terkenal tentang seekor
ikan yang berdebat dengan sahabatnya seekor penyu, yang dengan bangga
mengatakan bahwa tidak ada daratan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalan agama Buddha, Nibbana bukan suatu kekosongan atau keadaan
hampa melainkan suatu keadaan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata
secara tepat. Nibbana adalah sesuatu yang “ tidak dilahirkan, tidak menjelma,
tidak tercipta”. Karenanya, Nibbana bersifat kekal. (dhuva), damai (santi), dan
bahagia (sukha).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Macam-macam Nibbana.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam Nibbana tidak ada sesuatu yang “ diabadikan” atau
“dimusnahkan”.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menurut kitab-kitab suci, terdapat dua macam Nibbana, yaitu
Sa-upadisesa-Nibbana dan Anupadisesa- Nibbana. Sesungguhnya ini bukan dua macam
Nibbana, karena hanya ada satu Nibbana. Perbedaan namanya sesuai dengan cara
dicapainya, yaitu sebelum atau sesudah kematian.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn28" name="_ftnref28" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[28]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <b>Upadisesa
Nirvana</b> yaitu pembebasan atau lenyapnya avidya, avarana, klesavarana,
tetapi tubuh jasmani dan pikiran masih masih berfungsi sebagaimana Siddharta
Gautama Bhodisattva di bawah pohon Bodhi mencapai Samyak-Sambodhi (Shakyamuni
Buddha). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Nirupadisesa Nirvana </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Yaitu
Pembebasan terakhir dan lenyapnya skandha.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selain dua keadaan nirvana tersebut bagi Mahayana masih terdapat
suatu nirvana yaitu:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Apratisthita Nirvana </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">yaitu
Bodhisattva yang berkemauan untuk menunda menuju Pembebasan terakhir atas
pilihan sendiri untuk itu dikarenakan maha maitri karuna untuk mengabdikan
dirinya sendiri demi makhluk-makhluk lain.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn29" name="_ftnref29" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[29]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sesungguhnya persoalan tentang tak terkatakannya sesuatu di dalam
manusia yang beralih kepada kehidupan baru dan juga tak terkatakannya apa yang
sesungguhnya dimaksud dengan nibbana itu disebabkan oleh pendirian falsafi dan
metafisis, yang diambil oleh buddha. Apabila orang hendak menentukan kedudukan
falsafi Buddha dengan menggunakan filsafat Yunani, maka dapat dikatakan, bahwa
pada <i>upanishad</i> dan <i>sankhya</i> itu persoalan Elastis dan pergumulan
tentang pebgertian substansi itu sangat dititikberatkan, sedang Buddha mewakili
jalan pikiran yang Heraclitis (pantarei) dan memusatkan segala perhatiannya
pada susunan (struktur). Oleh karena itu sangatlah sukarnya untuk turut hidup
di dalam alam pikiran Buddha, sebab kita sebagai pengikut Aristoteles menyusun
seluruh logika dan ontologinya pada dasar itu. “Titik keberangkatan” pikiran
kita didesak ke samping oleh Buddha. Jika orang di dalam perkembangan pikiran
secara berat hendak mencari ajaran yang sejenis dengan yang diberikan di dalam
ajaran-Anatta mengenai si” aku”, maka orang dapat menunjuk kepada Hume dan
semua orang yang ada di bawah pengaruhnya.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn30" name="_ftnref30" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[30]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjonuXjNlFa0kAU2zuZuMb9IOu8Z1UWS-5-_RykQhPIMuH33WxSAxuVXmce1jIjeMf4Ll-rIO2VnErFUrSWffEy-4ec5QGzxOO8Yd4yU9q5HSUyAO4XXHMI9zK59XE5RVJmFpR28GOyTOQ/s1600/%E0%B8%9B%E0%B8%A3%E0%B8%B4%E0%B8%99%E0%B8%B4%E0%B8%9E%E0%B8%9E%E0%B8%B2%E0%B8%99.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjonuXjNlFa0kAU2zuZuMb9IOu8Z1UWS-5-_RykQhPIMuH33WxSAxuVXmce1jIjeMf4Ll-rIO2VnErFUrSWffEy-4ec5QGzxOO8Yd4yU9q5HSUyAO4XXHMI9zK59XE5RVJmFpR28GOyTOQ/s1600/%E0%B8%9B%E0%B8%A3%E0%B8%B4%E0%B8%99%E0%B8%B4%E0%B8%9E%E0%B8%9E%E0%B8%B2%E0%B8%99.jpg" height="218" width="320" /></a></div>
<span style="line-height: 150%;">JALAN KE NIBBANA</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bagaiamana caranya untuk
mencapai Nibbana? Dengan melakasanakan
delapan faktor jalan utama, yaitu Pengertian benar ( samma-ditthi), pikiran
benar (samma-sankappa), ucapan benar (samma-vaca), perbuatan benar
(samma-kammanta), penghidupan benar ( samma-vayama), perhatian benar
(samma-sati), konsentrasi benar (samma-samdhi).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam melaksanakan delapan faktor jalan utama, pengertian benar
berada permulaan karena hal itu memberi motivasi serta arah yang benar kepada
tujuh faktor jalan utama lainnya. Pada tingkat akhir melaksanakan pengertian
benar masak menjadi kebijaksanaan pandangan terang sempurna (vipassana panna),
yang langsung membawa kepada tingkat-tingkat kesucian.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn31" name="_ftnref31" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[31]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> “Ketidak kekalan,
sudah tentu, adalah semua benda yang berkondisi. Adalah sifat dasar mereka
untuk terlahir- berlangsung- lenyap. Setelah dihasilkan, mereka dihentikan.
Penghentian mereka membawa kedamaian dan ketentraman.”<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn32" name="_ftnref32" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[32]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengertian benar mengakibatkan pemikiran benar. Karena itu, faktor
kedua dari jalan utama ini (samma-sankkappa), mempunyai dua tujuan: melenyapkan
pikiran-pikiran jahat dan mengembangkan pikiran baik. Dalam hubungan ini,
pikiran benar terdiri dari tiga bagian, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Nekkhamma:
melepaskan diri dari kesenangan dunia dan sifat mementingkan diri sendiri yang
berlawanan dengan kemelekatan, sifat mau menang sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Abyapada: cinta
kasih, i’tikad baik, atau kelemah-lembutan yang berlawanan dengan kebencian,
i’tikad jahat, atau kemarahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Avihmsa: tidak kejam
atau kasih sayang, yang berlawanan dengan kekejamana atau ketangisan.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn33" name="_ftnref33" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[33]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tranformasi mengenai Nirwana di uraikan dengan Istilah negatif
sebagaimana penghancuran mngenai tanda (idaman) dan asavas (godaan) dan istilah
positif sebagaimana timbulnya mngenai prajna atau sambodhi (kebijaksanaan
transendental) dan santi (kedamaian).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hinayana dan mahayana setuju didalam uraian yang indah
mengenai Nirwana. Hinayana batu loncatan
dari kematian diri sendiri bahwa kita dapat mencapai Nirwana. Sebagaimana Dr.
T. Suzuki menempatkan Nirwana menurut Buddhis, tidaklah menandakan suatu
penghancuran dari kesadaran begitu pula sementara atau penindasan permanent
dari mentation, sebagaimana dikhayalkan oleh sebagian orang tetapi nirwana
adalah penghancuran dari dugaan mengenai hakekat ego dan mengenai semua keinginan
yang timbul dari konsepsi yang keliru ini. (Outlines of mahayana buddhism,
p.50-51).<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn34" name="_ftnref34" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[34]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Azas-azas dasar kelakuan bermoral ini amat penting bagi seorang
yang melangkahkan kakinya menuju Nibbana. Melanggar hal-hal tersebut berarti
menciptakan rintangan pada kemajuan batinya sendiri. Pelaksanaan hal-hal
tersebut berarti kemajuan yang mantap dan lancar sepanjang jalan itu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan mendisiplinkan ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan seorang
musafir spiritual akan maju lebih jauh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sewaktu ia maju dengan lambat tapi mantap denagn mendisiplinkan
segala ucapan dan tingkah lakunya, serta mengendalikan indra-indranya, kekuatan
kamma dari siswa yang sedang berjuang ini mungkin akan mendorongnya untuk
melepaskan kesenangan-kesenangan duniawi dan menempuh kehidupan sebagai Bikkhu,
kemudian dalam dirinya muncul pengertian bahwa: “Kehidupan rumah tangga merupakan medan perjuangan. Penuh dengan
kerja keras dan kebutuhan; tetapi menjalani kehidupan tanpa berumah tangga
adalah seperti udara terbuka”.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn35" name="_ftnref35" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[35]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Namun demikian jangan salah tafsir bahwa seiap orang harus menjadi
Bikkhu atau hidup membujang untuk mencapai tujuan akhir. Kemajuan spiritual
seseorang dipercepat dengan menjadi Bikkhu, walaupun sebagai umat awam ia dapat
juga mencapai tingkat Arahat. Setelah mencapai tingkat kesucian ketiga yaitu,
Anagami, seseorang menempuh hidup membujang. Setelah memperoleh pijakan teguh
di atas fondasi moralitas, kemudian musafir spiritual yang telah memperoleh
kemajuan tersebut mulai pelaksaan yang lebih tinggi, yaitu pengendalian dan
pengembangan batin (samadhi), tingkat kedua pada jalan ini.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sammadhi adalah pemusatan pikiran pada satu proyek dengan
mengesampingkan semua persoalan yang tidak perlu.<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftn36" name="_ftnref36" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[36]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1. Sri
Dhammananda, (Keyakinan Umat Buudha).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2. Mukti Ali (agama-agama dunia).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3. Rampaian Dhamma, panjika<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> ( dpp Persaudaraan Vihara
Theravada Umat Buddha Indonesia ),jakarta pusat, 2000.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4. Practical Buddhism warisan bhikkhu buddhadasa, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">jess peter koffman, thitikwan liamsiriwattana, direvisi oleh Noel Boivin, pustaka
karaniya ke 131, cet-I,
november 2007, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5. </span><a href="http://www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Http://Www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">6. Honig, A.G, Ilmu Agama, (Gunung Mulia, Kwitang, Jakarta, 2011),
cet-1<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">7. Suwato T, Buddha Dharma Mahayana, (Jakarta Jlalan Pintu Besar
Selatan, 1995), cet-1</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Suwarto T, Buddha Dharma Mahayana, (Jakarta Jalan Pintu Besar Selatan, 1995),
cet-1, h-647.<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Sri Dhammananda, (Keyakinan Umat Buudha), h-154.<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Honig, A.G, Ilmu Agama, (Gunung Mulia, Kwitang, Jakarta, 2011), cet-1, h-210.<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Sri Dhammananda, (Keyakinan Umat Buudha), h-154. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Mukti Ali (agama-agama dunia), h-116. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Sri Dhammananda, (Keyakinan Umat Buudha), h-155.<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Rampaian Dhamma, panjika( dpp Persaudaraan Vihara Theravada Umat Buddha
Indonesia ),jakarta pusat, 2000, h-69. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Sri Dhammananda, (Keyakinan Umat Buudha), h-155.<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Honig, A.G, Ilmu Agama, (Gunung Mulia, Kwitang, Jakarta, 2011), cet-1, h-214.<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Sri Dhammananda, (Keyakinan Umat Buudha), h-155. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Rampaian Dhamma, panjika( dpp Persaudaraan Vihara Theravada Umat Buddha
Indonesia ),jakarta pusat, 2000, h-69. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Sri Dhammananda, (Keyakinan Umat Buudha), h-154.<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Rampaian Dhamma, panjika( dpp Persaudaraan Vihara Theravada Umat Buddha
Indonesia ),jakarta pusat, 2000, h-69. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn14">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Sri Dhammananda, (Keyakinan Umat Buudha), h-154-158<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn15">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Mukti Ali (agama-agama dunia), h-116.<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn16">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref16" name="_ftn16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Rampaian Dhamma, panjika( dpp Persaudaraan Vihara Theravada Umat Buddha
Indonesia ),jakarta pusat, 2000, h-69 <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn17">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref17" name="_ftn17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Rampaian Dhamma, panjika( dpp Persaudaraan Vihara Theravada Umat Buddha
Indonesia ),jakarta pusat, 2000, h-69.<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn18">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref18" name="_ftn18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Practical Buddhism warisan bhikkhu buddhadasa, jess peter koffman, thitikwan
liamsiriwattana, direvisi oleh Noel
Boivin, pustaka karaniya ke-131, cet-I, november 2007, h- 210. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn19">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref19" name="_ftn19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Practical Buddhism warisan bhikkhu buddhadasa, jess peter koffman, thitikwan
liamsiriwattana, direvisi oleh Noel
Boivin, pustaka karaniya ke-131, cet-I, november 2007, h- 210. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn20">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref20" name="_ftn20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[20]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Honig, A.G, Ilmu Agama, (Gunung Mulia, Kwitang, Jakarta, 2011), cet-1, h-215. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn21">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref21" name="_ftn21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[21]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Practical Buddhism warisan bhikkhu buddhadasa, jess peter koffman, thitikwan
liamsiriwattana, direvisi oleh Noel
Boivin, pustaka karaniya ke-131, cet-I, november 2007, h- 210. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn22">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref22" name="_ftn22" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[22]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<a href="http://www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/">Http://Www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/</a>.
<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn23">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref23" name="_ftn23" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[23]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Practical Buddhism warisan bhikkhu buddhadasa, jess peter koffman, thitikwan
liamsiriwattana, direvisi oleh Noel
Boivin, pustaka karaniya ke-131, cet-I, november 2007, h- 210. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn24">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref24" name="_ftn24" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[24]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Practical Buddhism warisan bhikkhu buddhadasa, jess peter koffman, thitikwan
liamsiriwattana, direvisi oleh Noel
Boivin, pustaka karaniya ke-131, cet-I, november 2007, h- 210. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn25">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref25" name="_ftn25" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[25]</span></span><!--[endif]--></span></a> <a href="http://www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/">Http://Www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/</a>.
<o:p></o:p></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn26">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref26" name="_ftn26" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[26]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Practical Buddhism warisan bhikkhu buddhadasa, jess peter koffman, thitikwan
liamsiriwattana, direvisi oleh Noel
Boivin, pustaka karaniya ke-131, cet-I, november 2007, h- 210. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn27">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref27" name="_ftn27" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[27]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Suwarto T, Buddha Dharma Mahayana, (Jakarta Jalan Pintu Besar Selatan, 1995),
cet-1, h-645. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn28">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref28" name="_ftn28" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[28]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<a href="http://www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/">Http://Www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/</a>.
<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn29">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref29" name="_ftn29" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[29]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Suwarto T, Buddha Dharma Mahayana, (Jakarta Jalan Pintu Besar Selatan, 1995),
cet-1, h-652.<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn30">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref30" name="_ftn30" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[30]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Honig, A.G, Ilmu Agama, (Gunung Mulia, Kwitang, Jakarta, 2011), cet-1, h-213.<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn31">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref31" name="_ftn31" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[31]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<a href="http://www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/">Http://Www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/</a>.
<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn32">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref32" name="_ftn32" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[32]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Suwarto T, Buddha Dharma Mahayana, (Jakarta Jalan Pintu Besar Selatan, 1995),
cet-1, h-650.<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn33">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref33" name="_ftn33" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[33]</span></span><!--[endif]--></span></a> <a href="http://www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/">Http://Www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/</a>.
<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn34">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref34" name="_ftn34" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[34]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Suwarto T, Buddha Dharma Mahayana, (Jakarta Jalan Pintu Besar Selatan, 1995),
cet-1, h-651. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn35">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref35" name="_ftn35" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[35]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<a href="http://www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/">Http://Www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/</a>.
<o:p></o:p></div>
</div>
</div>
<div id="ftn36">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///E:/TUGAS/Buddha/Nibbana.docx#_ftnref36" name="_ftn36" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-no-proof: yes;">[36]</span></span><!--[endif]--></span></a>
<a href="http://www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/">Http://Www.semanggi-pahala.or.id/naskah-dhamma/nibbana/</a>. <o:p></o:p></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-32071077386103235572013-05-17T07:54:00.000-07:002013-06-01T08:17:09.947-07:00Ajaran-Ajaran Agama Buddhadisusun oleh Anisa Khalida<br />
<div class="WordSection1">
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
</div>
<div class="WordSection1">
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"></span></b></div>
</div>
<div>
<div id="ftn21">
<div class="MsoFootnoteText">
<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div>
<div id="ftn21">
</div>
</div>
<br />
<div>
<div class="WordSection1">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Ajaran yang disampaikan kepada manusia oleh Buddha sangat
erat hubungannya dengan agama-agama yang ada sebelumnya, oleh karena itu ajaran
Buddha merupakan faham yang bertujuan untuk mereform atau memperbarui ajaran
Hinduisme dimana pendeta-pemdetanya saat itu sangat berperan dalam kehidupan
masyarakat. </span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Ajaran Buddha mengandung background social-religius pada
saat itu. Nama Buddha itu sendiri menunjukan arti “seorang yang bangun atau
yang disadarkan” untuk mengadakan reformasi tradisi agama yang telah ada.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Pengertian
Buddha, Dharma, dan Triratna<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Pengertian Buddha<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Buddha berasal dari bahasa
sansekerta <b><i> budh </i></b>berarti
menjadi sadar, kesadaran sepenuhnya; bijaksana, dikenal, diketahui, mengamati
dan mematuhi. (<b>Arthur Antony Macdonell</b>, practical Sanskrit Dictionary,
Oxford University Press, London, 1965).</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> <span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Tegasnya Buddha adalah seseorang
yang telah mencapai penerangan atau pencerahan sempurna dan sadar akan
kebenaran kosmos serta alam semesta. “Hyang Buddha’’ adalah seorang yang telah
mencapai penerangan luhur, cakap dan bijak menuaikan karya-karya kebajikan dan
memperoleh kebijkasanaan kebenaran mengenai nirvana serta mengumumkan doktrin
sejati tentang kebebasan atau keselamatan kepada dunia semesta sebelum
parinirvana.</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> <span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Hyang Buddha yang berdasarkan
sejarah bernama <b>Shakyamuni </b>pendir Agama Buddha. Hyang Buddha yang
berdasarkan <b>waktu kosmik<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></b></span><!--[endif]--></span></a></b>
ada banyak sekali dimulai dari Dipankara Buddha.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Pengertian Dharma</span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Hukum kebenaran, Agama, hal,
hal-hal apa saja mengenai agama Buddha. Berhubungan dengan ajaran agama Buddha
sebagai agama yang sempurna.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dharma mengandung 4 (empat) makna utama:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Doktrin <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Hak, keadilan,
kebenaran <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Kondisi <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Barang yang
kelihatan atau phenomena<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Buddha
Dharma adalah suatu ajaran yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan
pandangan terang yang dapat membebaskan manusia dari kesesatan atau
kegelapan batin dan unsure-unsur agama,
kebaktian, filosofis, psikologi, falsafah, kebatinan, metafisika, tata susial,
etika dan sebagianya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> <b>Triratna</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Seorang telah menjadi umat Buddha
bila ia menerima dan mengucapkan Triratna (Skt) atau tiga mustika (Ind) yang
berarti Buddha, Dharma, Sangha. Pada saat sembahyang atau kebaktian didepan
altar Hyang Buddha. Triratna secara lengkap diucapkan dengan tenang dan khusyuk
sampai tiga kali atau disebut trisarana. Trisarana adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Bahasa Sansekerta<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> </span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Buddhang Saranang
Gacchami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Dharmang
Saranang Gacchami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Sanghang
Saranang Gacchami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Dwipanang
Buddhang Saranang Gacchami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Dwipanang
Dharmang Saranang Gacchami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Dwipanang
Sanghang Saranang Gacchami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Tripanang
Buddhang Saranang Gacchami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Tripanang
Dharmang Saranang Gacchami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Tripanang
Sanghai Saranang Gacchami<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Bahasa Indonesia:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> </span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Aku Berlindung
kepada Buddha<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Aku
Berlindung kepada Dharma<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Aku
Berlindung kepada Sangha<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Kedua
kali Aku Berlindung kepada Buddha <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Kedua
kal Aku Berlindung kepada Dharma<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Kedua
kali Aku berlindung kepada Sangha<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Ketiga
kali Aku Berlindung kepada Buddha<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Ketiga
kali Aku Berlindung kepada Dharma<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Ketiga
kali Aku Berlindung kepada Sangha<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Jadi dalam kesaksian tersebut, nampak adanya sikap
peneyerahan diri kepada Buddha, kepada Dharma (hukum-hukum yang telah diberikan
oleh Budha) dan kepada sangha yaitu golongan pendeta yang hidupnya memelihara
kelangsungan upacara agama yang pada umumnya tinggal dibiara-biara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Pengakuan
pada Dharma berarti mempercayai kebenaran hukum-hukumnya dengan kewajiban
menjalankan dasar-dasar ajaran kelepasan hidup serta peraturan-peraturan
lainnya. </span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dasar-dasar
ajaran kelepasan tersebut adalah yang disebut Arya- satyami (Arya: utama
Satyami : kebenaran yang terdiri dari 4 kenyataan hidup sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Bahwa dalam kehidupan di dunia ini penuh dengan hal-hal
yang menyedihkan dan kesengsaraan, maka disimpulkan bahwa hidup itu menderita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Bahwa manusia berada oleh karena mempunyai nafsu
keinginan untuk berada (hidup). Keadaan hidupnya itu adalah penderitaan karena
terikat oleh samsara (menjelma berkali-kali).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Jika tidak lagi punya nafsu keiginan: maka penderitaan
samsara dapat dihilangkan yaitu dengan memadamkan nafsu keinginan tersebut
(tresna).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Cara menghilangkan nafsu keinginan itu ialah melakukan 8
jalan kebenaran (disebut dengan Astavidha) yang terdiri dari:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Mengikuti pelajran yang benar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Melaksanakan niat (keinginan) yang baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Mengucapkan perkataan yang baik dan tepat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Menjalankan usaha yang baik (halal).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">e.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Melakukan pekerjaan yang baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">f.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Memusatkan perhatian dengan baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">g.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Mencari nafkah dengan baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">h.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Melakukan tafakur dengan baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dengan dasar Aryasatyami tersebut dapat diketahui bahwa
agama Buddha mendidik pengikut-pengikutnya untuk berhati-hati serta
bersungguh-sungguh dalm menjalankan suatu kewajiban atau pekerjaan mengingat
bahwa dunia sekitar manusia ini dianggap penuh dengan hal-hal yang dapat
mencelakakan karena ada 3 anasir keduniawian:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Adanya Kama, yakni nafsu cinta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Adanya Dwesa, yakni rasa benci kepada orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Adanya Moha, yakni mabuk (dalam segala bentuknya)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Untuk menegakan Dharma, maka pengikut-pemgikut Buddha
pada umumnya wajib menjauhi larangan-larangan dalam hal-hal sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dilarang melakukan pembunhan terhadap semua makhluk
(misalnya peperangan dan sebagainya).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dilarang melakukan pencurian atau perampokan atau
penyerobotan dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dilarang melakukan perbuatan asusila, misalnya
perzinahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dilarang meminum, minuman yang memabukan (minuman keras).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Adapun
kewajiban khusus para anggota Sangha (orde pendeta) selain lima macam tersebut
diatas ditambah lagi dengan 5 macam larangan yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dilarang makan dan
minum diwaktu yang dilarang (misalnya waktu berpuasa).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dilarang mendatangi
tempat-tempat yang dipergunakan untuk hidup makisat (misalnya tempat hiburan,
pertunjukan-pertunjukan). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dilarang menghias
diri (misalnya dengan pakaian baik memakai hiasan emas, belian dll)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">4)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dilarang tidur
diatas tempat tidur yang baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">5)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dilarang menerima
hadiah-hadiah yang berupa uang dan lain-lain benda berharga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Sepuluh larangan
tersebut kemudian disebut dengan “DASA SILA” (10 dasar).<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Pengertian
Sadha dan Panca Sadha<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><u><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Kata
Saddha adalah sebutan dalam bahasa Pali atau sradha sebutan dalam bahasa sansekerta</span></u><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Arti kata Saddha atau Sradha
ialah <u>keyakinan atau kepercayaan-Benar</u> (confident).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dalam ajaran agama
Buddha, sesungguhnya menekankan suatu kepercayaan yang ditimbulkan oeh suatu
yang <u>nyata. </u>Inilah yang disebut dengan Saddha. Atau dapat diartikan sebagai
keyakinan yang telah mencakup pengertian percaya di dalamnya.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Jadi kata Saddha itu, dapat juga
diartikan sebagai:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><u><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">keyakinan</span></u><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><u><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">kepercayaan-Benar</span></u><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><u><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">keimanan
dalam Bakti</span></u><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">saddha bukanlah
suatu kepercayaan yang membuta, melainkan suatu kepercayaan yang dimiliki para
siswa dalam sekolah menengah, dimana siswa-siswa yakin akan adanya atom dan
molekul. Tetapi mereka tidak dapat membuktikannya. Mereka terima itu karena
percaya pada para sarjana yang menguraikannya. Tetapi kepercayaan uni tidak
dapat disebut kepercayaan membuta. Di perguruan tinggi atau Universitas mereka
mendapat kesempatan untuk melakukan percobaan untuk menguji kebenaran teori
ilmu alam dan kimia tadi.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Demikian pula siswa agama Buddha
pada tingkat permulaan yakin akan kebenaran beberapa ajaran Dhamma yang mereka
dengar dari guru agamanya. Tapi setindak demi setindak dalam perjalanan mereka
diatas jalan yang ditunjuk YMS Buddha Gautama akan membawanya pada kebenaran ajaran
Dhamma yang tiada bandingnya.</span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Saddha Mengandung Tiga Unsur<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Salah seorang pujangga Buddhis yang terkemuka, yang hidup
abad ke IV bernama Asanga dan telah mengatakan bahwa Saddha itu mengandung tiga
unsure yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">keyakinan kuat
terhadap sesuatu hal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Kegembiraan
mendalam terhadap sifat-sifat yang baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">3)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Harapan memperoleh
sesuatu di kemudian hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Bedanya Kepercayaan dengan Saddha<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Persoalan
kepercayaan akan timbul bilamana kita dapat melihat sesuatunya dengan betul dan
nyata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Pada saat kita melihat, persoalan
kepercayaan itu tidak aka nada lagi. Bila saya katakana kepada anda bahwa
menyembunyikan sebuah mustika di telapak tangan yang saya genggam, persoalan
kepercayaan akan segera timbul, sebab anda tidak melihatnya denga mata anda
sendiri. Tetapi bila saya buka genggaman tangan tadi dan memperlihatkannya
mustika itu kepada anda, maka persoalan kepercayaan itu tidak akan timbul.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dalam hubungan ini teringatlah
kita kepada sesuatu pepatah kuno penganut Buddha yang berbunyi sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> “Mengalami
sendiri seperti orang melihat satu mustika di telapak tangan”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Persoalan Saddha
akan timbul bilamana kita dpat melihat sesuatunya dengan betul dan nyata.
Tetapi haruslah diingat bahwa Saddha ini bukanlah suatu kepercayaan seperti
yang di mengerti orang pada umumnya.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto;">
<b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Panca Saddha (Lima Keyakinan umat
Buddha)</span><span style="color: #1d1b11; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo3; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 13.5pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Georgia; mso-fareast-font-family: Georgia; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">1)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Keyakinan Terhadap Sang Hyang Adhi Buddha, Para Buddha</span></b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 13.5pt; line-height: 150%; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Tuhan dalam agama Buddha bukanlah hal yang baru, melainkan hal yang telah
lama di kembangkan, sejak pada abad ke IV M dari Negara bagian Benggala, tempat
kota kelahiran Acarya Asangha.</span><a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 13.5pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Pengaruh Tantra
menimbulkan pada Mahayana ajaran tentang Adhi Buddha, yaitu Buddha yang
pertama, yang dipandang sudah ada pada
mula pertama, yang tanpa asal, yang berada karena dirinya sendiri, yang tidak
pernah tampak karena berada di dalam Nirwana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Hakikat Adhi Buddha adalah terang
yang murni. Ia timbul dari Sunyata, kekosongan. Dengan lima macam permenungan
(dyana) sang Adhi Buddha mengalirkan dari dirinya lima Buddha, yang disebut
dyani Buddha, yaitu wairocana, Aksobhiya, Ratnasambhawa, Amithaba, dan
Amoghasiddhi. Para dyani Buddha ini dipandang menguasai daerah-daerahnya
sendiri, yang disebut Buddha ksetra. Daerah-daerah itu ada yang digambarkan
seperti alam yang murni dan ada yang kurang murni, sesuai dengan tugas Dyani
Buddha masing-masing. Di dalam daerahnya masing-masing itu mengajarkan
Dharmanya kepada para makhluk dan menolong manusia untuk mendapat pencerahan.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Diatas Panca Dyani Buddha yang memancarkan Bhodisatwa dan
manusia Buddha tersebut terdapat sesuatu
yang tertinggi, permulaan yang tanpa ada yang mendahuluinya, yaitu yang disebut
Adhi Buddha, atau Tuhan Yang Maha Esa Menurut kepercayaan aliran Mahayana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Hubungan Dyani Buddha, Bhodisatwa dan Buddha dunia
tersebut sangat erat dan membentuk kelompok yang mempunyai tugas
sendiri-sendiri dipenjuru dunia sesuai dengan arah mata angin dan masa
masing-mmasing ketiganya terkait menjadi satu dan tidak bisa dipisah-pisahkan,
sebagaimna digambarkan dengan sangat jelas pada patung Bhodisatwa
avalokatisvara di Candi Mendut. </span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dalam kepercayaan
aliran Mahayana, jumlah Dyani Buddha, Bhodisatwa dan manusia Buddha ada lima.
Masing-masing kelompok bertempat di salh satu penjuru dunia, sesuai dengan arah
mata angin, dan salah satu Buddha bertempat di titik pusatnya. Mereka berada
dan bertugas dalm salah satu masa
diantara masa-masa yang jumlanya juga ada lima. Untuk masa sekarang, yang
bertanggung jawab adalah Dyani Buddha, Amitabha, Bhodisatwa avalokatiswara, dan
Manusia Budha Gautama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dari pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa doktrin
Adhi Buddha dalam aliran Mahayana merupakan doktrin yang berusaha yang
mempersonifikasikan konsep kebuddhaan sebagai Tuhan atau persembahan tertinggi.
</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Doktrin
ini sangat berbeda dengan konsep ketuhanan agama Buddha yang mula-mula, seperti
yang dipertahankan aliran Theravada atau Hinayana.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 13.5pt; line-height: 150%; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Sebagaimana kita ketahui, banyak agama-agama didunia ini memfokuskan
perhatiannya terhadap pemujaan kepada Tuhan dan makhluk-makhluk suci lainnya,
namun para umat Buddha di dunia telah memfokuskan pada tokoh Buddha atau
Sidharta Gautama—seorang manusia yang menemukan bagaimana membawa pencerahan
dari penderitaan dan keluar dari lingkaran hidup dan mati. Cara umat Buddha
untuk berhubungan dengan Buddha adalah melalui penghormatan, sebagaimana orang
lain dapat memuja kekuatan-kekuatan diluar alam atau dewa-dewa yang mereka
yakini dapat memberikan pertolongan kepadanya dan sanak keluarganya.</span><a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Ajaran agama Buddha bertitik
tolak dari kenyataan yang dialami manusia dalam hidupnya. Ajaran tidak di mulai
dari prinsip yang transcendent, yang mempersoalkan tentang Tuhan dan hubngannya
dengan alam semesta dan segala isinya, melainkan dimulai dengan menjelaskan
tentang dukha yang selalu menyertai hidup manusia dan cara membebaskan diri
dari dukha tersebut. Dalam beberapa naskah pali dan sansekerta disebutkan bahwa, sang Buddha selalu diam
apabila ditanya oleh pengikutnya tentnag Tuhan, ia menolak dan tidak
mempersoalkan tentang Tuhan, melainkan selalu menekankan pada para pengikutnya
agar mempraktekan sila ketuhanan. Sepeninggal Buddha persoalan Tuhan juga bukan
merupakan persoalan yang dianggap sangat penting dan mendesak dibicarakan dalam
pasamuan agung pertama dan kedua. Masalah yang sangat penting yang dibicarakan
dalam dua kali pasamuan itu adalah mengenai Dharma dan Vinaya. Kedua masalah
inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya beberapa mazhab besar dalam kalangan
umat Buddha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Sekalipun demikian, benih-benih ajaran tentang Tuhan dalam agama Buddha dapat
ditelusuri dari adanya perbedaan pemahaman tentang tingkat-tingkat keBuddhaan
yang mulai muncul pada pasamuan agung kedua di Vaisali. Aliran Staviravada yang
ortodoks menekankan bahwa tingkat-tingkat kebuddhaan adalah buah dari usaha
yang tekun dalam menjlankan ajaran Sang Buddha, sedangkan Mahasanghika
menekankan bahwa benih-benih kebuddhaan telah ada pada setiap makhluk dna hanya
menunggu diwujudkan dan dikembangkan.</span><a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> <span lang="IN"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Bikkhu CHANDRAKIRTI, seorang
Bhikkhu Indonesia, pada abad ke-X M telah menulis naskah “NAMASANGITI” yang membahas
tentang sifat-sifat dari pada sanghyang Adhi Buddha. Naskah tersebut adalah
sebagai pengungkapan kembali tentang naskah lama abad ke-IV M yang di prakarsai
oleh Bhikkhu Acarya Asangha dari Bengalora, pendiri dari aliran Yogacara. Dari
beliaulah lahirnya doktrin “ADHI BUDDHA” ; sebagai pendalaman ajaran Mahayana
yang telah di beri landasan oleh Bhikkhu Asvaghosa, yang pada mulanya berasal
dari seorang Brahmana, ahli Veda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Naskah Theisme dalam agama Buddha juga telah diperkenalkan pula dalam
naskah-naskah di Indonesia, diantaranya dalam naskah “KUNJARAKARMA” dari Kediri
dan naskah SANGHYANG KAMAHAYANIKAN karya Mpu Sri Warana Sambhara Surya dari
kerajaan Wangsa ICANA (sendok). </span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dalam naskah
terakhir ini, nama lain dari Adhi Buddha adalah Bhatara Buddha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Istilah Adhi Buddha digunakan untuk menamakan sumber
kebuddhaan dan istilah ini ditemukan di
Indonesia maupun Nepal dan Tibet.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Kemaha kuasaan Sanghyang Adhi Buddha dimanifestaskan kedalam
hukumnya yang disebut hukuum Kasunyataan. </span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Hukum Kasunyataan ini adalh hukum Tuhan YME, yang kekal
abadi, yang mengatasi waktu, tempat dan keadaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Semua yang tercipta tunduk kepada hukum Kasunyataan ini, dan tidak ada
seorangpun yang dapat membebakan dirinya dari berlakunya hukum kasunyataan ini.
Melalui hukum Kasunyataan inilah Tuhan
YME memperkenalkan kekyasaannya dan tidak ada yang aka mampu menentang hukum
Kasunyataan ini, baik ia seorang manusia ataupun dewa, terkecuali orang yang
telah mencapai kebebasan mutlak (Nibbana).<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Bukan sejarah tertarik untuk membicarakan sang Buddha, umat Buddha sendiri
juga banyak membicarakan tingkat-tingkat kebuddhaan. Umumnya mereka berbeda
dalam hla memandang tingkatan kebuddhaan tersebut. Pembicaraan tentang tingkat
kebuddhaan ini sudah mulai muncul pada pasamuan agung kedua di vaisali. Aliran
Staviravada yang ortodoks melihat bahwa tingkatan-tingkatan kebuddhaan adalah
buah dari usaha yang tekun dalam menjalankan ajaran-ajaran Buddha, sedangkan
menurut aliran Mahasanghika menekankan bahwa benih-benih kebuddhaan telah ada
pada makhluk dan hanya menunggu untuk di wujudkan dan di kembangkan (Abdurahman
1988; 114-115).<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Mengenai
para Buddha, terdapat 27 Buddh</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">a-Buddha yang terdahulu yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><br /></span></div>
<br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" /></div>
<div class="WordSection2">
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Tahankara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Medhankara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Saranankara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dipankara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Kondana<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Mangala<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Sumana<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Revata<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Shobitha<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Anomadasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">11.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Paduma<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">12.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Narada<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">13.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Padumutara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">14.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Sumedha<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">15.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Sujata</span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> </span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">16.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Piyadasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">17.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Attadasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">18.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dhamadasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">19.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Sidhattha<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">20.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Tissa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">21.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Phussa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">22.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Vipasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">23.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Sikhi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">24.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Veshabu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">25.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Kakusandha<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">26.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Konagamana<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">27.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Kassapa <o:p></o:p></span></div>
</div>
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" />
</span>
<br />
<div class="WordSection3">
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Buddha
Gautama adalah Buddha yang terakhir atau yang ke 28<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Buddha yang
akan datang adalah ialah Bhodisatwa Maitreya, yang berarati : “yang penuh kasih
sayang”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Semua Buddha
mengajarkan ilmu yang sama yaitu Dhamma atua Kasunyataan dan kebajikan untuk
kebebasan mutlak dari penderitaan, Nibbana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Baik dalam
aliran Hinayana maupun aliran Mahayana, kedua-duanya mengajarkan pelajaran dan
tujuan yang sama, hanya mungkin upacara-upacara keagamaannya yang berbeda-beda.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<b><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" />
</span></b>
<br />
<div class="WordSection4">
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">2)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Bhodisatwa
dan arahat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Bhodisatwa </span></b><b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Secara harfiah Bhodisatwa berarti orang yang hakikat atau
tabiatnya adalah bodhi (hikmat) yang sempurna. Sebelum Mahayana timbul,
penegrtian Bhodisatwa sudah dikenal juga, dan dikenalkan juga kepada Buddha
Gautama, sebelum ia menjadi Buddha. Disitu Bodhisatwa adalah orang yang sedang
dalam perjalanan untuk mencapai hikmat yang sempurna, yaitu orang yang akan
menjadi Buddha. Jadi semula Bhodisatwa adalah sebuah gelar bagi tokoh yang
ditetapkan untuk menjadi Buddha. Didalam Mahayana Bhodisatwa adalah orang yang
sudah melepaskan dirinya dan dapat menemukan sarana untuk menjadikan benih
pencerahan tumbuh dan menjadi masak pada diri orang lain. Seorang Bhodisatwa
bukan hanya merenungkan kesengsaraan dunia saja melainkan juga turut
merasakannya dengan berat. Oleh karenanya
sudah mengambil keputusan untuk mempergunakan segala aktivitasnya
sekarang dan kelak guna keselamatan dunia. Karena kasihnya pada dunia maka
segala kebajikannya dipergunakan untuk menolong orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Cita-cita tertinggi di dalam Mahayana ialah untuk menjadi
Bhodisatwa. Cita-cita ini berlainan sekali dengan cita-cita Hinayana, yaitu
untuk menjadi arhat, yaitu orang yang sudah berhenti keinginanya,
ketidaktahuannya, dan sebagainya, dan oleh karenanya tidak ditaklukan lagi pada
kelahiran tumimbal kembali. Seorang arhat hanya memikirkan kelepasan diri
sendiri<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dengan daya pengetahuan dan permenungan para Dyani
Bhuddha melahirkan lima Bhidisatwa, yang disebut dyani Bhodisatwa, yaitu
wairocana melahirkan Samantabhadra, Aksobhiya melahirkan Wajrapani,
Ratnasambhawa melahirkan Ratnapani, Amithaba melahirkan padmapani atau
Awalokiteswara, dan Amoghasiddi melahirkan Wispapani. </span><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Para
Dyani Bhodisatwa ini adalh para pencipta alam bendani. Dunia yang mereka
jadikan dapat binasa. Ada tiga yang sudah binasa. Dunia yang sekarang adalah
dunia yang ke empat, hasil karya awalokiteswara, yang memiliki Amithaba sebagai
pelindungnya.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn17" name="_ftnref17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Arahat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Permulaan agama Buddha menanamkan ide rangkap mengenai
arhatva dan nirvana. Buddha Gautama mengajarkan kepada murid-muridnya yang
pertama kai dengan khotbah enpat Kasunyataan Mulia dan Delapan jalan utama
serta menekankan pada ketidak-kekalan dan tiada kepemilikan dari semua unsur
pokok mengenai pribadi manusia. Para sisiwa ini dipanggil arhat, dan Buddha
sendiri diuraikan sebagia seorang arhat. Konsepsi mengenai arahat dikembangkan
dan diperinci secara perlahan-lahan oleh guru dan penggantinya. Jadi seorang arahat
juga diharuskan menegerti formula mengenai duabelas nidanas (sebab-akibat). Dia
ditetapkan sebagai seorang yang telah mencabut tiga asravas (asava = minuman
keras, dosa, dan kesalahan dari keinginan akan rasa, suka akan yang ada, dan
ketidak tahuan, dan juga tambahan ke-empat asrava mengenai pikiran yang
spekulasi. Dia melatih tujuh faktor penerangan (shambojjhanga): kesadaran,
penelitian, energi, kesenangan, ketenangan, konsentrasi, dan ketenangan hati.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Arhat juga menjadi cita-cita tertinggi dari aliran
Hinayana, yaitu orang yang sudah berhenti keinginannya, ketidak tahuannya, dan
sebagainya, dan oleh karenanya tidak ditaklukan lagi pada kelahiran kembali.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn19" name="_ftnref19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Seorang arahat yang
telah terbebas, mengetahui dia tidak akan telahir kembali. Dia telah menyelesaikan
dengan baik apa yang dikerjakan. Dia telah melepaskan bebannya. Dia hidup pada
kehidupan suci. Dia mencapai kebersihan-kemurnian dan akhir emansipasinya dari
pikiran hati. Dia sendiri, menyendiri, bersemangat, bersungguh-sungguh,
menguasai dirinya sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Seorang arhat
seperti itu juga pergi sebagai pengkhotbah dan mengajarkan ajaran Buddha kepada
orang-orang. Gurua itu sangat menganjurkan kepada para siswanya untuk pergi
berkelana dan berkhotbah kebenaran demi kebaikan dan pembebasan untuk orang
banyak, karena dia mengasihi teman-temannya semakhluk dan menaruh kasihan
kepada mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Hal seperti itu
adalah ide arahat itu, sebagaimana dimengerti selama tiga abad setelah Buddha
Gautama parinibana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Tetapi nyatanya
bahwa para bhikku agama Buddha mulai mengabaikan aspek pentng tertentu dari
pada itu dalam abad ke-2 SM, dan menekankan beberapa Tugas terhadap pengeluaran
dari pada yang lainnya. Mereka menjadi lebih mementingkan diri dan tafakur, dan
tidak menunjukan dengan jelas semangat lama itu demi tugas mengajar dan
mneyebarkan agama atau misionari di antara manusia. Mereka nampaknya hanya
memperhatikan demi pembebasan bagi mereka sendiri dari dosa dan duka. Mereka
tidak membedakan terhadap tugas untuk mengajar dan membantu semua makhluk
manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Ajara Bhodisatwa
diumumkan secara resmi oleh beberapa pemuka agama Buddha sebagai suatu protes
terhadap kekurangan dari semangat spiritual yang benar ini dan altruism (sifat
mementingkan kepentingan orang lain) di antara para bhikku pada waktu itu.
Kedinginan dan kejauhan dari para arahat itu menunjukan suatu pergeseran yang
sesuai dengan ajaran lama mengenai menyelamatkan semua makhluk. Ide Bhodisatwa
dapat dimengerti hanya menantang latar belakang ini mengenai seorang saleh dan
tenang, namun tidak aktif dan golongan viharawan atau viharawati yang tidak
cekatan.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn20" name="_ftnref20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[20]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Tidak dapat dikatakan bahwa di dalam ajaran agama Buddha
seperti yang terdapat di dalam kitab-kitab Pitaka terdapat ajaran tentang Tuhan
atau tokoh yangn di pertuhankan. Tujuan hidup bukan untuk kembali kepada
asalanya, yaitu Tuhan, melainkan untuk masuk kedalam nirwana, pemadaman, suatu
suasana yang tanpa kemauan, tanpa perasaan, tanpa keinginan, tanpa kesadaran,
suatu keadaan dimana orang tidak lagi terbakar oleh nafsunya. Itulah situasi damai.
Oleh karena itu maka ada ahli-ahli agama yang tidak mau mengakui,bahwa
Bhuddisme adalah suatu agama. Bhuddisme adalah suatu falsafah, suatu usaha akal
manusia untuk mencari kedamaian dengan rumusan-rumusan yang sistematis mengenai
sebab dan akibat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Akan tetapi kami kira pendapat yang demikian itu adalah
keliru. Memang, harus di akui, bahwa sebutan Tuhan atau tokoh yang
dipertuhankan tidak ada. Yang ada adalah nirwana, pemadaman, situasi padam,
bukan tokoh yang memadamkan. Tak ada gagasan tentang suatu pribadi yang ada
dibelakang suasana damai itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Tidak ada gagasan tentang pemebri hukum, yang ada adalah
hukum, tata tertib (karma) baik yang alamiah maupun yang moril. Tiada gambaran
tentang yang disembah dan yang menyembah. Sekalipun demikian, di belakang
segala pernyataan yang negatif itu terdengar juga seruan manusia akan yang
dipertuhan tadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Dilihat dari keyakinan Kristen dapat dikatakan, bahwa
Buddha Gautama meraba-raba dan mencari kepada “Yang Tidak Jauh dari padanya”.
Berdasarkan kenyataan bahwa didalam ajaran Buddha manusia rindu akan
kelepasannya serta mencari-cari kan “Yang tak dilihatnya” dapat dikatakan,
bahwa Buddhisme adalah suatu agama, denganya manusia berusaha mencari Tuhanya.
Tuhan atau tokoh yang dipertuhan terdapat juga didalamnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Hanya Tuhan itu sukar ditemukan. Tokoh itu dikaburkan
menjadi sesuatu yang tak berpribadi. Itulah sebabnya tidak ada hubungan
aku-Engkau antara manusia dengan yang dipertuhan. Tetapi bagaimanapun Bhudisme
adalah suatu ajaran kelepasan, suatu ajaran yang ingin membawa manusia pada
jalan kelepasan karena merasa bahwa hidup ini tidak bebas.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftn21" name="_ftnref21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[21]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" />
</span>
<br />
<div class="WordSection5">
</div>
<span lang="IN" style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" />
</span>
<br />
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<b><span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Daftar
Pustaka<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;"> Arifin
M.Ed, H.M., Menguak Misteri Ajaran Agama-agama Besar, Jakarta: PT Golden Press,
1995<b>.<o:p></o:p></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Ali,
Mukti H.A., Agama-Agama Di Dunia, Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1988.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Hadiwijono,
Harun., Agama Hindu dan Buddha, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2010.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Kebahagiaan
Dalam Dhamma, Jakarta: Majelis Buddha Mahayana Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">T,
Suwarto., Buddha Dharma Mahayana, Jakarta: Majelis Agama Buddha Indonesia,
1995.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<span style="color: #1d1b11; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: background2; mso-themeshade: 26;">Tanggok,
M Ikhsan., Agama Buddha, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<br /></div>
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 5.25pt;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""></a>Prof. H.M. Arifin M.Ed
“Menguak Misteri Ajaran Agama-agama Besar “ (PT Golden Press- Jakarta 1995) cet
1 hal 95<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> Waktu kosmik adalah kalpa. Satu kalpa adalah
suatu periode waktu yang sangat lampau
yaitu 4326 juta tahun.<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Drs. Suwarto T. “Buddha Dharma Mahayana” (Majelis Agama Buddha
Indonesia-Jakarta 1995)cet 1 hal 50<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 5.25pt;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""></a>Drs. Suwarto T. “Buddha Dharma
Mahayana” (Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia. Palembang 1995) cet 1 hal.
49-50<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Prof. H.M. Arifin M.Ed “Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar” hal 96-99<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a>
“kebahagiaan Dalam Dhamma” (Majelis Buddhayana Indonesia) hal 15-16<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>
“kebahagiaan Dalam Dhamma” (Majelis Buddhayana Indonesia) hal 337<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Dr. Harun Hadiwijono “Agama Hindu dan Buddha” (Gunung Mulia-Jakarta 2010)cet17
hal 94-95<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a> H.
A. Mukti Ali. “Agama-Agama Di dunia” (IAIN Sunan Kalijaga
Press-Yogyakarta1988)cet 1 hal 120-121<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a>
M. Ikhsan Tanggok. “Agama Buddha” (Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Ciputat Jak Sel. 2009) cet 1 hal. 33<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a>
H. A. Mukti Ali “Agama-agama di Dunia” (IAIN Sunan Kalijaga Press. Yogyakarta.
1988) cet 1. Hal 114-115<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a>
”Kebahagiaan Dalam Dhamma” hal 337-339<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a>
”Kebahagiaan Dalam Dhamma” ha<span lang="IN">l 341<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn14">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span lang="IN">M. Ikhsan Tanggok ‘’Agama Buddha” hal42<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn15">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span lang="IN">“Kebahagiaan Dalam Dhamma” hal 336<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn16">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref16" name="_ftn16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Dr. Harun Hadiwijono “Agama Hindu dan Buddha” (PT BPK Gunung Mulia-Jakarta
2010) cet 17 hal91-92<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn17">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref17" name="_ftn17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Dr. Harun Hadiwijono “Agama Hindu dan Buddha”hal 95<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn18">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref18" name="_ftn18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span lang="IN">“Buddha Dharma Mahayana” hal 131<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn19">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref19" name="_ftn19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span lang="IN">Harun Hadiwijono. Hal 91<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn20">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref20" name="_ftn20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[20]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Dr. Suwarto T. “Buddha Mahayana” hal132-133<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn21">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/sang%20Budha.docx#_ftnref21" name="_ftn21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[21]</span></span><!--[endif]--></span></a> <span lang="IN">Harun Hadiwijono ‘’Agama Hindu dan
Buddha”hal101-102<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
</div>
<div>
<div>
<div id="ftn21">
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7134880644882310397.post-53521307300148688222013-05-17T07:25:00.001-07:002013-06-01T08:44:27.867-07:00sejarah hidup buddha<div style="text-align: justify;">
disusu oleh Diana </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">SEJARAH HIDUP BUDHA<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">I.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam alur
sejarah agama-agama di dunia, zaman agama Budha dimulai semenjak tahun 500 S.M.
secara historis agama tersebut mempunyai kaitan erat dengan agama yang mendahuluinya,
namun mempunyai beberapa perbedaan dengan agama yang mendahuluinya dan yang
datang sesudahnya, yaitu agma Hindu. Sebagai agama, ajaran Budha tidak bertitik
tolak dari Tuhan dan hubungan-Nya dengan alam semesta dan seluruh isinya,
termasuk manusia. Tetapi dari keadaan yang dihadapi manusia dalam kehidupannya
sehari-hari, khususnya tentang tata susila yang harus dijalani manusia agar
terbebas dari lingkungan dukkha yang selalu mengiringi hidupnya.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menurut riwayat
hidupnya, Gautama mula-mula beragama Hindu mengikuti orang tuanya. Untuk mencegah
pengaruh kehidupan masyarakat yang mungkin dapat melemahkan kepercayaan/
keimanannya dalam agama, maka dia tidak di izinkan melihat kenyataan hidup di
luar Istana. Dia mengalami pendidikan isolatif dari masyarakat luas di luar
Istana. Untuk menentramkan kehidupannya dia senantiasa di kelilingi dengan
kehidupan serba mewah yang khas istana yang penuh kenikmatan dan kelezatan.
Tetapi siddharta (salah satu nama Buddha sebelum menerima ilham) mengalami
kebosanan dan ketidakpuasan ditengah-tengah kemewahan dan kelezatan hidup
istana tersebut.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">II.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">RIWAYAT SIDHARTA GAUTAMA</span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 28.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kehidupan Sang Buddha<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kelahiran Bodhisattva<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Di Jambudvipa
(sekarang India), dinegara Sakhya di india Utara bernama kerajaan Kapilavastu,
terletak disungai Rapti (sungai Rohini), di daerah dekat pegunungan Himalaya,
diperintah oleh seorang Raja bernama Suddhodana dengan permaisurinya Ratu Maya
Dewi (Dewi Mahayama). Setelah duapuluh tahun perkawinan, mereka belum juga
dikaruniai seorang putra.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada suatu
malam, Ratu Maya Dewi bermimpi aneh sekali, dalam mimpi itu Ratu Maya Dewi
melihat seekor gajah putih turun dari langit memiliki enam gading dan sekuntum
bunga tertai dari mulutnya memasuki rahim Ratu Maya Dewi melalui tubuhnya
sebelah kanan. Sejak mimpi itu akhirnya Ratu Maya mengandung. Dia mengandung
seorang bodhisattva dalam kandungannya selama sepuluh bulan.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ratu
memberitahukan impian ini kepada Raja dan Raja kemudian memanggil para Brahmana
untuk menanyakan arti impian tersebut. Para Brahmana menerangkan bahwa Ratu
akan mengandung seorang bayi laki-laki yang kelak akan menjadi seorang
Cakkavatti (Raja dari semua Raja) atau seorang Buddha.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selama ia
mengandung bodhisattva banyak kejadian ajaib terjadi. Misalnya, dimana saja ia
pergi di Kapilavastu selalu di dampingi suaminya yaitu raja Suddhodana, singa
duduk dengan jinaknya di depan gerbang-gerbang, gajah-gajah menghormati Raja,
burung-burung diangkasa sangat bersuka cita mengiringi mereka dan Ratu Maya
Dewi mendadak dapat mengobati orang sakit, dan masih banyak lagi
kejadian-kejadian menakjubkan lainnya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ketika waktunya
telah tiba untuk melahirkan, Ratu Maya pergi ke taman Lumbini dengan para
dayangnya. Ratu juga meminta suaminya, Raja Suddhodana, ikut. Sudah tentu
dipenuhi dengan segala senang hati. Juga para dewa yang tidak menampakkan diri
ikut mendampinginya. Disaat bulan purnama sidhi (mennurut aliran Utara atau
Mahayana, beliau lahir tanggal 8 bulan 4, lunar tahun 566 S.M., menurut aliran
Selatan atau Hinayana, tanggal 6 May, tahun 623 S.M.), di Taman Lumbini ini
(dekat perbatasan India-Nepal), Ratu Maya melahirkan seorang Bodhi-Sattva tanpa
kesulitan dan para dayang yang mendampingi Ratu, menyaksikan dengan penuh
kesenangan. Begitu pula Raja Suddhodana dan para dewa dan dewi yang mendampingi
Ratu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Saat ia
dilahirkan, bumi menjadi terang benderang, seberkas sinar sangat terang
mengelilingi bodhisattva yang baru lahir itu.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a> Sesaat
ia dilahirkan, Bodisattva berjalan tujuh langkah diatas tujuh kuntum bunga ke
arah utara,<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a>dengan
jari telunjuk tangan kanan menunjuk kelangit, dan jari telunjuk tangan kiri
menunjuk ke bumi, yang artinya <b>Akulah teragung, pemimpin alam semesta, guru
para dewa dan manusia. </b>para dewa yang mendampingi menjatuhkan bunga dan air
suci untuk memandikannya. Juga bersamaan waktu lahirnya, tumbuhlah pohon Bodhi.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seisi alaam
menyambutnya dengan suka cita karena telah lahir seorang Bodhisattva yang pada
nantinya dia akan menjadi pemimpin alam semesta, gurunya para dewa dan manusia,
mencapai <i>Samyak Sam Buddha</i> untuk mengakhiri penderitaan manusia dialam
samsara ini.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Upacara Pemberian Nama<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; tab-stops: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Seorang
petapa bernama Asita (yang juga disebut Kala Devala) sewaktu bermeditasi di
pegunungan Himalaya, diberitahukan oleh para dewa dari alam Tavatimsa bahwa
seorang bayi telah lahir yang kelak akan menjadi Buddha. Pada hari itu juga
pertapa Asita berkunjung ke Istana Raja Suddhodana untuk melihat Bayi tersebut.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah melihat
sang bayi dan memperhatikan adanya 32 tanda dari seorang Mahapurisa (orang
besar ), petapa Asita memberi hormat kepada sang bayi yang kemudian diikuti
juga oleh Raja Suddhodana. Setelah
memberi hormat Asita tertawa gembira tetapi kemudian lalu menangis.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Petapa Asita
tertawa karena pada suatu hari nanti pangeran akan mencapai kesempurnaan
(Buddha), sempurna dalam kebijaksanaan maupun kewajiban, menjadi Guru para Dewa
dan manusia. kemudian Asita menangis karena usianya yang telah lanjut dan tidak
mempunyai kesempatan lagi untuk melihat dan mendengarkan pada saat pangeran
mencapai kesempurnaan (Buddha) dan menjadi juru selamat dunia dengan
mengajarkan Buddha Dharma. Kemudian dia berlutut dan menghormati kepada
pangeran dan tanpa disadari di ikuti oleh Raja Suddhodana.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selanjutnya
petapa Asita mengatakan, bahwa pangeran kecil itu kelak tidak boleh melihat
empat peristiwa, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Orang Tua<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Oarang Sakit<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Orang Mati<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pertapa Suci<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kalau pangeran
itu melihat empat peristiwa tersebut, maka beliau segera akan meninggalkan
istana dan bertapa untuk menjadi Buddha.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Lima hari
setelah lahirnya bayi, Raja suddhodana memanggil sanak keluarganya berkumpul.,
bersama-sama dengan 108 orang Brahmana untuk merayakan kelahiran anak
pertamanya dan juga untuk memilih nama baik. Nama yang kemudian dipilih adalah
Siddharta Gautama, Siddharta yang berarti “tercapailah segala cita-citanya” dan
Gautama adalah nama keluarganya.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Wafatnya Ratu Maha Maya<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada hari ke
tujuh setelah melahiran pangeran
Sidharta, Ratu Maha Maya wafat, dan adiknya Maha Pajapati Gotami yang juga
Istri raja Suddhhodana menggantikan posisi Ratu Maha Maya sebagai Ratu
sekaligus Ibu bagi pangeran kecil. Dari hubungan Raja Suddhodana dengan Maha
Pajapati Gotami melahirkan seorang pangeran bernama Nanda dan seorang putri
bernama Sundari Nanda (Rupananda). Maha Pajapati Gotami merawat pangeran
Siddharta seperti merawat putranya sendiri pangeran Nanda. Pangeran Nanda
sendiri lahir beberapa hari setelah pangeran Siddharta lahir. Setelah Ratu Maha
Maya wafat ia dilahirkan menjadi seorang putra dewa dengan nama Mayadevaputta
(Santusita) di surga Tusita.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo9; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Masa Kecil, Masa Reamaja dan Pernikahan Pangeran<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Pada suatu hari, Raja dan pangeran kecil
disertai para pengasuh dan pembesar Istana berjalan pergi kesawah untuk
merayakan perayaan membajak sawah. Pangeran diletakkan dibawah sebuah pohon
besar yang rimbun. Kemudian para pengasuh pergi untuk melihat jalannya upacara.
Sewaktu ditinggalkan seorang diri, pangeran kecil itu lalu duduk ber-Meditasi
dalam keretanya, saat itu umurnya baru kira-kira lima Tahun.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a> Setelah
kembalii mereka merasa heran sekali melihat pangeran sedang bermeditasi dengan
duduk bersila. Dengan cepat mereka melaporkan peristiwa tersebut kepada Raja.
Raja dengan diiringi para petani berbondog-bondong datang untuk menyaksikan peristiwa ganjil tersebut. Benar
saja mereka menemukan pangeran kecil sedang bermeditasi dengan kaki bersila dan
ridak menghiraukan kehadiran orang-orang yang sedang memperhatikannya. karena
pangeran pada saat itu telah mencapai Jhanna, yaitu suatu tingkatan pemusatan
pikiran, maka sama sekali tidak terganggu oleh suara-suara yang berisik. Ada
lagi satu keajaiban lain. Bayangan pohon jambu tidak mengikuti jalannya
matahari tetapi tetap memayungi pangeran kecil yang sedang bermeditasi.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></a>Ayahnya
yang melihat kejadian tersebut menjadi sngat gembir dan memberi hormat kepada
putranya sambil berkata, “putraku yang tercinta, inilah hormatku yang kedua.”<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah
pangeran berusia tujuh tahun, Raja memerintahkan untuk menggali tiga kolam di
halaman Istana. Di kolam itu ditanami berbagai jenis bunga teratai (lotus).
Satu kolam dengan bunga teratai yang berwarna biru (Uppala), satu kolam dengan
bunga yang berwarna merah (Paduma), satu kolam lagi dengan bunga yang berwarna
putih (Pundarika).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pelayan-pelyan
diperintahkan untuk melindungi pangeran dengan sebuah payung yang indah
kemanapun pangeran pergi, baik siang maupun malam hari sebagai lambang dari
keagungannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada umur 12
tahun, pangeran sidharta telah menguasi berbagai ilmu pengetahuan, ilmu taktik
perang, sejarah, dan pancavidya, yaitu: sabda (bahasa dan sastra);
silpakarmasthana (ilmu dan matematika); cikitsa (ramuan obat-obatan); hatri
(logoka); adhyatma (filsafat agama). Dia juga menguasai Catur Veda
rgveda(lagu-lagu pujian keagamaan): yajurveda (pujian untuk upacara
sembahyang); athavarveda(mantra)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pangeran
sidharta disamping pandai, juga seorang anak yang sopan dan baik budi pekerti,
dan sayang pada binatang terutama binatang yang lemah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dia sangat
pandai menunggang kuda dan gemar berburu. Bila kuda yang ditungganginya telah
letih, dia turun dari kudanya dan membiarkannya untuk beristirahat dan
mengusap-usap dengan penuh kasih sayang. Dia pergi berburu bukan untuk membunuh
binatang tapi mengajak binatang hutan bermain dan berkejar-kejaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Suatu hari,
pangeran sidharta melihat devadatta dan teman-temannya berburu burung dengan
panah. Devadatta memanah seekor burung yang sedang berdiri di ranting pohon.
Burung itu terkena panah Devadatta dan jatuh kebawah. Pangeran Sidharta cepat
pergi menghampiri burung itu dan segera mengobatinya. Ia meminta kembali burung
itu dari Sidharta karna ia merasa bahwa ia yang memanah burung itu dan harus
menjadi miliknya. Tapi pangeran Sidharta mengatakan bahwa burung yang terpanah
itu adalah miliknya. Terjadilah pertengkaran di antara mereka untuk memiliki
burung itu.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Akhirnya hal
ini di bawa kepada seorang pejabat dewan penasehat kerajaan untuk diminta
pendapatnya. Pejabat dewan kerajaan itu menjelaskan kepada mereka berdua, “
Hidup ini adalah milik dari orang yang mencoba menyelamatkannya. Hidup ini
tidak mungkin menjadi milik dari orang yang mencoba menghancurkannya. Karena
itu menurut norma-norma keadilan yang belaku maka secara sah burung itu harus
menjadi milik orang yang ingin menyelamatkan jiwanya, yaitu pangeran Siddharta.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Kemudian pangeran Siddharta melepaskan burung itu ke alam bebas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sewaktu
pangeran meningkat usianya menjadi 16 tahun, raja memerintahkan untuk membuat
tiga buah istana yang besar dan indah, satu istana untuk musim dingin (Rama),
satu istana untuk musim panas (Suramma) dan satu istana untuk musim Hujan
(Subha).kemudian Raja mengirim undangan kepada para orang Tua yang mempunyai
anak gadis untuk mengirimkan anak gadisnya ke pesta, dimana pangeran akan
memilih seorang gadis untuk dijadikan istrinya. Namun para orang tua tersebut
ternyata mengacuhknnya. Mereka mengatakan bahwa pangeran tidak paham kesenian
dan ilmu peperangan, maka bagaimana ia kelak dapat memelihara dan melinduungi
istrinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ketika hal ini
diberitahukan kepada Pangeran maka pangeran mohon kepada Raja agar segera
mengadakan sayembara, dimana berbagai ilmu peperangan dipertandingkan. Dalam
sayembara itu pangeran bertanding melawan pangeran-pabgeran lain yang datang
dari segenap penjuru negara Sakya bahkan juga pangeran-pangeran dari
negara-negara lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Semua
pertandingan seperti naik kuda, menjinakkan kuda liar, mengggunakan pedang,
memanah ternyata dimenangkan oleg Pangeran.
Dengan mendapatkan sambutan yang meriah dari para hadirin pangeran
dinyatakan sebagai pemenang mutlak dari sayembara tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam sebuah
pesta besar yang kemudian diselenggarakan dan dihadiri oleh tidak kurang dari
empat puluh ribu gadis cantik, pilihan pangeran jatuh kepada seorang gadis yang
bernama Yasodhara yang masih ada ikatan keluarga dengan Pangeran karena ia
adalah anak pamannya yang bernama Raja Suppaabuddha dari negara Devadaha dan
bibinya Ratu Amita (adik Raja Suddhodana)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah
pangeran Siddharta menikah dengan putri Yasodhara maka kekuatiran Raja
Suddhodana agak berkurang, sebab Raja selalu ingat kepada ramalan dari Petapa
Asita bahwa pangeran kelak akan mennjadi Buddha.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan
pernikahan ini Raja berharap Pangeran akanlebih terikat kepada hal-hal duniawi.
Sekarang tinggl menjaga supaya pangeran jangan melihat empat peristiwa tentang
penghidupan, yaitu orang Tua , orang sakit, orang mati,dan petapa suci.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn17" name="_ftnref17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[17]</span></span></span></a></span><br />
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><span dir="LTR" style="line-height: 150%; text-indent: 20.7pt;"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Melihat Empat Peristiwa</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.55pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pangeran tidak bahagia dengan cara hidup yang dianggap seperti orang
tawanan dan terpisah sama sekali dari dunia luar.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada
suatu hari pangeran mengunjungi Ayahnya dan berkata “Ayah, perkenankanlah aku
berjalan-jalan keluar istana untuk melihat tata cara kehidupan penduduk yang
kelak akan ku perintah”.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Karena permohonan ini wajar, maka Raja emberikan izin. tetapi sebelumnya kata Raja,
aku harus membuat persiapan sehingga segala sesuatunya baik dan patut untuk
menerima kedatangan anakku yang baik.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">Sekalipun
sang raja sudah memerintahkan agar seluruh jalan yang akan dilalui putranya itu
harus dibersihkan dari segala hal yang tidak menyenangkan namun dalam
perjalanan ituSiddharta melihat seorang yang sudah tua sekali. (menurut
dongengnya orang ini adalah penjelmaan Dewa Brahma, yang dengan sengaja
menampakkan hal itu, karena sekarang sudah waktunya Siddharta meninggalkan
kemewahan). Pandangan ini mengejutkan Siddharta.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn19" name="_ftnref19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-size: 12pt;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></a>pangeran
terkesan sekali, karena hal ini baru pertama kali dilihatnya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“apakah itu Channa? Itu tidak mungkin seorang manusia. Mengapa ia
bungkuk sekali? Mengapa ia gemetar sewaktu berjalan? Mengapa rambutnya putih
dan bukan hitam seperti rambutku? Apa salahnya dengan matanya? Dan giginya dikemanakan? Apakah ada orang yang terlahir
seperti itu? Coba katakan O Channa yang baik. Apakah artinya semua ini?<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Channa menerangkan kepada pangeran, bahwa itulah keadaan seorang
tua, tetapi bukan keadaannya sewaktu ia dilahirkan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“ Sewaktu masih muda orang itu seperti kita dan karena sekarang ia
sudah tua sekali maka keadaanya telah berubah seperti yang tuanku lihat.
Sebaiknya tuanku lupakan saja orang tua itu. Setiap orang kalau sudah terlalu
lama hidup di dunia akan menjadi seperti oarang tua itu, hal ini tidak dapat
dielakkan.”<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn20" name="_ftnref20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[20]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Atas keterangan Channa ia tahu bahwa segala makhluk kelak akan
menjadi tua seperti orang tua itu. Dengan wajah yang muram sekali Siddharta
kembali keistana.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn21" name="_ftnref21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[21]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah persoalan ini dilaporkan kepada Raja, maka Raja menjadi
sedih sekali dan ia merasa kuatir bahwa hal ini dapat menyebabkan pangeran
meninggalkan istana.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Berselang beberapa hari pangeran kembali memohon kepada Raja agar
diperkenankan melihat-lihat lagi kota Kapilavattu, tapi sekarang tanpa lebih
dulu memberitahukannya kepada para penduduk.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan berat hati Raja mengizinkan karena beliau tahu tidak ada
gunanya melarang, sebab hal itu tentu akan membuat pangeran bersedih. Pada
kesempatan ini pangeran pergi bersama-sama Channa dan berpakaian seperti anak
kelurga Bangsawan, karen ia tidak ingin dikenal sewaktu sedang berjalan-jalan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hari itu pemandangan kota berlainan sekali, tidak ada penduduk
berkumpul untuk mengelu-elukannya, tidak ada bendera-bendera, tunggul-tunggul,
bunga-bunnga dan penduduk yang berpakaian rapi. Tetapi pada hari itu pangeran
dapat melihat penduduk yang sibuk bekerja.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pangeran memperhatikan orang-orang kecil ini yang sderhana dan
semua orang kehilatannya sibuk sekali, bahagia dan senang dengan pekerjanya.
Tetapi Pangeran juga melihat seorang yang sdeang merintih-rintih dan
berguling-guling ditanah dengan kedua tangannya memegang perutnya. Dimuka dan
badannya terdapat bercak-bercak berwarna ungu, matanya berputar-putar dan
nafasnya mengap-mengap.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Untuk kedua kali dalam hidupnya Pangeran melihat sesuatu yang
membuat beliau sangat sedih. Pangeran yang dikenal sebagai orang yang penuh
kasih sayang dengan cepat menghampiri orang itu, mengangkatnya meletakkan
kepalanya dipangkuannya dan dengan suara menghibur menanyakan: “mengapa engkau,
engku mengapakah?” orang sakit itu sudah tidak adapat menjawab. Ia hanya menangis
tersedu-sedu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“ Channa, katakanlah mengapa orang ini? Apakah yang salah dengan
nafasnya? Mengapa ia tidak bicara”?<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“ O, Tuanku, jangan sentuh orang itu lama-lama. Orang itu sakit dn
darahnya beracun. Ia diserang demam pes dan seluruh bdannya terasa terbakar.
Oleh karena itulah ia merintih-rintih dan tidak lagi dapat bicara.”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“tetapi apakah ada orang lain yang seperti dia”? “Ada, dan Tuanku
mungkin orangnya kalau Tuanku memegangnya seperti ini. Mohon dengan sangat agar
Tuanku meletakkannya kembali ditanah dan jangan menyentuhnya lagi sebab sakit
pes itu sangat meenular.”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“apakah tidak ada orang yang dapat menolongnya? Apakah semua orang
dapat diserang penyakit? Apakah penyakit datang secara mendadak”?<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“betul Tuanku, semua orang dalam dunia dapat terserang penyakit.
Tidak ada orang yang dapat mencegahnya dan itu dapat terjadi setiap saat.”
Mendengar ini pangeran menjadi semakin sedih dan kembali ke istana untuk
merenungi hal ini.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Berselang beberapa hari, Pangeran kembli memohon izin kepada Raja
agar diperkenankan lagi melihat-lihat kota Kapilavatthu. Raja menyetujuinya
karena beranggapan tidak ada gunanya lagi sekarang untuk melarang.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada kesempatan ini pangeran yang berpakaiaan sebagai anak seorang
bangsawan dengan diiringi Channa berjalan-jalan kembli di kota Kapilavatthu.
Tidak lama kemudian mereka berpapasan dengan serombongan orang yang sedang
menangis mengikuti sebuah usungan yang dipikul oleh empat orang.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Diatas usungan itu berbaring seorang yang sudah kurus sekali dalam
keadaan tidak bergerak. Kemudian rombongan membawa usungan itu ke tepi sebuah
sungai dan meletakkannya diatas tumpukan kayu yang kemudian di nayalakannya.
Orang itu tetap diam saja dan tidak bergerak meskipun apai telah membakarnya
dari semua sudut.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“ Channa, apakah itu? Mengapa orang itu berbaring disana dan
membiarkan orang lain membakar dirinya”? <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Dia tidak tahu
apa-apalagi, Tuanku. Orang itu sudah mati.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“ Mati! Channa, Apakah itu yang dinamakan mati? Dan apakah semua
orang pada suatu waktu akan mati’?<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“ Betul,
Tuanku, semua makhluk hidup pada suatu waktu harus mati. Tidak ada seorang pun
yang dapat mencegahnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pangeran heran
dan kaget sekali sehingga tidak dapat mengucapkan sepatah katapun. Pangeran
berpikir bahwa sangat mengerikan keadaan yang disebut “mati” itu yang harus
dialami oleh setiap orang, meskipun ia seorang Raja atau anak dari seorang
Raja. Apakah benar tidak ada jalan untuk menghentikannya? Pangeran pulang dan
dikamarnya ia merenungkan persoalan ini sepanjang hari.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn22" name="_ftnref22" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[22]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pangeran Siddharta
lebih sering menyendiri dan merenungkan ketiga pemandangan yang telah dijumpainya
selama berkunjung ke kota Kapilavatthu. Namun, karena merasa belum puas dengan
apa yang telah ia ketahui sekarang, ia menjadi sangat penasaran ingin
mengetahui lebih lanjut sisi lain kehidupan, yang mungkin belum pernah
dilihatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pangeran
kemudian memohon kembali kepada ayahnya untuk diperkenankan untuk keluar istana
lagi untuk berwisata ke taman Lumbini. Raja tidak memiliki alasan apapun untuk
menolak permohonan santun Putranya itu. Ditemani oleh Chnna, pangeran menuju
taman Lumbini. Setelah sampai ditaman Lumbini dan ketika pangeran tengaah duduk
menikmati taman tersebut, tampak olehnya seorang lelaki dengan kepala yang
dicukur bersih datang dari kejauhan. Dan pangeranpun bertanya kepada Channa,
siapakah orang itu? Channa menjawab,
bahwa orang itu adalah seorang petapa, seseorang yang meninggalkan kehidupan
berkeluarga. Pangeran merasa terdorong untuk mengetahui lebih lanjut siapa
petapa itu. Baginya petapa itu tampak mengagumkan dan mulia, tidak seperti
orang lainnya. Pangeran yang merasa tidak puas dengan jawaban Channa, mendekati
petapa itu dan bertanya mengenai diri petapa tersebut. Petapa itupun
menjelaskan prihal dirinya.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn23" name="_ftnref23" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[23]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“ Pangeran yang
mulia, aku ini seorang petapa, aku menjauhkan diri dari keduniawian,
meninggalkan sanak keluarga untuk mencari obat agar orang tidak menjadi tua,
sakit, dan mati. Selain dari itu aku tidak menginginkan hal-hal dan
barang-barang duniawi.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Pangeran terkejut karena ternyata petapa ini
mempunyai pikiran dan cita-cita yang sama dengan dirinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“O petapa suci,
dimana obat itu harus dicari”?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“panngeran yang
mulia, aku mencrinya dalam ketenangan dan kesunyian hutan-hutan yang lebat,
jauh dari gangguan dan keramaian dunia. Sekarang maafkan, aku harus meneruskan
perjalanan. Penerangan dan kebahagiaan sedang menunggu.”<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn24" name="_ftnref24" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[24]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sejak saat itu
Siddharta ingin mengikuti kehidupan petapa itu. Ia mencari jalan bagaimana
dapat meninggalkan kehidupannya yang mewah itu.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn25" name="_ftnref25" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[25]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ketika pangeran
Siddharta masih di dalam taman dan benaknya dipenuhi dengan gagasan untuk hidup
bersih dan murni sebagai petapa, seorang kurir kerajaan yang di utus oleh raja
Suddhodana mengabarkan bahwa Putri yasodhara telah melahirkan seorang bayi
laki-laki yang tampan. Mendengar kabar itu, Pangeran justru bersedih hati dan
berujar : “ seorang beenggu telah terlahir bagiku”! kelahiran tersebut
merupakan halangan karena ia mencintai keluarga dan anaknya yang baru saja
dilahirkan. Mengetahui apa yang diutarakan Pangeran saat menerima berita itu,
Raja Suddhodana kemudian memberi nama bayi itu “ Rahula” yang berarti
“belenggu”.<o:p></o:p></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/90Jt2fvjcoA?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<b style="line-height: 150%; text-indent: 21.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><span dir="LTR" style="line-height: 150%; text-indent: 21.25pt;"></span><b style="line-height: 150%; text-indent: 21.25pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sang Budha Mendapatkan Penerangan Tertinggi</span></b></div>
</div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pangern siddharta Meninggalkan istana<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Untuk menyambut
kelahiran cucunya, Raja menyelenggarakan satu pesta yang besar dan meriah.
Makan malam besar disajikan dan beberapa pelayan wanita cantik disiapkan untuk
melayani sang Pangeran untuk merayakan kelahairan Raja Suddhodana. Pangeran
yang baru saja kembali dari perjalanannya, tampak bahagia dibandingkan
perjalanan sebelumnya. Ia berbahagia karena mengetahui bahwa cara untuk
mencapai kebahagiaan sejati adalah dengan melepaskan keduniawian dan menjadi
petapa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bagaimanapun
juga Raja tidak ingin mengecewakan ayahnya. Dengan tenang ia menyantap makan
malam tanpa merasa tertarik dengan nyanyian yang disuguhkan untuknya.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn26" name="_ftnref26" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[26]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebelum
meninggalkan istana , Pangeran telah memohon izin kepada ayahnya, tetapi
Ayahnya berusaha mencegahnya, tetapi Ayahnya tidak dapat memenuhi syarat-syarat
yang diajukan oleh Pangeran kepadanya. Antara lain dikatakan oleh Pangeran,
bahwa ia tidak akan jadi pergi, apabila ayahnya dapat memberikan kepadanya
kemudaan yang kekal, kecantikan yang kekal, kesehatan yang kekal dan hidup yang
kekal.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn27" name="_ftnref27" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[27]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selanjutnya
Pangeran masuk keruangan tempat para penari sedang menari di iringi musik yang
merdu. Pangeran merebahkan diri diatas bantal yang dibuat dari benang-enang
emas dan karena letih tidak lama kemudian Pangeran tertidur. Para penaripun
menghentikan tariannya dan merekapun ikut tidur ruangan yang sama sambil enunggui
Pangeran. Pada tengah malam pangeran terbangun dan memandang ke sekelilingnya .
pangeran melihat gadis-gadis penari tergeletak tidur simpang siur dilantai
dalam sikap yang beraneka ragam. Pangeran merasa seperti dipekuburan dengan
mayat-mayat yang bergelimpangan. Pemandangan ini membuat pangeran jijik dan
muak sekali, sehingga beliau mengambil keputusan untuk meninggalkan istana pada
malam ini juga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pangeran
memanggil Channa dan memerintahkan untuk menyiapkan Khantaka, kuda
kesayangannya. Pangeran kemudian pergi kekamar Yasodhara untuk melihat istri
dan anaknya sebelum pergi untuk bertapa. Istrinya sedang tidur nenyak dan
memeluk bayinya. Tangannya menutup muka sang bayi sehingga muka bayi tidak
dapat terlihat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pangeran semula
ingin menggeser sedikit tangan Istrnya, tetapi hal itu di urungkan karena takut
kalau hal ini menyebabkan Yashodara terbangun dan rencananya untuk meninggalkan
istana bisa gagal.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn28" name="_ftnref28" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[28]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Semua itu
terjadi sama seperti yang sudah diramalkan oleh seorang Brahmana pada waktu
kelahiran Siddharta, yaitu bahwa putra Raja ini kelak akan menjdi Buddha, dan
bahwa hal itu akan dimulai setelah putra raja melihat empat tanda : orang tua,
orang sakit, orang mati dan pertapa.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn29" name="_ftnref29" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[29]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah sampai
di luar kota Pangeran berhenti sejenak dan memutar kudanya untuk melihat kota
Kapilavattu untuk terakhir kali (di tempat itu kemudian didirikan sebuah cetiya
yang dinamakan Kanthakanivattana-cetiya).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perjalanan
diteruskan melintasi perbatasan negara Sakya, Koliya, Malla dan kemudian dengan
satu kali loncatan menyebrangi sungai Anoma. Pangeran turun dari kuda, mencopot
semua perhiasannya dan memberikannya kepada Channa, mencukur kumisnya, memotong
rambut dikepalanya dengan pedang dan melemparkannya ke udara. Rambut yang
tersisa sepanjang dua anguli (dua inci) semasa hidupnya tetap sepanjang itu dan
tidak tumbuh lagi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bawa pakaian
dan perhiasan ini kmbali dan berikan kepada ayahku dan sampaikan pesanku untuk
Ayah, Ibu dan Yasodhara untuk jangan terlalu bersusah hati. Lalu Channa memberi
hormat kepada pangeran dan bersiap-siap untuk kembali keistana.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn30" name="_ftnref30" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[30]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penerangan Agung<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">Pangeran kemudian bermukim di tempat
itu selama tujuh hari tujuh malam. Selanjutnya ia menuju Rajagraha ibu kota
kerajaan Magadha, di dekat kota itu ia belajar pada dua orang Brahmana yaitu
‘Alara Kelama dan ‘Udnaka Ramaputra’. Tetapi pelajaran agama yang diterimanya
tidak memuaskan hatinya. Ia lalu masuk ke dalam hutang Uruwela dan menatap di
situ untuk bertapa. Kemudian menjadi terkenallah ia sebagai petapa suci
sehingga ia di ikuti oleh lima orang muridnya yaitu Kondana, Bodiya, Wappa,
Mahanama dan Asaji.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selama enam
tahun mereka bersama menahan lapar dan haus tidak makan minum, sehingga kondisi
badan mereka semakin lemah. Tiba-tiba Siddharta jatuh pingsan dan dikira para
muridnya ia sudah mati. Namun ia sadar kembali dan menyadari bahwa apa yang ia
lakukan menyiksa diri seperti itu tidak ada manfaatnya. Ia lalu kembali bebuat
sebagai manusia biasa, maka goncanglah para muridnya dan meninggalkannya
sendiri di hutan itu.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn31" name="_ftnref31" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[31]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Petapa Gotama
kemudian melanjutkan perjalanannya dengan membawa mangkuk kosong. Ia menuju
ketepi suangai Neranjara dalam perjalanannya ke Gaya. tiba ditepi sungai
pertapa Gotama melempar mangkuknya ke tengah sungai dengan berkata: kalau
memang waktunya sudah tiba mangkuk ini akan mengalir melawan arus dan bukan
mengikuti arus. Satu keajaiban terjadi karena mangkuk itu ternyata mengalir
melawan arus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ia memilih
tempat untuk bermeditasi dibawah pohon Bodhi ( latin : Ficus Religosa).
Ditempat itulah pertapa Gotama duduk bermeditasi dengan wajah menghadap ketimur
dengan tekad yang bulat. Ia kemudian berkata dalam hati: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan
disaksikan oleh bumi meskipun kulitku urat-uratku dan tulang-tulangku akan
musnah dan darahku habis menguap, aku bertekad untuk tidak bangun dari tempat
ini sebelum memperoleh penerangan agung. Dan mencapai Nibbana.<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftn32" name="_ftnref32" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12pt;">[32]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">Pada suatu malam di bulan Waisak
ketika bukan purnama, ditepi sunagi Neranjara, ketika ia sedang menghentikan
cipta dibawah pohon Assatta (pohon Boddhi) dengan duduk padmasana melakukan
meditasi dengan mengatur pernapasannya, maka datanglah petunjuk kepadanya
sehingga ia mendapatkan ilmu pengetahuan yang tinggi yang meliputi hal berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 74.7pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">Pubbenivasanussati,
yaitu pengetahuan tentang kehidupan dan proses kelahiran kembali.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.7pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">Dibacakkhu,
yaitu pengetahuan dari mata dewa dan mata batin,<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 74.7pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">Cuti
Upapatana, yaitu pengetahuan bahwa timbul dan hilangnya bentuk-bentuk
kehidupan, bik atau buruk, bergantung pada prilaku masing-masing.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 74.7pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">Asvakkhayanana,
pengetahuan tentang padamnya semua kecendrungan dan avidya, tentang menghilangkan
ketidaktahuan<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">Dengan
pengetahuan tersebut, ia mendpatkan penerangan yang sempurna, pengetahuan
sejati dan kebebasan batin sempurna. Dia telah mendapatkan jawaban teka-teki
kehidupan yang selama ini dicarinya, dengan pengegrtian penuh sebagaimana
tercantum dalam empat ‘kesunyataan mulia’ yaitu penderitaan, sumber
penderitaan, lenyapnya penderitaan, dan delapan cara yang utama menuju
lenyapnyapenderitaan itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #e36c0a; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 191;">Dengan
telah tercapainya penerangan tersebut maka Siddharta Gautama telah menjadi
Buddha pada umur 35 tahun, ia telah menjadi ‘Accharya Manusia’ atau guru dari
manusia.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Satu minggu
setelah mendapatkn penerangan sejati itu, ia terus saja duduk dibawah pohon
Boddhi menikmati pengalaman rohaninya. Pada minggu terakhir melalui perenungan
mendalam, ia berhasil mengetahui sebab akibat dari rangkaian penderitaan. Yaitu
karena adanya karma maka terjadilah bentuk karma, karena adanya bentuk karma
maka terjadi kesadaran, karena terjadi kesadaran, terjadilah bentuk batin.
Karena adanya keinginan, terjadi ikatan, karena ada ikatan, terjadi proses
dumadi, karena proses dumadi terjadilah tumimba lahir, karena tumimba lahir
terjdilah umur tua, kelapukan, kesusahan, ratap tangis, kesakitan, kesedihan,
kematian dan sebagainya. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada saat kesua
malam ia menemukan sebab akibat yang saling bergantungan kebalik, misalnya bila
tidak ada ini tidak ada itu dan seterusnya, karena lenyapnya proses dumadi,
lenyaplah umur tua, kelapukan, kesusahan, ratap tangis,... dan lenyaplah semua
rangkaian penderitaan. Pada saat malam ketiga Buddha merenungkan sebab akibat
yang saling bergantungan itu dengan cara langsung dan terbalik sekaligus.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kemudian
setelah tujuh minggu menetap derngan tujuh kali bergesar tempat di sekeliling
pohon Boddhi, maka hari terakhir dari peristiwa-peristiwa yang suci itu,
datanglah dua saudara Tapasuta dan Bhaluka yang terpesona melihat wajah sang
Buddha. Keduanya lalu memepersembahkan nasi. Jajan dan madu serta memohon
menjadi pengikut Buddha yang pertama.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sang Budha Mengajarkan Dharma<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah itu
sang Buddha masih ragu-ragu untuk menyampaikan darmanya kepada orang lain,
karena Dharmanya hanya dapat diterima orang arif bijaksana. Jadi kepada
siapakah dharma itu harus diajarkan, kepada bekas gurunya, mereka sudah mati,
kepada bekas muridnya barangkali, maka ia pergi ke Banares untuk menemukan
murid-muridnya. Pada mulanya para murid itu ragu, tetapi setelah melihat
keagungan Buddha maka kelima muridnya bersedia kembali mengikuti ajarannya.
Kepada mereka lalu diajarkan empat kesunyataan itu. <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Peristiwa-peristiwa
tersebut diatas sangat penting dalam agama Buddha, yang disebut “Dharmma Cakra
Pravantana Sutra”, yaitu “pemutaran roda dharmma” yang selalu diperingati oleh
para penganut agama Buddha. Begitu juga taman isi patana di Benares yang
merupakan tempat asal mula kelahirana ajaran Buddha dan Sangha, apar pemula
penganut ajaran Buddha, merupakan tempat suci bagi umat Buddha. Sejak peristiwa
pemutaran Rodha dharma tersebut mulailah siddharta Goutama yang telah menjadi
Buddha itu, menyebarkan ajaran diseluruh India mulai dari kota Rajagraha yang
berpokok pada empat kebijakan kebenaran bahwa:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> kehidupan manusia itu pada
dasrnya tidak Bahagia <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">sebab-sebab tidak bahagia karena memikirkan kepentingan diri
sendiri terbelengggu oleh nafsu,<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> pemikiran kepentingan diri
sendiri dan nafsu dapat ditekan habis jika semua nafsu dan hasrat dapat
ditiadaan, yang dalam ajaran Buddha adalah Nirwana,<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menimbng benar, berpikir benar, berbuat benar, mencari nafkah,
berusaha yang benar, mengingat yang benar, meditasi yang benar,<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selama 45 tahun
lamanya Buddha menyampaikan ajaran-ajaran, sehingga dari sekitar 60 orang
anggota Sangha kemudian menjadi ribuan orang banyaknya, yang memerlukan banyak
Wihara, pada akhirnya dalam umur 80 tahun wafat di kusiwara yang letaknya
sekitar 180 KM dari kota Banares. Ia meninggal tanpa petunjuk siapa yang
menjadi penerus, sehingga di kemudian hari ajaran terpecah menjadi dua golongan
yaitu Teravadha ( Hinayana ) dan
Mahasangika (Mahayana).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: center; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: center; text-indent: 21.25pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Demikianlah
pangeran Siddharta yang dilahirkan pada saat Purnamasidi dibulan Vaisak tahun
632 S.M., menikah pada usia 16 tahun, meninggalkan istana pada usia 29 tahun
setelah bertapa selama enam tahun menjadi Buddha pada usia 35tahun, Selama 45
tahun lamanya Buddha menyampaikan ajaran-ajaran, sehingga dari sekitar 60 orang
anggota Sangha kemudian menjadi ribuan orang banyaknya, yang memerlukan banyak
Wihara, pada akhirnya dalam umur 80 tahun wafat di kusiwara yang letaknya
sekitar 180 KM dari kota Banares<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo6; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">A.G. Honig. <i>Ilmu Agama</i>. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 1997</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo6; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ali, Mukti. Agama-Agama Di Dunia. Yogyakarta : Hanindita Offset,
1988.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo6; tab-stops: 174.85pt; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hadiwijono, Harun.<i> Agama Hindu Dan Buddha</i>. jakarta : PT BPK
Gunung Mulia, cet. 17, 2010.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo6; tab-stops: 174.85pt; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hadikusuma, Harun. <i>Antropologi Agama. </i>Bandung: PT Citra
Aditya Bakti, 1993.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo6; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">H.M. Arifin, <i>Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar. </i>Jakarta:
PT Golden Terayon Press, 1995<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo6; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Suwarto. <i>Buddha Dharma
Mahayana. </i>Palembang: Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia, 1995<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo6; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Widyadharma, S, Pandita.<i> Riwayat Hidup Buddha Gotama</i>. Jakarta:
Yayasan Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo6; tab-stops: 174.85pt; text-indent: -.25in;">
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Forum Diskusi Agama Buddha, </span><span lang="IN"><a href="http://www.wihara.com/"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">www.wihara.com</span></a></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. Di unduh pada Selasa 12 Maret 2013, pukul 12.33 WIB.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: .5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" /></div>
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<!--[endif]-->
<br />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Mukti Ali, agama-Agama Di Dunia, (Yogyakarta : Hanindita Offset,
1988), hal. 101<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> H.M. Arifin, <i>Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar, </i>(Jakarta:
PT Golden Terayon Press, 1995), hal. 94<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Drs. Suwarto, <i>Buddha Dharma Mahayana, </i>(Palembang: Majelis Agama
Buddha Mahayana Indonesia, 1995), hal. 7<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal.3<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Drs. Suwarto, <i>Buddha Dharma Mahayana, </i>(Palembang: Majelis Agama
Buddha Mahayana Indonesia, 1995), hal.7-8<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal.4<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Drs. Suwarto, <i>Buddha Dharma Mahayana, </i>(Palembang: Majelis Agama
Buddha Mahayana Indonesia, 1995), hal.8<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal. 5<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Drs. Suwarto, <i>Buddha Dharma Mahayana, </i>(Palembang: Majelis Agama
Buddha Mahayana Indonesia, 1995), hal. 9<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal. 5-6<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Forum Diskusi Agama Buddha, <a href="http://www.wihara.com/">www.wihara.com</a>.
Di unduh pada Selasa 12 Maret 2013, pukul 12.33 WIB.<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Drs. Suwarto, <i>Buddha Dharma Mahayana, </i>(Palembang: Majelis Agama
Buddha Mahayana Indonesia, 1995), hal. 10<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal. 6-7<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn14">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Drs. Suwarto, <i>Buddha Dharma Mahayana, </i>(Palembang: Majelis Agama
Buddha Mahayana Indonesia, 1995), hal.10<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn15">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Drs. Suwarto, <i>Buddha Dharma Mahayana, </i>(Palembang: Majelis Agama
Buddha Mahayana Indonesia, 1995), hal.10-11<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn16">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref16" name="_ftn16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal. 8<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div id="ftn17">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref17" name="_ftn17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal. 8-10<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div id="ftn18">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref18" name="_ftn18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal. 10<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn19">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref19" name="_ftn19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Harun Hadiwijono, Agama Hindu Dan Buddha, (jakarta : PT BPK Gunung
Mulia, cet. 17, 2010), hal.65<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn20">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref20" name="_ftn20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[20]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal. 11<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn21">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref21" name="_ftn21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[21]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Harun Hadiwijono, Agama Hindu Dan Buddha, (jakarta : PT BPK Gunung
Mulia, cet. 17, 2010), hal.65.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div id="ftn22">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref22" name="_ftn22" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[22]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal. 11-14<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn23">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref23" name="_ftn23" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[23]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Forum Diskusi Agama Buddha, <a href="http://www.wihara.com/">www.wihara.com</a>.
Di unduh pada Selasa 12 Maret 2013, pukul 12.33 WIB.<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn24">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref24" name="_ftn24" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[24]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal.15-16<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn25">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref25" name="_ftn25" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[25]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Harun Hadiwijono, Agama Hindu Dan Buddha, (jakarta : PT BPK Gunung
Mulia, cet. 17, 2010), hal.66<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div id="ftn26">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref26" name="_ftn26" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[26]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Forum Diskusi Agama Buddha, <a href="http://www.wihara.com/">www.wihara.com</a>.
Di unduh pada Selasa 12 Maret 2013, pukul 12.33 WIB.<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn27">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref27" name="_ftn27" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[27]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> A.G. Honig. Ilmu Agama, (Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 1997) hal.173<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn28">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref28" name="_ftn28" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[28]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal. 19<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn29">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref29" name="_ftn29" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[29]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Harun Hadiwijono, Agama Hindu Dan Buddha, (jakarta : PT BPK Gunung
Mulia, cet. 17, 2010), hal. 66<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn30">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref30" name="_ftn30" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[30]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal. 19-20<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn31">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref31" name="_ftn31" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[31]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> H. Hilman Hadikusuma, <i>Antropologi Agama, </i>(Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 1993), hal. 210-211<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div id="ftn32">
<div class="MsoFootnoteText">
<div style="text-align: justify;">
<a href="file:///C:/Users/asyafiq/Downloads/Documents/tugas%20Hindu.docx#_ftnref32" name="_ftn32" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">[32]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Pandita.S.Widyadharma, Riwayat Hidup Buddha Gotama, (Jakarta: Yayasan
Dana Pendidikan Buddhis NALANDA, 1979), hal.28<o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07698892356961903330noreply@blogger.com3